Pemahaman dan Hikmah Penciptaan Jin, Setan, dan Iblis Menurut Al-Quran

Samarinda, IDN Times - Jin, setan, dan iblis merupakan makhluk gaib yang tak nampak di kasat mata. Mereka mempunyai alam sendiri yang berbeda dimensi dengan alam nyata kita di dunia ini. Kita sebagai hamba yang beriman, harus percaya dengan adanya hal-hal dan alam gaib.
Ketiganya seperti serupa, tapi pada hakikatnya mereka tak sama. Oleh sebab itu, penjelasan ini penting sekali bagi kamu agar dapat memahami perbedaan dari ketiga makhluk tersebut.
Berikut ini penjelasan mengenai jin, setan, dan iblis berdasarkan konteks Al-Quran, yuk dipahami!
1. Apa itu jin?
Jin merupakan makhluk Allah yang tercipta dari api, jin itu bisa muslim dan bisa kafir. Sesuai dengan firman Allah Swt berikut:
“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar Rahman : 15).
“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus.” (QS. Al-Jin ayat 14)
Jin memiliki kesamaan dengan manusia dalam beberapa hal. Jin dan manusia dianugerahi akal dan nafsu, lalu jin dan manusia sama-sama diciptakan supaya beribadah kepada Allah yaitu menjalankan syariat agama Islam. Apabila berpaling dari perintah-Nya, maka jin dan manusia akan mendapatkan balasan siksa neraka.
Jin Islam adalah jin yang taat akan perintah Allah SWT, dia pun mendirikan salat, zikir, dan melakukan ibadah lainnya sama halnya seperti kita manusia. Tetapi jin kafir ialah jin yang ingkar terhadap perintah-Nya, bahkan ia menghasut manusia untuk ikut ingkar dan berbuat jahat.
Seperti jin qarin yaitu jin yang selalu dampingi manusia sampai akhir hayat dan menghasut manusia untuk berbuat dosa atau maksiat. Namun, beda lagi dengan jin qarin yang mengiringi Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: 20 Tempat Nongkrong Hits yang Ramah Kantong di Balikpapan
2. Lalu apa bedanya dengan setan?
Setan atau syaithan memiliki makna menjauh. Yang artinya bahwa mereka yang disebut setan itu, jauh dari seruan Allah dan menjauhkan orang-orang beriman dari perintah-Nya. Setan yaitu sifat yang melekat pada makhluk yang mengartikan suatu sisi buruk berupa tidak taat, berdosa, bermaksiat, menentang perintah, membangkang, durhaka, dan berbuat keji, serta hal buruk lainnya.
Setan bisa berupa manusia maupun jin, sesuai dengan firman-Nya:
"(Setan) dari golongan jin dan manusia." (An-Nas: 6).
Untuk memahami setan, kamu perlu tahu bahwa jin itu makhluk dan setan itu sifat. Maka dia melekat pada sifat makhluk dan bukan berdiri sendiri. Itulah makna setan dari golongan jin dan setan dari golongan manusia sesuai dengan keterangan ayat tersebut.
3. Dan benarkah iblis itu bapaknya bangsa jin?
Iblis atau balasa artinya tidak memiliki kebaikan sedikit pun. Dan ablasa yang bermakna putus asa, artinya bahwa Iblis sudah putus asa dari rahmat Allah karena dia sombong, merasa dirinya makhluk yang paling baik dan tidak mau sujud kepada Nabi Adam As.
Nama asli Iblis yaitu Azazil dari bahasa Arab yang merupakan bapak dari bangsa jin. Menurut syariat Islam, Azazil adalah pemimpin kelompok setan dari bangsa jin.
Allah berfirman, "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) ketika Aku (Allah) menyuruhmu?” Iblis menjawab, “aku lebih baik darinya, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. (Al-A’raf: 12)
"Ingatlah ketika Kami berkata kepada para malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam!” maka mereka semua-pun sujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang dari perintah Allah." (Al-Kahfi: 50)
Allah berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan”. (QS. Shaad: 77 - 78). Dan ayat lain menyebutkan,
"Tangguhkan (umur) aku hingga hari mereka kebangkitan." (Al-A’raf: 14).
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa iblis diciptakan dari api. Dan selanjutnya ditegaskan bahwa Iblis adalah bagian dari bangsa jin. Lalu setelah iblis diusir dari surga-Nya, iblis pun meminta supaya diberi umur panjang.
Karena ia memiliki misi untuk menggoda anak cucu adam supaya ingkar seperti dirinya. Jadi hanya iblis yang diberi umur panjang sampai hari kiamat, berbeda dengan jin lainnya akan mati sama seperti manusia.
4. Hikmah penciptaan jin, setan, dan iblis
Hikmah dari penciptaan jin, setan, dan iblis yang bisa kita petik di antaranya:
- Bukti kebesaran Allah; Materi api mengandung daya bakar, daya hancur, ketinggian, perusakan, sinar, dan terang. Hal ini menjadi tanda kebesaran Allah SWT.
- Menampakkan kesempurnaan kuasa Allah; Dengan penciptaan yang bertentangan seperti siang dan malam, terang dan gelap, surga dan neraka, air dan api. Semua itu akan lebih menunjukkan tanda-tanda kemampuan, kehendak, dan kesempurnaan kuasa Allah SWT.
- Bukti kesempurnaan wewenang Allah; Salah satu wujud kesempurnaan kerajaan-Nya adalah wewenangnya yang luas dan beragam, beragam pemberian pahala dan siksa, pemuliaan dan penghinaan, juga keadilah dan keutamaan terhadap semua makhluknya.
- Bukti kesempurnaan kebijaksanaan Allah; Allah adalah Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana), yang menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya.
- Ujian bagi manusia; Allah menciptakan jin, setan dan Iblis sebagai penguji bagi hamba-Nya yang lain, agar Dia mengetahui kualitas keimanan hamba-Nya.
- Penentu tingkatan ibadah; Dengan adanya setan, para nabi dan wali (orang-orang beriman) wajib memerangi dan menentang setan serta para pengikutnya.
- Manusia semakin takut dengan dosa; Para malaikat dan manusia akan menjadi takut melakukan dosa setelah menyaksikan keadaan Iblis yang jatuh dari golongan yang setingkat dengan malaikat menjadi golongan setan.
- Pelajaran bagi hamba yang berpikir; Allah menjadikan penciptaan jin , setan dan Iblis sebagai pelajaran bagi orang-orang yang menantang perintah-Nya, sombong dan terus-menerus berbuat maksiat kepada-Nya.
- Pembanding kualitas kebaikan; Penciptaan pembanding sesuatu merupakan bagian dari penyempurnaan kebaikan tersebut.
- Untuk menampakkan rasa syukur; Allah sangat senang bila manusia bersyukur secara benar. Bentuk rasa syukur para nabi dan wali Allah lebih banyak daripada sebelum adanya Iblis.
- Sebagai amal ibadah; Berserah diri dalam keridaan merupakan bentuk ibadah yang paling dicintai Allah. Menjauhkan diri dari berbagai godaan setan perlu keimanan yang kuat.
- Memperlihatkan relasi nama-nama Allah; Beberapa nama Allah mempercayakan adanya relasi yang mengungkapkan hukum-hukum-Nya. Relasi dari semua nama itu harus terungkapkan melalui salah satunya penciptaan jin, setan, dan iblis.
Perlindungan dan penyelamatan Allah dari musuh-musuhnya merupakan bentuk nikmat-Nya yang sempurna. Demikian pula jika pertolongan dan perlindungan-Nya kepada orang-orang yang beriman jelas nampak, hingga mereka dapat mengalahkan musuh-musuhnya, termasuk iblis dan setan adalah musuh yang nyata bagi umat manusia.
Oleh sebab itu, jika kamu dapat melawan hasutan iblis dan jin yang berkarakter setan, maka pertolongan Allah akan senantiasa bersamamu. Wallohu'alam.
Baca Juga: 15 Tempat Penyewaan PS di Samarinda, Bisa Main Sepuasnya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.