Persaingan Industri Air Kemasan yang Berdampak Muncul Kampanye Hitam
Masing-masing produk membangun narasi terbaik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Persaingan dalam industri air minum kemasan di Indonesia sangat ketat berdampak munculnya persoalan kampanye negatif hingga hoaks. Masyarakat di tanah air memang menjadi pasar yang menjanjikan bagi seluruh sektor industri, di mana salah satunya air kemasan pelbagai merek.
Hal tersebut disampaikan pakar komunikasi Akhmad Edhy Aruman yang menyebutkan strategi pasar masing-masing perusahaan dalam membangun image. Seperti tagline ada manis-manisnya hingga sosok kehilangan fokus.
"Konteks persaingan masing-masing brand lewat iklan di media massa," papar Akhmad dalam diskusi Klub Jurnalis Ekonomi Jakarta (KJEJ) belum lama ini.
Baca Juga: Gas Subsidi Langka di Balikpapan, Kelurahan GSB Gelar Razia
1. Penantang dalam industri air kemasan
Industri air kemasan di Indonesia memunculkan salah satu perusahaan yang menjadi penantang pemimpin pasar. Mereka punya strategi jitu dengan memperkenalkan kemasan yang selalu baru.
Menurut Edhy hal tersebut sangat membedakannya dengan produk lainnya, termasuk market leader yang menggunakan kemasan pakai ulang pada produk galon. Persaingan yang makin kuat menimbulnya muncul kampanye negatif kepada penantang yang dituding memicu sampah.
Nah, pendatang baru menggunakan strategi menjual produk dengan harga di atas market leader. Tapi langkah itu dinilai masih belum cukup. Mengingat para pesaingnya mayoritas masih mengandalkan kemasan plastik jenis polikarbonat yang mengandung bisphenol A (BPA).
Sehingga membuat para pesaingnya pun diam-diam mulai mengkonversi dari sebelumnya kemasan polikarbonat menjadi PET yang bebas BPA. Seperti terjadi di Bali dan Manado.
Edhy menyatakan, zat kimia BPA punya kelebihan positif memperkuat kemasan plastik. Tapi persoalannya, peluruhan BPA dalam banyak riset berpotensi munculnya penyakit-penyakit serius.
Baca Juga: Pertamina akan Pindahkan Kantor Pusatnya ke Balikpapan