Legenda tentang Kota Balikpapan yang Berasal dari Tenggelamnya Kapal

Kisah seorang raja dan puterinya yang diberikan hadiah

Balikpapan, IDN Times - Konon pada masa lampau, terdapat seorang raja yang dikenal dengan nama Raja Aji Muhammad. Raja ini terkenal karena keadilan dan kebijaksanaannya. Di bawah kepemimpinannya, negeri tersebut mencapai keamanan dan kemakmuran yang besar.

Penduduknya hidup berkat sumber daya alam dan kelautan yang melimpah. Legenda ini telah menjadi bagian dari sejarah yang terkenal, dikenal sebagai legenda asal mula Kota Balikpapan. Berikut cerita lengkapnya.

1. Kisah Raja Aji Muhammad dan puterinya

Legenda tentang Kota Balikpapan yang Berasal dari Tenggelamnya Kapalpegipegi.com

Raja Aji Muhammad memiliki seorang putri yang sangat cantik dan memesona, yang bernama Aji Tatin. Dia adalah satu-satunya pewaris kerajaan, dan karena itu, semua kasih sayang keluarga tercurah kepadanya.

Ketika ia mencapai usia dewasa, sang raja memutuskan untuk menjodohkannya. Calon suami yang dipilih untuk putrinya adalah seorang bangsawan dari Kutai. Pesta pernikahan mereka diselenggarakan dengan sangat meriah, mengingat Aji Tatin adalah satu-satunya putri raja.

Pesta pernikahan dihiasi dengan hidangan mewah, termasuk daging dari puluhan sapi dan kerbau yang disembelih. Seluruh rakyat dan anggota kerajaan berkumpul untuk merayakan peristiwa ini. Hari itu adalah hari yang sangat indah bagi kedua mempelai. Dan sebagai tanda kasih sayangnya, sang raja bangkit dari singgasananya untuk memberikan hadiah istimewa kepada putri tercintanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini 12 Februari 2022, Sebagian Balikpapan Bakal Berawan

2. Putri Aji Tatin menjadi raja di teluk pemberian sang raja

Legenda tentang Kota Balikpapan yang Berasal dari Tenggelamnya KapalPantai Lamaru Balikpapan (IDN Times/ Mela Hapsari)

Sang raja berkata kepada putrinya, Aji Tatin, "Putriku, ini adalah pesta yang sempurna bagimu. Oleh karena itu, ayah akan memberikan hadiah berupa wilayah teluk yang indah dan memesona sebagai hadiah pernikahanmu."

Maka, dengan ucapan itu, teluk tersebut segera menjadi milik sang putri, dan dia diberikan wewenang untuk memungut upeti dari rakyat.

Dengan pemberian teluk yang indah itu, sang putri akhirnya menjadi seorang ratu yang sah. Dia dibantu oleh suaminya dan pengikut setianya dalam memungut upeti tersebut. Upeti yang dikumpulkan meliputi hasil bumi seperti kayu yang sudah diolah menjadi papan dan rempah-rempah. Kayu tersebut nantinya akan digunakan oleh sang putri untuk membangun istananya.

3. Angin kencang dan gelombang laut

Legenda tentang Kota Balikpapan yang Berasal dari Tenggelamnya KapalPantai Lamaru (instagram.com/parardyacatra)

Suatu hari, saat para pejabat sang putri sedang memungut upeti dari rakyat, upeti tersebut dimuat ke dalam sebuah kapal. Namun, ketika kapal hampir mencapai tepian teluk, angin tiba-tiba bertiup kencang. Tak lama kemudian, gelombang besar menerjang kapal, menyebabkan kepanikan di antara penumpang. "Ayo, arahkan kapal ke teluk!" teriak Panglima Sendong.

Para pendayung berusaha sekuat tenaga, tetapi usaha mereka sia-sia. Sebelum kapal mencapai teluk, gelombang yang semakin besar menabrak kapal, membuatnya terbalik dan hampir tenggelam.

Sang putri sangat sedih mendengar kejadian tersebut. Seluruh awak kapal, termasuk Panglima Sendong, dinyatakan tewas di dalam teluk tersebut. Untuk mengenang tragedi yang terjadi, wilayah tempat kapal terbalik itu kemudian diberi nama Balikpapan.

Sementara itu, karang di tempat kejadian tersebut semakin membesar dan berubah menjadi sebuah pulau. Pulau ini kemudian dinamai Tukung, yang berasal dari kata "Tokong", merujuk pada tokong yang patah akibat terhempas dari karang.

Demikianlah legenda asal mula Kota Balikpapan di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Rekomendasi Toko Kue Terbaik di Balikpapan

Topik:

  • Linggauni
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya