9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahu

Maknanya mendalam dan bagus untuk kesehatan tubuh

Hutan menjadi sumber bahan pangan bagi masyarakat Papua tanpa perlu mengeluarkan uang. Hal itu merupakan motto yang dipegang Charles Toto atau Chato yang dikenal sebagai Jungle Chef.

Dalam keterangan pers yang diterima IDN Times, (11/3/2021), Chef Chato mengungkapkan masyarakat Papua jarang sakit seperti masyarakat di perkotaan. Sebab, bahan pangan mereka berasal dari hutan. Mulai dari makanan pokok, lauk, hingga sayur-sayuran.

Chato juga sering berkunjung ke hutan untuk mengenalkan berbagai bahan pangan alami kepada para turis. Bahkan, ia sering memasak di tengah belantara. 

Salah satu bahan pangan dari hutan dan rawa Papua adalah sagu. Sagu merupakan bahan baku pembuatan papeda yang menjadi makanan pokok masyarakat Papua.

Hutan sagu di Papua masih sangat terjaga alami. Selain untuk dikonsumsi, masyarakat di sana juga menjual sagu sebagai sumber kebutuhan. 

Sebelum bisa jalan-jalan ke Papua dan mencicipi resep tradisional yang ada di sana, Chef Chato berbagi beberapa fakta mengenai papeda yang perlu kamu ketahui. 

1. Filosofi di meja makan

9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang TahuDok. IDN Times.com

Ketika satu keluarga menyantap papeda menggunakan helai dan dari satu hote yang sama, saat itulah papeda memiliki makna mendalam. Helai merupakan peralatan makan tradisional dari kayu untuk menyajikan papeda. Sedangkan, hote adalah piring kayu untuk menyantap papeda.

Masyarakat Sentani menyebut tradisi makan papeda dari satu piring yang sama ini sebagai helai mbai hote mbai. Mbai berarti satu. 

Terdapat filosofi menarik lainnya, yakni menyimpan cerita untuk masa depan anak dan cucu. Makan bersama tersebut menandakan ikatan kekeluargaan yang menjadi ruang diskusi antara orang tua dan anak.

2. Cara makan papeda

9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahuinstagram.com/astridfebrinarizal

Papeda teksturnya seperti lem. Jadi tidak memungkinkan jika diambil dengan sendok. Maka dari itu ada cara tersendiri. Dalam adat Papua, alat yang wajib digunakan adalah hiloi, yakni garpu besar. 

Cara makannya, genggam dua garpu di masing-masing tangan. Selanjutnya, tancapkan garpu ke papeda, lalu tarik ke atas dengan posisi horizontal.

Gulung papeda di garpu kiri dan kanan hingga membentuk gumpalan, kemudian pindahkan di atas piring. Ada yang menggulung ke arah dalam atau luar. Arah menggulung ini bisa menunjukkan asal daerah seseorang. 

3. Membuat papeda sendiri

9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahuinstagram.com/reagantob1ng

Jika kamu penasaran dengan rasa papeda, cobalah membuat sendiri di rumah. Kamu bisa membeli tepung sagu yang ada di supermarket.

Untuk membuat papeda yang kualitasnya sama dengan papeda Papua, Chef Chato menyarankan rendam dahulu tepung sagu di dalam air bersih selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu, ambil pati yang mengendap, lalu campur dengan air. Teksturnya akan sama dengan papeda di Papua.

4. Ada papeda versi lontong

9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahuinstagram.com/richards_hd

Biasanya papeda tampilannya seperti bubur. Namun, ada papeda yang berbentuk seperti lontong yang disebut papeda bungkus. Proses pembuatannya seperti papeda biasa. Setelah matang, papeda dibungkus daun pisang atau daun fotovea.

Daun pisang dan fotovea berfungsi sebagai penambah aroma. Gak heran kalau papeda bungkus aromanya khas.

Menariknya, papeda bungkus bisa tahan lama hingga satu bulan. Bahkan gak perlu disimpan di kulkas atau dihangatkan berulang kali. Cukup simpan di dalam suhu ruangan saja. 

5. Papeda berbumbu kaldu

9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahuinstagram.com/reantinanovagurusinga

Papeda tradisional rasanya tawar karena hanya terbuat dari sagu, air jeruk, dan air. Untuk menambah rasanya, harus dilengkapi dengan lauk atau sayur. 

Ada pula papeda yang disebut sinole, yakni papeda yang dibumbui. Sebelum dimasak, sagu dikeringkan dahulu dengan cara disangrai hingga mengeluarkan aroma asap yang sedap.

Berikutnya, sagu dimasak dalam kaldu ikan atau kaldu daging yang sudah dimasak selama 2-3 hari supaya rasanya intens, kemudian terus diaduk hingga mengental. Ketika sinole matang, tinggal disantap saja, gak perlu dilengkapi lauk, karena sudah ada potongan ikannya.

Baca Juga: Resep Membuat Papeda yang Enak dan Sehat, Gak Perlu Jauh-jauh ke Papua

6. Bebas gluten

9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahuinstagram.com/ayulidyar

Untuk kamu yang alergi gluten, papeda bisa menjadi solusi. Gak perlu repot-repot mencari produk bebas gluten impor. Papeda juga rendah gula, sehingga tepat dikonsumsi para penderita diabetes atau yang ingin menurunkan berat badan.

7. Tergeser oleh nasi

9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahuyoutube.com/jeansesparanci

Chef Chato mengamati, semakin lama papeda tergeser oleh nasi. Perubahan ini sebenarnya sudah lama terjadi. Saat berusia sekitar tujuh tahun, ia sudah mengenal beras.

Pada saat itu, ada kebijakan pemerintah membuka lahan persawahan di Papua. Sehingga dahulu ada stigma bahwa makan nasi itu modern dan untuk masyarakat yang mampu. Hal inilah membuat nasi memiliki kelas yang lebih tinggi dari papeda. 

Informasi seperti itu membuat orang dari kampung merasa bahwa makan papeda dan ikan itu kualitasnya lebih rendah. Hal itu pun membuat mereka berbondong-bondong mencari nasi.

8. Aman dikonsumsi bayi usia 6 bulan

9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahuinstagram.com/alex_mom_kitchen

Rasanya sulit dibayangkan jika papeda dikonsumsi oleh bayi. Namun, ada cara lain supaya aman dikonsumsi. Setelah matang, papeda dimasukkan ke dalam air dingin yang bersih hingga teksturnya jadi lebih kental dan bisa dipotong-potong.

Potongan kecil tersebut yang bisa diberikan pada bayi. Supaya bisa melengkapi kebutuhan gizinya, potongan papeda bisa dicampur dengan ikan kecil.

Tekstur papeda yang lembut juga aman untuk pencernaan bayi, karena 60 persen dari papeda mengandung air. Sebaiknya konsultasi dahulu ke dokter anak sebelum memberikan papeda kepada si kecil. 

9. Bisa melenyapkan flek di paru-paru

9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahuinstagram.com/wonderfularu

Papeda bungkus memiliki khasiat yang unik, yakni bisa membersihkan paru-paru dari flek. Maka dari itu, papeda bungkus yang sudah didiamkan selama beberapa hari sering dikonsumsi orang-orang yang akan menjalani tes untuk masuk kepolisian atau militer.

Chef Chato menyatakan papeda bungkus terbaik adalah yang diembunkan. Secara umum sudah banyak yang membuktikan, tetapi secara ilmiah masih perlu diteliti zat apa yang terkandung pada sagu, sehingga bisa membersihkan paru-paru. 

Itulah sembilan fakta papeda yang perlu kamu ketahui. Selain unik, makanan tradisional Papua ini juga bermakna mendalam dan bagus untuk kesehatan tubuh. Kamu sudah pernah makan papeda, belum?

Baca Juga: 10 Makanan Pendamping Papeda yang Serba Enak, Ada Kesukaanmu?

yummy-banner

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya