5 Sikap yang Perlu Diwaspadai Saat Merespons Curhatan Orang Lain

#IDNTimesLife Penting jadi pendengar yang baik

Curhat dengan orang lain itu memang melegakan. Studi yang dilakukan oleh peneliti Karen Bransdikutip dari Psychology Today, menjelaskan bahwa seseorang akan merasa dirinya lebih baik jika ada orang lain yang benar-benar mendengarkan segala cerita dan perasaannya.

Tetapi kita juga bisa merasa gak nyaman ketika respons yang didapat dari orang lain itu gak sesuai, misalnya hanya duduk dan bergumam. Kalau ada orang lain yang ingin menjadikanmu tempat bercerita, kamu perlu memperhatikan sikap-sikap saat merespons curhatan di bawah ini.

1. Merebut pusat pembicaraan

5 Sikap yang Perlu Diwaspadai Saat Merespons Curhatan Orang LainCuplikan drama Birthcare Center (dok. tvN)

Usahakan untuk tidak merebut 'spotlight' pembicaraan atau merebut pusat pembicaraan saat orang lain bercerita padamu. Ada baiknya untuk memberikan waktu orang lain untuk menyelesaikan setiap cerita atau keluh kesah mereka. 

Menginterupsi atau menyela pembicaraan juga bukan hal yang baik. Kamu bisa dianggap tidak sopan. Mengutip PsychCentral, berhati-hatilah dan pikirkan apa yang mereka katakan dibandingkan apa yang ingin kamu katakan.

Dilansir Psychology Today, psikolog berlisensi Guy Winch, Ph.D., menyebutkan beberapa pertimbangan untuk jadi sosok yang cocok dijadikan tempat bercerita. Sosok pendengar yang baik itu diperlukan. Mereka pasti mempertimbangkan apakah kamu benar-benar mendengarkannya. 

2. Terlalu cepat menjustifikasi

5 Sikap yang Perlu Diwaspadai Saat Merespons Curhatan Orang LainCuplikan drama Birthcare Center (dok. tvN)

"Don't judge a book by its cover"

Mungkin kamu sering mendengar pepatah tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa melakukan justifikasi terhadap berbagai hal secara sadar maupun gak sadar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), justifikasi diartikan sebagai suatu keputusan (alasan, pertimbangan) yang berdasarkan hati nurani. 

Justifikasi merupakan penilaian yang cepat diambil dalam suatu keadaan. Misalnya, menganggap diri benar, sehingga apa yang dilakukan orang lain menjadi salah. Hal ini bisa terjadi saat orang lain menjadikanmu tempat bercerita, lho!

Winch kembali memaparkan, ketika orang lain curhat, maka mereka idealnya akan memilih sosok yang bisa bisa berempati. Dengan berempati, kamu mencoba memahami permasalahan dan posisi orang tersebut tanpa menghakimi.

3. Ungkapan toxic positivity

5 Sikap yang Perlu Diwaspadai Saat Merespons Curhatan Orang LainCuplikan drama Record of Youth (dok. tvN)

Penulis bernama Kendra Cherry, dikutip Very Well Mind, menjelaskan bahwa sejatinya toxic positivity ini berpusat pada keyakinan hidup yang positif dalam situasi apa pun. Namun, obsesi berpikir positif ini justru bisa melukai orang yang dalam masa sulit.

dm-player

Toxic positivity ini terjadi ketika kamu ingin menyemangati orang lain, namun terkesan tidak peduli terhadap kondisi atau perasaan karena memaksa mereka untuk berpikir positif. Ungkapan-ungkapan di bawah ini bisa disebut toxic positivity. 

"Bersyukur saja, masih ada yang lebih menderita daripada kamu."

"Jangan menangis, kamu harus kuat!"

"Ini masih mending, ada yang lebih parah dari kamu kok!"

Menurut sosok yang juga konsultan pendidikan tersebut, memberikan kata-kata positif pada orang-orang yang kehilangan pekerjaan atau kehilangan orang yang dicintai itu, terkesan kejam.

"Fokuslah untuk mendengarkan mereka dan tunjukkan dukunganmu. Ketika seseorang berusaha untuk mengekspresikan emosi mereka, jangan melemahkan mereka dengan perkataanmu yang terkesan menyemangati. Biarkan saja mereka merasakan emosi tersebut dan menyadari kalau kamu selalu ada di sisinya untuk mendengar," ujar Kendra Cherry.

Baca Juga: 5 Tanda Dia Bukan Orang yang Pas buat Tempat Curhat, Nambah Masalah!

4. Gestur tubuh yang bikin gak nyaman

5 Sikap yang Perlu Diwaspadai Saat Merespons Curhatan Orang LainCuplikan drama Do You Like Brahms (dok. SBS)

Kamu perlu mewaspadai bagaimana gestur tubuh di depan mereka yang curhat padamu. Dilansir Harvard Bussines Review, komunikasi itu mengandung tiga elemen. Orang gak hanya memerhatikan perkataan, tetapi juga intonasi nada dan gestur.

Seseorang yang tidak nyaman berhadapan dengan orang lain, tentu terlihat dari gestur, seperti menghindari kontak mata. Saat merespons curhatan orang lain, penting untuk menunjukkan bahwa kamu nyaman sehingga orang lain bisa lebih terbuka.

Begitu pun saat kamu mendengarkan curhatan mereka. Selain memperhatikan setiap ceritanya, kamu juga perlu melihat gestur. Kalau ada yang aneh, kamu bisa kembali bertanya tanpa memaksa seperti, "Apakah ada yang mengganjal?", "Mungkin masih ada yang mau kamu ceritakan?".

5. Membanding-bandingkan masalahnya dengan masalah diri sendiri

5 Sikap yang Perlu Diwaspadai Saat Merespons Curhatan Orang LainCuplikan drama Do You Like Brahms (dok. SBS)

Sering terjadi saat mendengarkan curhatan orang lain, justru kita yang terpancing untuk bercerita. Alih-alih mendengarkan, kita jadi gak fokus dengan cerita mereka dan fokus pada pengalaman diri sendiri.

Sikap seperti ini akan membuatmu terkesan sebagai sosok yang tidak menghargai orang lain. Tahan egomu, luangkan waktu untuk lebih banyak mendengarkan. Terkadang respons terbaik yang dibutuhkan orang lain bukan solusi, tetapi cukup didengarkan tanpa interupsi.

Kenali sikap-sikap ini saat merespons curhatan orang lain. Ada yang pernah kamu alami, gak?

Baca Juga: 5 Ciri Kamu Salah Pilih Teman Curhat, Gawat!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya