Harga LPG Subsidi Tak Terpengaruh Perang Rusia-Ukraina 

Pertamina menjamin pasokan ke masyarakat

Balikpapan, IDN Times - Di tengah tren harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus meningkat pada bulan Februari mencapai 775 USD per metrik ton (MT) atau lebih tinggi 21 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021 serta kondisi geopolitik yang memanas di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina. 

Pemerintah dan Pertamina memutuskan tidak menaikkan harga LPG subsidi 3 kilogram. 

“Jadi meski tren CPA terus meningkat, LPG subsidi 3 kg tidak mengalami perubahan," kata Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam pers rilis diterima IDN Times, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: Mendagri Kumpulkan para Kepala Daerah se Kaltim Bahas IKN Nusantara

1. Harga mengacu HET

Harga LPG Subsidi Tak Terpengaruh Perang Rusia-Ukraina Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Irto mengatakan, harga LPG subsidi 3 kg tetap mengacu kepada harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. 

Sebagai informasi, LPG subsidi 3 kg porsi konsumsinya sekitar 93 persen dari total konsumsi LPG nasional. Dikhususkan bagi masyarakat yang kurang mampu, Pemerintah turut andil memberikan subsidi sekitar Rp11 ribu per kg, sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 kg dengan harga yang terjangkau.

2. Penyesuaian harga LPG pada 27 Februari lalu

Harga LPG Subsidi Tak Terpengaruh Perang Rusia-Ukraina Ilustrasi tabung gas (LPG) subsidi dan non subsidi Pertamina. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Irto melanjutkan, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memastikan penyesuaian harga hanya berlaku untuk LPG non subsidi seperti Bright Gas yang porsi konsumsinya hanya 7 persen.

Penyesuaian harga yang berlaku mulai tanggal 27 Februari 2022 ini juga telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG non subsidi.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center. 

Baca Juga: Gepak Kuning Menjaga Kondusifitas Kaltim dalam Pembangunan IKN 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya