Fakta tentang Saranjana, Mitos Kota Gaib yang Berada di Kotabaru

Menjadi mitos dan misteri masyarakat Kalsel

Banjarmasin, IDN Times - Saranjana yang disebut sebagai kota gaib di Pulau Laut Kotabaru Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah mencuri perhatian masyarakat. Tak sedikit warga percaya bahwa Kota gaib Saranjana itu benar adanya.

Namun ada juga yang menganggapnya sekadar mitos mitos dan cerita rakyat semata sebagai hiburan saja. Kepercayaan warga pun muncul dari berbagai macam cerita. Ada juga yang langsung mendengar dari pengalaman ganjil masuk dalam kota gaib itu. 

Seperti disebutkan warga Banjarmasin bernama A Fadlan mengaku percaya kota gaib ini nyata adanya. Makhluk gaib memang ada dan sama memiliki peradaban seperti halnya manusia.

Soal Saranjana, ia mengaku memperoleh testimoni beberapa temannya yang tak sengaja masuk dalam kota gaib itu. Tentang betapa mewahnya kota ini dibandingkan dunia nyata. 

"Saranjana itu ada, kawan saya langsung mengalami saat berkunjung ke Kotabaru. Ceritanya ia melihat kerumunan orang banyak padahal di sana hutan," katanya kepada IDN Times, Minggu (5/2/2023). 

1. Nama Saranjana ada dalam peta Salomon Muller 1845

Fakta tentang Saranjana, Mitos Kota Gaib yang Berada di KotabaruArea yang dipercayai sebagai pintu masuk Saranjana di Pulau Laut Kotabaru Kalsel. Foto istimewa

Pakar sejarah dari akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Mansyur menyatakan tentang Kota Saranjana dari perspektif sejarah. Menurutnya, keberadaan kota ini adalah fakta. 

Seperti disampaikan Salomon Muller, seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang dilahirkan di Heidelberg. Dalam petanya berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedeite van Borneo" (peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo), tahun 1845 mengambarkan bahwa terdapat wilayah yang ditulisnya sebagai Tandjong (hoek) Serandjana.

Tandjong ini terletak di sebelah selatan Pulau Laut. Tepatnya berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan (Pulau Kerumputan) dan Poeloe Kidjang.

Dalam kapasitasnya sebagai pembuat peta, Salomon Muller menjabat anggota des Genootschaps en Natuurkundige Komissie in Nederlands Indie yang sudah mendapatkan pelatihan dari Museum Leiden dan sedang melakukan perjalanan penelitian tentang dunia binatang dan tumbuhan di Kepulauan Indonesia.

Baca Juga: Ini Daftar Empat SMAN Favorit di Banjarmasin

2. Keberadaan naturalis ini di Saranjana belum bisa dipastikan

Fakta tentang Saranjana, Mitos Kota Gaib yang Berada di KotabaruPuncak bukit Saranjana di Pulau Laut Kotabaru Kalimantan Selatan. Foto istimewa

Di sisi lain, Mansyur pun mengaku belum memperoleh fakta tentang keberadaan Salomon di ke Tandjong (hoek) Serandjana sebelum memetakannya. Pria asing ini tidak pernah menyinggung dalam beberapa artikelnya berjudul "Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen".

Peta yang memuat Tandjong (hoek) Serandjana tersebut dimuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin.

Peta ini dibuat 18 tahun sebelum Salomon Miller meninggal dunia pada tahun 1863.

Sumber lainnya yang memuat tentang Serandjana adalah Pieter Johannes Veth, dalam "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie.

3. Saranjana masuk dalam wilayah kerajaan suku Dayak Samihim

Fakta tentang Saranjana, Mitos Kota Gaib yang Berada di KotabaruSuku Dayak di Pulau Laut 1910. Suku Dayak ini diduga dulunya adalah peninggalan Kota Saranjana. Foto istimewa

Dalam sejumlah penelitian lainnya, Mansyur juga menemukan fakta di mana Saranjana berasal dari nama salah satu Kepala Suku Dayak Samihim bernama Sambu Ranjana.

Hipotesanya, bahwa Kerajaan Saranjana muncul sebelum tahun 1660 an atau pra abad ke 17 Masehi. Saranjana berbentuk kerajaan ethnic state (negara suku) dari suku Dayak Samihim dan kepala suku pertama adalah Sambu Ranjana.

Awalnya menganut kepercayaan animisme, tetapi seiring perkembangan waktu lantas memperoleh pengaruh dari Hindu lama. Hal ini dibuktikan dengan nama Sambu Ranjana yang dipengaruhi unsur Hindu.

Suku Dayak yang nomaden sempat mengalami kejayaan di masanya. Hingga suatu hari, mereka terpaksa meninggalkan wilayah Saranjana akibat perang dengan kekuatan asing. Agresor ini dengan kekuatan besar datang dengan perahu menyerang masyarakat sekaligus menghancurkan wilayahnya.

Walaupun sudah meninggalkan wilayahnya, nama pusat kekuasaan suku ini tetap dinamakan dengan Saranjana.

4. Diprediksi ada hipotesis lainnya tentang Saranjana

Fakta tentang Saranjana, Mitos Kota Gaib yang Berada di KotabaruPakar Sejarah Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin Mansyur. Foto istimewa

Lebih lanjut, pakar ULM Banjarmasin ini menyebutkan, bahwa fakta tentang Saranjana yang telusurinya itu bisa jadi ada hipotesis lain yang menguak tentang fakta kota gaib Saranjana. 

Ia menyimpulkan berita yang ia temukan sesuai dengan nama sejarah

Soal salah benarnya sejarah dan hipotesis tentang Saranjana. Ia memberikan alternatif agar masyarakat lebih bijak menilai, menganalisis dan menyimpulkan sendiri.

Secara ilmiah, menurutnya, hipotesis pada dasarnya hanya dugaan sementara yang sangat mungkin berubah. Semoga di masa depan bisa meningkat statusnya menjadi teori secara ilmiah.

Secara fakta dan kebenarannya, sepertinya hanya Tuhan yang bisa menjawab.

Bagaimana menurut Anda?

Baca Juga: Perda Ramadan di Banjarmasin Diminta Menjamin Toleransi Umat Beragama

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya