Transformasi PLN Membawa Pendapatan Laba hingga Rp14,4 Triliun

Laporan kinerja keuangan PLN tahun 2022

Balikpapan, IDN Times - PT PLN (Persero) melaporkan pencapaian kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah dengan laba sebesar Rp14,4 triliun pada tahun 2022. Pencapaian tersebut lewat peningkatan penjualan listrik sebesar 6,3 persen dari 257,6 Terrawatt hour (TWh) 2021 menjadi 273,8 TWh 2022.

Penjualan tenaga listrik menjadi Rp311,1 triliun tahun 2022 tumbuh 7,7 persen dari sebelumnya Rp288,9 triliun tahun 2021. 

“Dari yang dulunya stagnan, backward looking, dan hanya berorientasi pada supply, sekarang menjadi pengembangan bisnis yang ekspansif dinamis, forward looking, berorientasi pada demand dan pelanggan,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5/2023). 

1. Pencapaian PLN dari perubahan pengembangan bisnis

Transformasi PLN Membawa Pendapatan Laba hingga Rp14,4 TriliunPenyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) PLN. Foto PLN

Darmawan mengatakan, pencapaian tersebut diperoleh pascapandemik dari perubahan pengembangan bisnis. Torehan pendapatan penjualan ini merupakan hasil dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi yang dilakukan oleh perseroan.

Melalui strategi ekstensifikasi, PLN menciptakan demand  listrik baru yang merespons kebutuhan listrik di seluruh penjuru tanah air.

PLN menghadirkan inovasi melalui program electrifying agriculture, electrifying marine, dan penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Program ini berhasil mengubah gaya hidup dari konvensional menjadi modern yang efisien dan ramah lingkungan.

Sekaligus menyumbang penjualan listrik perseroan sebesar 5,13 TWh atau setara Rp5,9 triliun.

Baca Juga: Masyarakat Gugat Class Action karena Jadi Korban Proyek Balikpapan

2. PLN membangun ekosistem ketenagalistrikan

Transformasi PLN Membawa Pendapatan Laba hingga Rp14,4 Triliun

PLN juga membangun ekosistem ketenagalistrikan yang baru melalui skema co-investment dengan mitra strategis untuk mempercepat penetrasi pasar agar bisa menghadirkan listrik sesuai kebutuhan industri.

PLN juga mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke PLN. Program ini berhasil menyumbang penjualan sebesar 2,68 TWh atau sekitar Rp2,7 triliun.

“Tahun 2022 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat, ekonomi Indonesia justru tumbuh 5,3 persen. Bahkan konsumsi listrik segmen industri besar meningkat 24,54 persen dan bisnis besar meningkat 22,47 persen," papar Darmawan. 

Sedangkan melalui strategi intensifikasi, PLN pun memenuhi kebutuhan pelanggan atas peningkatan konsumsi listrik. Layanan home charging menjadi terobosan bagi pengguna kendaraan listrik.

Dari strategi ini, PLN berhasil menambah penjualan sebesar 1,31 TWh atau setara Rp2,2 triliun.

3. Digitalisasi layanan pelanggan PLN

Transformasi PLN Membawa Pendapatan Laba hingga Rp14,4 Triliun

Peningkatan penjualan listrik ini tidak lepas dari keberhasilan PLN dalam melakukan digitalisasi layanan pelanggan. Membuat masyarakat semakin mudah mendapatkan akses listrik.

Bahkan hingga menjangkau daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T). Jumlah konsumen PLN meningkat lebih dari 3 juta pelanggan dalam setahun, yaitu dari 82,54 juta pelanggan di tahun 2021 menjadi 85,63 juta pelanggan di tahun 2022.

“PLN juga melakukan efisiensi melalui transformasi digital secara end to end. Mulai dari digitalisasi sistem pembangkit, transmisi, distribusi, juga memaksimalkan digitalisasi sistem pengadaan dan monitoring asset sehingga pemeliharaan lebih efektif dan tepat sasaran. Upaya ini berhasil menurunkan biaya pemeliharaan sebesar 10 persen dari target atau mencapai Rp2,6 triliun,“ jelas Darmawan.

4. Penghematan PLN mendukung operasional perusahaan

Transformasi PLN Membawa Pendapatan Laba hingga Rp14,4 TriliunPT PLN (Persero) melaporkan pencapaian kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah dengan laba sebesar Rp14,4 triliun pada tahun 2022. Foto PLN

Efisiensi operasional PLN membuat korporasi dapat menghemat Rp1,1 triliun dari pengurangan kapasitas sewa pembangkit. Konsultasi bersama dengan Independent Power Producer (IPP) untuk memundurkan Commercial Operation Date (COD) pembangkit juga menghasilkan efisiensi pembelian tenaga listrik mencapai Rp10,1 triliun pada 2022.

PLN berhasil mengoptimalkan produksi listrik dari pembangkit listrik bertenaga air sebesar 13,2 TWh dari target sebesar 10,9 TWh.

Darmawan juga mengungkapkan, di balik capaian ini ada kerja keras, loyalitas dan dedikasi dari seluruh insan PLN yang tercermin pada peningkatan produktivitas pegawai dan efisiensi biaya kepegawaian yang signifikan.

“PLN mampu mengubah kultur dari bureaucratic like menjadi business like, sehingga tercipta streamlining bisnis yang mengoptimalkan produktivitas seluruh sumber daya yang ada di perusahaan. Produktivitas pegawai meningkat dari 4,9 juta kWh per pegawai pada tahun 2021 menjadi 5,3 juta kWh pada tahun 2022. Di saat bersamaan, PLN berhasil memangkas biaya kepegawaian sebesar Rp1,6 triliun dari target,“ pungkas Darmawan.

Baca Juga: Mantan Wabup PPU Kritik Pusat soal Jembatan Tol Teluk Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya