Jurus Dasar saat Membeli Saham agar Terhindar dari Kerugian

Pakai jenis analisis fundamental nih biar kamu cuan!

Jakarta, IDN Times - Investasi di pasar modal dalam bentuk saham menjadi pilihan yang banyak digemari investor pemula. Sebab, modal investasi ini bisa dimulai dari dana yang relatif minim tapi bisa memberikan keuntungan relatif besar.

Keuntungan yang didapat dari investasi saham yaitu dalam bentuk capital gain dan dividen. Meski begitu, tentunya ada pula risiko dari jenis instrumen investasi ini untuk mengalami kerugian. 

Untuk meraih keuntungan dan menghindari terjadinya cut loss atau kerugian dalam berinvestasi, ada dua cara menganalisis suatu saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Kali ini, kita akan bahas bagaimana cara menganalisis saham fundamental. Yuk, simak! 

1. Analisis dulu makro ekonomi

Jurus Dasar saat Membeli Saham agar Terhindar dari KerugianIlustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Mengutip riset Lifepal, untuk menganalisis saham secara fundamental, kamu perlu mengalisis makro ekonomi. Termasuk, kondisi perekonomian negara secara umum pada saat ini dan pengaruhnya di waktu yang akan datang.

Dalam analisis makro ekonomi, kamu harus memperhatikan apakah kondisi ekonomi memang sedang tumbuh atau malah sedang menurun. Hal ini penting karena kondisi ekonomi suatu negara yang sedang tumbuh biasanya sejalan dengan pasar saham yang sedang bullish atau meningkat.

Baca Juga: Investasi Apa yang Risiko Kecil tapi Paling Menguntungkan?

2. Analisis sektor industri ya!

Jurus Dasar saat Membeli Saham agar Terhindar dari KerugianIlustrasi Investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kamu perlu menganalisis sektor industri mana saja yang berpeluang tumbuh dalam kondisi perekonomian tertentu atau sedang dalam tahap bertumbuh. Perlu disadari bahwa pada dasarnya tidak semua sektor industri itu tumbuh dalam kecepatan yang sama dalam kondisi ekonomi tertentu.

Kemampuan menentukan dan memilih sektor industri mana saja yang memiliki pertumbuhan signifikan berpotensi mendatangkan keuntungan. Selain beriringan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi suatu negara, pertumbuhan industri di suatu negara pada dasarnya dipengaruhi oleh regulasi atau peraturan pemerintah. Kita harus melihat baik kebijakan makro maupun kebijakan fiskal yang dibuat.

3. Analisis laporan keuangan perusahaan

Jurus Dasar saat Membeli Saham agar Terhindar dari KerugianIlustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara menganalisis dan menilai kesehatan keuangan perusahaan. Sehat tidaknya keuangan perusahaan dapat dicermati dari laporan keuangan yang dikeluarkan. Biasanya laporan keuangan ini mencakup tiga hal yakni, income statement (laporan rugi laba), balance sheet (neraca), dan cash flow (laporan arus kas).

Sebuah perusahaan yang mencatatkan keuntungan beruntun selama tiga tahun berturut-turut lebih menjanjikan ketimbang yang konsisten selalu merugi. Selain itu, dalam menentukan suatu perusahaan sehat dan bagus, dapat dibantu dengan yang namanya rasio-rasio keuangan. 

Rasio keuangan merupakan suatu alat analisis keuangan yang digunakan oleh perusahaan dalam menilai kinerja perusahaannya. Penilaian itu berdasarkan perbandingan data keuangan yang ada pada pos laporan keuangan, seperti laporan neraca, laporan aliran kas, dan laporan laba-rugi.

Dengan adanya rasio keuangan, pihak manajemen perusahaan, investor, dan kreditur akan lebih mudah dalam menganalisis kinerja bisnis. Selain itu, mereka akan lebih mudah pula mengetahui titik permasalahan, keuangan, dan kelemahan keuangan perusahaan, dan mempermudah dalam pengambilan keputusan.

Baca Juga: Ingin Mulai Investasi? Kenali Dulu 11 Istilah Seputar Saham Ini

4. Analisa good corporate governance (GCG)

Jurus Dasar saat Membeli Saham agar Terhindar dari KerugianIlustrasi Harga Saham Turun (Bearish) (IDN Times/Arief Rahmat)

Good corporate governance (GCG) merupakan salah satu unsur utama yang dipertimbangkan oleh seorang investor. Sebab, sebuah perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik, biasanya dipimpin oleh para eksekutif serta manajemen yang jujur dan berpengalaman. Orang-orang yang memiliki kemampuan organisasi yang mumpuni.

Hal ini akan menumbuhkan keyakinan para investor untuk memilih perusahaan tersebut sebagai tempat menginvestasikan uangnya.

Baca Juga: Wah, 70 Persen Investor Pasar Modal Generasi Millennial

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya