Cara Jitu Kelola Investasi Saham saat Ekonomi Dihajar Pandemik

Tetap tenang meski portofolio investasi tak menentu

Jakarta, IDN Times - Mengelola aset investasi saham di tengah ketidakpastian ekonomi ternyata gampang-gampang susah. Apabila tidak mempelajari financial planning dengan benar, seseorang bisa salah langkah dalam mengambil keputusan.

Dilansir dari YouTube Zap Finance TV, Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie memaparkan cara jitu dalam mengelola aset investasi. Apalagi saat ini Indonesia tengah terdampak COVID-19 yang merusak kestabilan ekonomi. Apa saja itu?

1. Jangan panik

Cara Jitu Kelola Investasi Saham saat Ekonomi Dihajar Pandemikinstagram.com/pritaghozie

Prita mengatakan, bursa di Indonesia pernah mengalami kondisi serupa saat mengalami krisis pada 1998 dan 2008 krisis ekonomi. Tragedi subprime mortgage berdampak ke bursa saham di Asia, termasuk Indonesia.

Jika dilihat dari sejarah, memang bisa terjadi penurunan tajam pada bursa. Namun, setelah kondisi stabil akan kembali merangkak naik. Untuk itu, sebelum berinvestasi seseorang haruslah memastikan tujuan keuangannya, apakah untuk jangka pendek atau jangka panjang.

"Kalau bicara jangka pendek, memang tidak bijaksana kalau berspekulasi dengan aset saham. Tapi kalau jangka panjang misalnya 10 tahun lagi, masih bisa menempatkan produk keuangan yang berbasis saham," kata Prita.

Baca Juga: 7 Jenis Investasi Diri Sendiri yang Penting untuk Millenial

2. Evaluasi dan atur ulang portofolio investasi

Cara Jitu Kelola Investasi Saham saat Ekonomi Dihajar PandemikIlustrasi (IDN Times/Mia Amalia)

Hal kedua yang harus dilakukan adalah memastikan dana darurat cukup. Dengan demikian, investor punya cash likuid di luar aset investasi yang dimiliki.

"Saat kita melihat aset portofolio kita, sebenarnya apa sih yang tertera di situ? Apa lagi merah atau hijau? Tenang, kalaupun merah itu sebenarnya masih potensi loss, belum benar-benar rugi kalau tidak menjual aset tersebut," ungkapnya.

3. Kembali ke konsep tujuan keuangan

Cara Jitu Kelola Investasi Saham saat Ekonomi Dihajar Pandemikidn media

Seorang investor juga perlu bertanya pada diri sendiri. Untuk apa investasi ini dikumpulkan dan kapan akan digunakan? Kalau ditujukan untuk 1-2 tahun ke depan, menurut Prita, kurang bijaksana kalau mempertahankan aset investasi.

"Jadi terpaksa cut loss. Kalau masih di atas 10 tahun lagi dan produk keuangannya berfundamental baik, secara umum 10 tahun lagi masih ada, masih bagus, dan dibutuhkan masyarakat, profitable, ya gak papa (dipertahankan)," ujar Prita.

Ia menambahkan, penurunan harga saham mungkin hanya berlangsung satu atau dua tahun, tetapi kemudian potensinya bagus untuk meningkat lagi. Kalau terpaksa harus dijual, pindahkan ke investasi berbasis pasar uang, misalnya reksa dana pasar uang atau di deposito.

"Alternatif lain yang aman dan kenaikannya lumayan boleh ke obligasi ritel yang dikeluarkan Kemenkeu," katanya

Baca Juga: 10 Istilah tentang Saham yang Perlu Diketahui Investor Pemula

4. Jika terpaksa jual saham, pertimbangkan beli investasi jenis lain

Cara Jitu Kelola Investasi Saham saat Ekonomi Dihajar Pandemikidn media

Ia menambahkan, penurunan harga saham mungkin hanya berlangsung satu atau dua tahun, tetapi kemudian potensinya bagus untuk meningkat lagi. Kalau terpaksa harus dijual, pindahkan ke investasi berbasis pasar uang, misalnya reksa dana pasar uang atau di deposito.

"Alternatif lain yang aman dan kenaikannya lumayan boleh ke obligasi ritel yang dikeluarkan Kemenkeu," katanya.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Investasi Emas Bagi Pemula 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya