10 Lagu Tradisional dari Kalimantan Timur

Lagu-lagu dengan penuh makna dan kisah

Samarinda, IDN Times - Seni dan budaya Indonesia kaya akan ragamnya, termasuk dalam bentuk seni musik. Salah satu warisan budaya yang kental dari Kalimantan Timur (Kaltim) adalah lagu-lagu daerah yang memperkaya keberagaman musik Indonesia.

Berikut adalah beberapa lagu daerah dari Kaltim yang patut untuk Anda kenali.

1. "Lamin Talungsur"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan Timurhttps://www.borneotoday.net/wp-content/uploads/2017/03/dayak-kali.jpg

Lagu daerah asal Kaltim ini mengisahkan tentang "Lamin Talungsur", sebuah rumah Dayak yang terletak di sekitar daerah Berau. Legenda menceritakan bahwa rumah tersebut dihuni oleh seorang janda dan anaknya.

Dalam lirik Lagu "Lamin Talungsur", digambarkan bahwa rumah tersebut tenggelam ketika sang janda dan anak sedang menikmati hidangan ikan bakar sambil tertawa riang. Kejadian tersebut kemudian dianggap sebagai pertanda buruk oleh masyarakat setempat.

2. "Indung-Indung"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan TimurInstagram.com/Iphoelll

Lagu "Indung-Indung" sering kali dinyanyikan oleh orangtua kepada anak-anak sebagai bagian dari warisan budaya.

Liriknya mengandung nasihat tentang menjalani kehidupan, sering kali mencakup pesan-pesan keagamaan, seperti perintah untuk mendirikan salat dan berpuasa.

3. "Sungai Kandilo"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan TimurPakaian adat masyarakat suku Dayak di Kaltim (Dok.DADPPU)

Lagu "Sungai Kandilo" menggambarkan suasana romantis yang diselimuti oleh kesedihan. Kisah dalam lagu ini menceritakan kenangan indah antara seorang individu dengan kekasihnya di Sungai Kandilo, namun tragisnya, sang kekasih tewas karena terperosok ke dalam arus sungai tersebut.

4. Lagu "Sorangan"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan TimurIlustrasi adat Dayak IKN dan sekitarnya (IDN Times/Ervan)

Lagu "Sorangan" menggambarkan perasaan rindu yang mendalam terhadap mantan kekasih. Lagu ini menyiratkan kesedihan dan nostalgia saat seseorang mengingat kembali momen-momen indah yang pernah dialami bersama mantan kekasihnya, terutama di malam Minggu.

5. "Oh Adingkoh"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan TimurIDN Times/Sunariyah

Lagu "Oh Adingkoh" menggambarkan rasa rindu seorang kakak terhadap adiknya. Lagu ini mengandung nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan dalam budaya Dayak, yang bisa menjadi inspirasi dan panutan bagi kita semua.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata di Samarinda untuk Akhir Pekan

6. "Bulan Haji"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan Timurilustrasi Suku Banjar. Dok

Lagu "Bulan Haji" mencerminkan kebahagiaan masyarakat Kalimantan Timur menyambut kedatangan bulan haji. Selain itu, lagu ini juga menyiratkan kisah sepasang kekasih yang akan menikah. Perbedaan etnis di Kalimantan, antara Suku Dayak dan Melayu, tercermin dalam lagu ini, di mana masyarakat Melayu cenderung memeluk agama Islam dengan penuh keyakinan.

7. "Yamu Ame Tonge"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan Timurilustrasi suku Dayak Ngaju (blog.ling-go.net)

Lagu "Yamu Ame Tonge" mengisahkan tentang hubungan asmara yang terpisah oleh sungai. Pria dalam lagu ini berusaha menyeberangi sungai dengan perahu untuk bertemu kekasihnya. Dengan lirik yang menggunakan bahasa daerah pedalaman Kalimantan, lagu ini menggambarkan perasaan rindu yang begitu mendalam.

8. "Burung Enggang Merista"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan TimurBurung Enggang (unsplash.com/Mathew Schwartz)

Lagu "Burung Enggang Merista" mengandung makna yang berkaitan dengan simbol perdamaian dan kekuatan. Melalui lagu ini, masyarakat Dayak menggambarkan pentingnya perdamaian dan kesejahteraan dalam kehidupan mereka.

Burung enggang, sebagai satwa endemik Kalimantan, menjadi simbol keindahan dan kedamaian bagi warga pedalaman. Lagu ini mencerminkan keinginan untuk hidup dalam harmoni dan kedamaian di tengah-tengah alam Kalimantan.

9. "Buah Bolok"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan Timurilustrasi hutan di Indonesia (Unsplash.com/ Jeremy Bezanger)

Lagu "Buah Bolok" memiliki arti sebagai buah hutan yang tumbuh di Kalimantan. Pohon buah bolok sering menjadi santapan bagi hewan-hewan hutan seperti kijang dan rusa.

Makna dari lagu "Buah Bolok" adalah mengajak masyarakat Kutai untuk tetap menjaga dan melestarikan rumah panggung tradisional Kutai, meskipun rumah tersebut mungkin terlihat kuno dan tidak modern. Beberapa lirik juga menyoroti tentang kurangnya kepedulian anak muda terhadap melestarikan budaya lokal mereka.

10. "Balarut di Sungai Mahakam"

10 Lagu Tradisional dari Kalimantan TimurJembatan Samarinda di Sungai Mahakam. Instagram.com/bayuwirahadik

Sementara lagu "Balarut di Sungai Mahakam" terinspirasi dari Sungai Mahakam, sungai terpanjang kedua di Indonesia yang berada di Kalimantan Timur.

Dalam bahasa Sanskerta, "maha" dalam Mahakam berarti tinggi atau besar, sementara "kama" berarti cinta. Secara keseluruhan, Mahakam mengandung makna cinta yang besar.

Demikianlah sekilas ulasan mengenai beberapa lagu daerah asal Kalimantan Timur yang penting untuk diketahui oleh masyarakat, sebagai upaya kita dalam memahami dan melestarikan warisan budaya berupa lagu-lagu daerah agar tidak punah.

Baca Juga: Yuk Nongki di Goffe Samarinda, Rekomendasi Bubuhan Kota Tepian

Topik:

  • Linggauni
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya