6 Jenis Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan sejak Lahir

Tidak perlu panik!

Pelajaran biologi dasar menjabarkan letak organ reproduksi dan ekskresi pada tubuh manusia. Salah satunya adalah saluran untuk buang air kecil. Normalnya, lewat saluran uretra, urine atau sperma mengalir ke luar dari lubang bukaan di ujung penis.

Lalu, bagaimana jika ternyata si Kecil malah terlihat buang air kecil dari bawah penis? Bisa jadi, ia hati mengalami hipospadia. Tidak perlu panik, inilah hal-hal yang kamu harus ketahui mengenai fakta, gejala, dan penanganan untuk hipospadia, kondisi bawaan yang menyebabkan buang air kecil dan kegiatan seksual jadi abnormal.

1. Apa itu hipospadia?

6 Jenis Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan sejak Lahirmedicalnewstoday.com

Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hipospadia adalah kondisi kelainan saat lahir pada bayi laki-laki saat lubang bukaan uretra atau meatus tidak terletak di ujung penis. Bagaimana bisa?

Untuk bayi laki-laki dengan kelainan hipospadia, lubang bukaan uretra terbentuk secara abnormal selama minggu ke-8 sampai ke-14 kehamilan. Bukan di ujung penis, lubang ini bisa terbentuk di mana saja, dari ujung penis hingga skrotum.

2. Jenis-jenis hipospadia

6 Jenis Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan sejak LahirIlustrasi Alat Kelamin Pria (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir laman NYU Langone Health, berdasarkan letak lubang bukaan uretra, jenis-jenis hipospadia dapat dibagi menjadi enam, yaitu:

  1. Glanular: lubang terletak di kepala penis, tetapi bukan di ujungnya. Paling ringan dan umum, glanular tidak memerlukan pembedahan karena tidak menyebabkan aliran kemih salah atau penis melengkung saat ereksi

  2. Subcoronal: lubang terletak di bawah kepala penis, menyebabkan penis melengkung saat ereksi

  3. Distal: lubang terletak di antara tepi kepala penis dan sisi tengah penis, menyebabkan penis sedikit melengkung saat ereksi

  4. Midshaft: lubang terletak di area tengah sisi batang penis

  5. Penoscrotal: lubang terletak di titik temu batang penis dan skrotum, menyebabkan penis melengkung saat ereksi

  6. Perineal: skrotum membelah secara tak normal, sehingga lubang uretra terletak di area tengah skrotum yang terbelah

CDC mengatakan bahwa hipospadia dapat menyebabkan penis terlihat melengkung. Hal ini menyebabkan kencing jadi tak normal. Selain itu, testis pada pasien hipospadia juga tidak turun sepenuhnya ke dalam skrotum. Jika tak ditangani, hipospadia dapat menyebabkan kesulitan dalam hubungan seksual dan ejakulasi, serta saat buang air kecil berdiri.

Baca Juga: 7 Fakta Hipospadia, Kelainan Bawaan yang Dialami Aprilia Manganang

3. Gejala-gejala hipospadia

6 Jenis Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan sejak LahirIlustrasi seorang pria bergegas ke toilet. everydayhealth.com

Melansir WebMD, gejala-gejala yang dapat terlihat pada bayi dengan hipospadia adalah:

  • Lubang bukaan uretra terletak di lokasi selain ujung penis
  • Penis melengkung ke bawah atau chordee
  • Penis tampak seperti "mengenakan kerudung", karena hanya bagian atas penis yang tertutup
  • Penyemprotan urine yang tidak normal saat buang air kecil

4. Penyebab dan faktor risiko hipospadia

6 Jenis Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan sejak LahirIlustrasi hamil (IDN Times/Mardya Shakti)

Seperti kelainan lahir lainnya, penyebab pasti mengapa beberapa bayi laki-laki terkena hipospadia tidak diketahui. Akan tetapi, menurut CDC, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hipospadia saat kelahiran, yaitu:

  • Persalinan di usia 35 tahun atau lebih
  • Obesitas dan diabetes
  • Penggunaan teknologi untuk membantu reproduksi
  • Terapi hormon tertentu sebelum atau selama kehamilan

Selain itu, melansir WebMD, ada pula pengaruh faktor genetik, paparan terhadap asap rokok dan pestisida, serta kelahiran prematur yang meningkatkan risiko seorang bayi mengalami hipospadia. 

Maka dari itu, langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipospadia meliputi:

  • Hindari kebiasaan merokok, paparan asap rokok, atau minum alkohol, terutama bagi ibu hamil
  • Jaga berat badan agar tetap seimbang
  • Konsumsi asam folat dengan dosis 400 hingga 800 mikrogram per hari
  • Konsultasi dengan dokter kandungan secara rutin

5. Diagnosis hipospadia

6 Jenis Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan sejak LahirIlustrasi bayi prematur. pexels.com/Benji Aird

Diagnosis hipospadia dapat dilakukan saat pemeriksaan fisik bayi setelah persalinan. Dokter anak biasanya akan memberi rujukan untuk pemeriksaan urologi lebih lanjut. Rumah sakit dengan tim khusus urologi dapat membantu dalam mengevaluasi dan memberikan rekomendasi perawatan.

Karena lubang pembukaan abrnormal dan testis tidak bisa diperiksa, alat kelamin bayi sulit diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan atau ambiguitas kelamin. Jika ini terjadi, maka evaluasi lebih lanjut amat disarankan.

6. Pengobatan hipospadia

6 Jenis Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan sejak Lahirpixabay.com/skeeze

CDC mengatakan bahwa perawatan hipospodia tergantung dari jenisnya. Kebanyakan kasus hipospadia memerlukan operasi untuk memperbaiki penis beserta lubang bukaan uretranya.

Biasanya operasi koreksi atau operasi perbaikan untuk hipospadia dilakukan saat bayi laki-laki berusia 3-18 bulan. Dalam beberapa kasus, operasi dilakukan secara bertahap:

  • Mengoreksi lubang bukaan uretra
  • Memperbaiki penis yang melengkung
  • Memperbaiki kulit di sekitar lubang bukaan uretra

Perlu diingat, karena dokter harus menggunakan kulit dari kulup penis untuk memperbaiki hipospadia, maka bayi laki-laki dengan hipospadia tidak perlu disunat. Prosedur ini berlangsung dalam waktu singkat, dan bayi bisa dibawa pulang pada hari yang sama.

Itulah beberapa fakta tentang hipospadia, dari jenis hingga pengobatannya. Tidak perlu panik, hipospadia dapat dikoreksi melalui opsi operasi dan lebih baik ditangani sedini mungkin. Dengan mengawal kehamilan, maka hipospadia pun dapat dicegah.

Baca Juga: Hipospadia pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganannya

Topik:

  • Nurulia
  • Septi Riyani
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya