5 Istilah yang Penting Dipahami saat Kamu Menganalisis Saham

Yuk pahami cara analisis saham biar kamu cuan

Jakarta, IDN Times - Dalam berinvestasi saham ada dua metode yang biasa dilakukan untuk menganalisis saham yakni analisis fundamental dan analisis teknikal. Kali ini, kita bakal belajar cara analisis teknikal. 

Analisis teknikal ialah suatu metode yang digunakan untuk memprediksi tren harga saham di masa depan dengan menggunakan data pada masa lalu. Biasanya analisis teknikal digunakan untuk berinvestasi jangka pendek atau melakukan trading

Yang perlu diperhatikan dalam analisis teknikal ialah tren atau pola dan volume transaksi. Pelaku saham yang menggunakan analisis ini seringkali disebut sebagai trader saham.

Lantas, bagaimana cara memilih saham dengan menggunakan analisis teknikal?

1. Bacalah candlestick

5 Istilah yang Penting Dipahami saat Kamu Menganalisis SahamIlustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)

Bacalah candlestick untuk membaca pola tren harga saham berdasarkan saat pembukaan dan penutupan perdagangan.

Jika candlestick berwarna putih, artinya harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan atau positif. Sebaliknya, candlestick berwarna hitam menunjukkan harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan alias negatif.

Baca Juga: Cerdas Pilih Saham, Gunakan Jurus Analisis Fundamental agar Cuan 

2. Memahami tren harga saham

5 Istilah yang Penting Dipahami saat Kamu Menganalisis SahamPengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Mengutip riset Lifepal, kamu harus memahami tren atau arah pergerakan market secara umum dalam time frame tertentu. Ada tiga jenis tren yang dikenal dalam analisis teknikal, yaitu uptrend, downtrend, dan sideways.

Tren naik atau uptrend adalah keadaan ketika harga saham sedang bergerak naik. Tren turun atau downtrend adalah keadaan ketika harga saham sedang bergerak turun. Sideway adalah pergerakan harga saham datar ke samping, yang menunjukkan bahwa kondisi pasar sedang naik turun dalam rentang harga tertentu.

3. Memahami konsep support dan resistance

5 Istilah yang Penting Dipahami saat Kamu Menganalisis SahamIlustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)

Support dan resistance merupakan dua atribut yang paling banyak dibahas dalam analisis. Istilah ini digunakan untuk merujuk pada tingkat harga tertentu yang mencegah atau menjaga agar harga tidak terdorong ke arah tertentu.

Support merupakan tingkat atau area harga tertentu yang dapat diyakini sebagai titik terendah pada suatu masa. Pada area ini, seakan-akan tingkat harga ini menjaga supaya harga tidak jatuh lebih dalam.

Saat menyentuh support, harga seperti memantul kembali ke atas. Jika support ini tertembus atau breakdown, harga akan turun hingga menemukan titik support baru.

Sedangkan resistance ialah kebalikan dari support. Resistance ialah tingkat atau area harga tertentu yang diyakini sebagai titik atau area tertinggi pada suatu masa. Pada area resistance, aksi jual cukup besar sehingga menghambat harga bergerak naik.

Biasanya harga akan turun setelah menyentuh harga resistance.  Jika resistance tembus atau breakout, harga akan naik hingga resistance berikutnya.

Baca Juga: Baru Mulai Investasi Jangan Ragu Beli Saham, Ini Sederet Keuntungannya

4. Memahami konsep breakout dan breakdown

5 Istilah yang Penting Dipahami saat Kamu Menganalisis SahamIlustrasi Penurunan/Bearish (IDN Times/Arief Rahmat)

Ada dua istilah penting yang perlu diketahui dalam penggunaan support dan resistance tadi, yaitu breakout dan breakdown.

Breakout merupakan kejadian dalam pergerakan harga suatu saham ketika harga saham melewati area resistance. Seperti dijelaskan sebelumnya, resistance merupakan area atap yang berfungsi untuk menahan pergerakan harga saham untuk naik lebih lanjut.

Namun, pada saat breakout, harga saham cenderung akan bergerak naik dengan sangat agresifnya dan melewati area resistance.

Biasanya, breakout terjadi lantaran dipengaruhi adanya berita baik, isu regional dan global yang terjadi pada perusahaan penerbit saham. Hal ini juga dapat memberikan dampak yang signifikan bagi berlanjutnya penguatan harga saham.

Sementara breakdown yaitu kejadian dalam pergerakan saham ketika harga saham melewati area support. Pada saat breakdown, harga saham cenderung akan bergerak turun dengan sangat agresifnya dan melewati area support.

5. Gunakan indikator

5 Istilah yang Penting Dipahami saat Kamu Menganalisis SahamKaryawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

ndikator merupakan formula matematis yang sudah dihitung secara akurat sehingga dapat menjadi alat bantu investor dan trader dalam membaca pergerakan pasar. Ada banyak jenis indikator, namun yang sering digunakan adalah sebagai berikut moving average dan bollinger bonds. 

Indikator moving average adalah indikator yang menghitung pergerakan harga rata rata saham dalam suatu rentang waktu. Contohnya, dalam waktu 10, 20, 50, 100, 200, artinya pergerakan harga selama 10 hari atau 20 hari atau dan seterusnya.

Manfaat penggunaan moving average adalah untuk mengidentifikasi arah suatu tren, mengetahui pembalikan suatu tren, hingga menentukan level dari support dan resistance

Sedangkan bollinger bonds digunakan untuk mengetahui volatilitas suatu harga. Bollinger bonds merupakan indikator yang dibuat dari dua buah garis yang berada pada standar deviasi tertentu di garis tengah. 

Bollinger Bonds adalah salah satu indikator teknikal untuk mengukur volatilitas dan menentukan arah tren pergerakan harga. Selain arah tren, indikator ini juga digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold).

Baca Juga: 11 Istilah tentang Saham yang Perlu Diketahui Investor Pemula

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya