Keunikan dari Senjata Tradisional Sumpit, Kalimantan Timur

Senjata khas masyarakat pedalaman

Samarinda, IDN Times - Sumpit merupakan senjata tradisional khas dari Suku Dayak yang ada di Pulau Kalimantan. Senjata tradisional sumpit ini juga sering disebut dengan sipet. Nah, senjata tradisional sumpit ini termasuk dalam salah satu senjata rahasia yang digunakan untuk membunuh musuh secara diam-diam. 

Untuk lebih memahami keunikan yang dimiliki oleh senjata tradisional sumpit ini, maka silakan simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

1. Senjata yang mematikan

Jika mengutip dalam jurnal The Meaning of Mandau Anda Sumpit as Weapon Dayak’s Tribe (A Semiotic Approach) tahun 2016 karya dari Muli Umiaty Noer dan Putri Nubaizura, maka sumpit memiliki keuntungan besar. Hal ini dikarenakan sumpit bisa membunuh jarak yang jauh. 

Keunikan utama dari senjata tradisional khas Suku Dayak ini adalah di mana senjatanya bisa menembak tepat pada sasaran. Bahkan, dengan jarak sejauh 200 meter. Konon katanya, dulunya ketika masyarakat Dayak ini melawan para penjajah, maka Belanda pun merasa lebih takut untuk terkena sumpit dibandingkan terkena peluru timah. 

Alasan utamanya adalah karena senjata tradisional sumpit ini sudah diolesi dengan racun terlebih dahulu. Racun yang dimaksud adalah getah dari pohon ipuh atau iren. Keunikan lain dari senjata tradisional sumpit ini adalah bisa mematikan musuh dalam waktu yang bahkan tidak lebih dari 10 menit.

Ketika seseorang terkena senjata sumpit ini, maka dalam waktu hitungan menit bahkan detik saja maka tubuhnya akan merasa kram dan kemudian meninggal. Maka tidak mengherankan jika banyak sekali orang lain yang jauh lebih takut jika terkena sumpit jika dibandingkan dengan terkena senjata lainnya. 

Baca Juga: 10 Suvenir Khas Samarinda yang Keren

2. Bentuk senjata tradisional khas Dayak jenis sumpit

Jika dikutip dari jurnal Desain Sarana Bawa Olahraga Sumpit yang ditulis oleh Andi Farid Hidayanto pada tahun 2018 lalu, sumpit memiliki ukuran panjang sekitar 1,5 meter hingga 2 meter. Untuk diameternya sendiri berkisar antara 2 cm hingga 3 cm. 

Bahan utama dalam pembuatan senjata tradisional sumpit ini adalah kayu ulin, tampang, lanan, dan rasak atau plepek. Senjata tradisional sumpit ini memiliki bentuk yang bulat dengan lubang pada bagian tengahnya. 

Lubang ini sendiri berfungsi untuk memasukkan anak sumpit yang hampir mirip dengan anak panah. Cara penggunaan sumpit adalah dengan ditiup. Senjata tradisional sumpit ini sering digunakan untuk kegiatan berburu, berperang, dan digunakan dalam upacara adat Dayak.

Menurut kepercayaan dari Suku Dayak, sumpit ini tidak boleh digunakan untuk membunuh kawan atau sesamanya (dalam hal ini sesama Suku Dayak). 

3. Sumpit yang juga menjadi olahraga tradisional Kalimantan

Namun, meski demikian, sumpit kini sudah banyak dimanfaatkan dalam pelatihan olahraga di Pulau Kalimantan. Untuk penggunaannya pun kurang lebih sama caranya seperti anda sedang melakukan olahraga panahan atau latihan menembak. 
Untuk target yang digunakan adalah kertas. Para peserta latihan pun diharuskan untuk menembak kertas tersebut dengan menggunakan sumpit. 

Sebagai sebuah senjata, sumpit ini bisa dibilang cukup sederhana. Sumpit terdiri dari batang atau badan sumpit. Untuk sumpitnya dibuat dengan menggunakan kayu ulin, sedangkan anak sumpit atau yang disebut dengan lajak, dibuat dengan menggunakan bambu. Anak sumpit ini memiliki bentuk yang ramping dengan ujung yang tajam. 

Pada bagian belakangnya diberikan semacam gabus. Terkadang juga ditempelkan bulu burung agar anak panah stabil ketika melayang di udara. Untuk ujung mata tombaknya juga disematkan pada ujung badan sumpitnya. Fungsinya adalah layaknya sangkur pada senapan. 

Sumpit menjadi senjata tang sangat mematikan, karena terdapat racun yang dibubuhkan pada ujung  anak sumpit. Racun ini bisa menggunakan getah pohon dan ramuan tumbuhan atau yang disebut dengan ipoh.

Baca Juga: 7 Guest House di Samarinda

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya