Samantha Project Kenalkan Lima Koleksi yang Bertema Anthology

Rangkaian acara Balikpapan Fest 2022

Balikpapan, IDN Times - Samantha Project ikut gelaran fashion dalam rangkaian acara Balikpapan Fest 2022 pada Minggu 2 September 2022 lalu di Gedung Dome, bertepatan dengan Hari Batik. 

Brandfashion berbasis usaha jahit skala rumahan ini mengusung tema “Anthology” di lima koleksinya.

Atha Nalurita, desainer yang juga pemilik Samantha Project menjelaskan, “Anthology” semacam benang merah dari sejumlah koleksi busana dan celana yang diluncurkan sejak awal Samantha Project berkiprah tahun 2015, hingga koleksi terakhir (tahun 2022).

“Sebagian kain berasal dari sisa-sisa kain yang tak terpakai. Inspirasinya muncul saat saya bingung melihat begitu banyak kain. Bertumpuk-tumpuk, dan berkarung-karung, yang tidak terpakai. Sayang banget kalau dibuang, karena masih bisa digunakan. Saya juga mikir, apa ya desain lama yang sekiranya bisa saya ambil dan pas untuk koleksi terbaru ini,” katanya dalam keterangan tertulis Samantha Project.

1. Kelahiran koleksi Anthology

Samantha Project Kenalkan Lima Koleksi yang Bertema AnthologySamantha Project Kenalkan Lima Koleksi yang Bertema Anthology di acara Balikpapan Fest 2022 DOME. Foto Samantha Project

Maka lahirlah Anthology, koleksi gabungan berbagai jenis kain, corak, dan warna. Dari kain lurik, batik, katun, tenun, hingga brokat.  Semua koleksi Anthology yang ditampilkan para model (3 wanita, 2 laki-laki), semua dijahit oleh Atha, di sela-sela menjahit baju untuk pelanggan.

Anthology juga menjadi semangat untuk menerapkan sustainable fashion, atau fashion yang berkelanjutan.  “Industri fashion termasuk menyumbang limbah, juga, kan. Jadi kalau berkontribusi mengurangi limbah, tentu bagus,” ucapnya.

Atha memasukkan unsur batik lokal Balikpapan yang bermotif kantong semar pada koleksi Anthology-nya. Seperti diketahui, kantong semar termasuk tanaman endemis Kaltim. Batik tulis motif kantong semar ini diciptakan oleh Rumah Kreatif Balikpapan (RKB). “Yang membatik adalah kawan-kawan penyandang difabel,” ujar Atha.

Baca Juga: Jakarta Travel Fair 2022 akan Hadir di Balikpapan

2. Samantha Project menghasilkan desain yang “ready to wear”

Samantha Project Kenalkan Lima Koleksi yang Bertema AnthologyFashion show Modiste Samantha Project di Balikpapan. Foto Instagram Samantha Project

Atha menginginkan, Samantha Project menghasilkan desain yang “ready to wear”.  Anthology memang agak berbeda dari desain-desain Samantha sebelumnya yang bernuansa kalem, sebab Atha kali ini coba “menabrakan” aneka warna sehingga lebih eksentrik.

“Selain menabrakan warna, saya tetap main detail dan komposisi juga. Tapi garis besarnya, Anthology tetap mesti ready to wear.  Bisa dipakai harian, kok, asal cukup pede, hehe.  Jadi, kalau ada yang ingin beli baju model Anthology, bisa pre-order.  Sepanjang bahan kainnya ada, tak masalah bikinnya. Baju dan celana juga bisa sesuai  ukuran badan,” kata Atha.

Fashion show yang termasuk bagian acara di Balikpapan Fest 2022 bertema “Nusantara Kita” itu diselenggarakan Pemkot Balikpapan dan dijalankan oleh “Ngrencangi”.

Atha menjadi satu dari enam desainer yang berpartisipasi.

3. Sekilas Samantha Project

Samantha Project Kenalkan Lima Koleksi yang Bertema AnthologySamantha Project Kenalkan Lima Koleksi yang Bertema Anthology di acara Balikpapan Fest 2022 DOME. Foto Samantha Project

Samantha Project adalah brand fashion di Balikpapan yang berbasis usaha jahit rumahan. Awalnya, Atha memulainya pada akhir 2014 dengan nama “Modiste Samantha”  dan awalnya hanya melayani jahit busana wanita. Seiring waktu, Atha pun terjun ke ranah tailor (jahit busana laki-laki).  

Nama “Samantha Project” dimunculkan saat mengikuti pameran Pop Up Market, pertengahan 2015. Terhitung dengan trunkshow “Anthology”, Samantha Project sudah 8  kali ikut gelaran fashion. Dua yang terakhir yakni trunkshow “Percik” pada Agustus 2020, dan fashion show tunggal “Tatag Lanang” pada November 2019.

Selain gelaran fashion, Atha juga beberapa kali membuat sesi pemotretan yang konsepnya tematik seturut momentum, seperti “Raya” - dimunculkan saat bulan puasa 2021, Baju Ibuk (Desember 2019), Nataru (Natal-Tahun Baru) pada Desember 2021.

Atha juga beberapa kali menjadi narasumber di acara seperti talkshow maupun ngobrol santai seputar jahit dan fashion. Pekan lalu, misalnya, Atha berkesempatan menjadi guru tamu di SMK 4 Balikpapan. Atha juga sesekali berkolaborasi dengan anak muda, dari grup band, influencer, seniman, hingga teman-teman sineas muda.

4. Kemampuan menjahit Atha terasah sejak kecil

Samantha Project Kenalkan Lima Koleksi yang Bertema AnthologyProduk baju hasil desain Samantha Project. Foto Modiste Samantha Project

Kemampuan menjahit Atha diasah sejak kecil karena ibunya penjahit - yang membuka usaha jahit sejak tahun 1968 sampai sekarang di Yogyakarta. Dulu ia sering membantu ibunya. Bisa dibilang Atha dari keluarga penjahit. Selain ibunya, dua kakaknya juga penjahit.

Samantha, menurut Atha,  ada di dua ranah. Pertama sebagai usaha jahit rumahan “Modiste Samantha”, dan melayani jasa jahit baju seperti penjahit lainnya. Kedua, di ranah fashion dengan nama “Samantha Project” untuk merealisasikan ide-idenya.

Aktivitas Samantha, juga pemikiran Atha, baik yang terkait fashion maupun rutinitas menjahit, terdokumentasi di beberapa medsos. Atha menjalankan itu bareng sang suami. Samantha ada di dua akun instagram, yakni @samanthaproject dan @samanthaproject.sewinglab. 

Website jahitnya beralamat di www.modistesamantha.com. Sedangkan kanal youtubenya: Samantha Project.

Baca Juga: Pria di Balikpapan yang Bakar Istrinya hingga Tewas Kini Tahanan Rumah

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya