Ini Bahaya Melaju dengan Ban Kendaraan yang Kempis

Kurangi waswas dengan menggunakan ban tubeless

Samarinda, IDN Times- Pengendara motor tentu tak asing dengan serangan dadakan dari ban kempis. Ketika itu terjadi, sebaiknya kamu jangan memaksakan memacu kendaraan. Mengapa demikian?

Melaju dengan roda kempis adalah salah satu penyebab rusaknya ban dalam karena terlipat. Tapi enggak hanya itu saja ban dalam motor kamu rusak, ada sebab lain, apa itu? Disimak ya!

1. Saat ban kempis, baiknya giring motor saja

Ini Bahaya Melaju dengan Ban Kendaraan yang Kempispexels.com/@thgusstavo

Meskipun bisa ditambal atau diganti baru, ternyata saat ban kempis atau bocor baiknya kamu turun dan giring motor kamu ke bengkel terdekat. Sebab, saat ban sudah kekurangan tekanan angin di dalamnya, badan pelek akan menambah kerusakan ban dalam karena benda karet itu akan langsung bersentuhan dengan aspal atau jalanan.

Gesekan yang tercipta membuat goresan semakin besar hingga robek. "Lebih baik menggotong sepeda motor. Kalau mobil, coba dongkrak mobil dan ganti ban serep sebagai pertolongan pertama.  Karena kalau terus dipaksa bukan hanya ganti ban dalam, ban luar dapat menipis bahkan sobek juga," ungkap Suradi mekanik Baru Motor Sport (BMS) Samarinda.

Kalau ban luar ikut sobek maka kamu harus siap mengeluarkan dana lebih untuk mengganti keduanya dengan yang baru.

Baca Juga: Terdengar Suara Ledakan dan Motor Susah Distarter? Ini Jawabannya

2. Pastikan pemasangan dan tekanan udara ban sudah tepat

Ini Bahaya Melaju dengan Ban Kendaraan yang Kempisericomotorsports.com

Tidak hanya dipaksa jalan kala ban bocor, ternyata kalau pemasangannya salah bisa membuat ban dalam juga rusak. "Kalau pemasangannya tidak tepat, ban bisa terlipat dan robek.

Hal ini paling sering terjadi pada ban mobil, sih. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga buat sepeda motor," sebut Suradi. Pemasangan yang kurang pas antara bingkai roda serta ban dalam dan luar juga bisa membuat ban lekas rusak.

Jadi sekalipun sudah ditambal, ban akan kembali kempis saat diajak jalan sebab udara di dalam ban terhambat. Lalu, benda karet ini rusak karena gesekan dan beban pengendara serta si penumpang.

Selain pemasangan, tekanan angin juga perlu diperhatikan. Ban dalam wajib diisi angin sebelum disisipkan di dalam ban luar agar si pemasang menghindari terlipatnya ban. Ban harus diisi sesuai ketentuan pabrik, tidak boleh terlalu penuh namun juga tidak kurang angin.

"Kalau terlalu penuh bisa membuat ban jadi cepat benjol. Apalagi kalau ban sudah terlalu kencang dan sering menghantam lubang. Kalau kurang angin juga bisa buat ban terlipat dengan sendirinya di dalam. Akibatnya ban tergulung, robek hingga ban dalam keluar dari ruang ban," jelas dia. 

3. Pakai ban tubeless bebas waswas ban bocor

Ini Bahaya Melaju dengan Ban Kendaraan yang Kempisunsplash.com/fezbot2000

Menghindari terjadinya ban dalam terlipat, baiknya kamu menggunakan ban tubeless. Memang harganya lebih mahal dibandingkan ban biasa, namun ban ini tidak memerlukan ban dalam dan tidak mudah kempis walau tertusuk paku.

"Ban tubeless sekarang sudah lebih banyak dipakai orang-orang karena enggak perlu khawatir kempis dan bocor. Lalu tidak banyak makan biaya untuk menambal atau ganti ban dalam," kata dia.

Ban jenis ini dapat robek kalau paku berbentuk mur, dan paku ini jarang tersebar di jalanan. Tetapi, imbuh Suradi, meskipun tidak mudah bocor, penanganan ban tubeless kalau tertusuk paku tersebut juga sama dengan ban biasa, harus digotong agar ban tidak lekas rusak.

Baca Juga: Motor Libur Sebulan, Haruskah Ganti Oli? Ini Jawabannya 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya