Waspada Tanda Anak Korban Bullying dan Langkah Perlindungan

Biasanya terjadi beberapa perubahan pada anak

Samarinda, IDN Times - Orang tua tentunya tidak dapat mengawasi anak mereka 24 jam sehari, terutama ketika anak sedang berada di sekolah. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi orang tua karena anak bisa menjadi korban bullying atau perundungan di lingkungan sekolah.

Anak yang mengalami bullying biasanya menunjukkan beberapa tanda yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda ini dan segera membawa anak ke psikolog untuk mendapatkan bantuan trauma healing.

Berikut beberapa tanda dari anak yang pernah mengalami bullying:

1. Suasana hatinya berubah dengan cepat

Waspada Tanda Anak Korban Bullying dan Langkah PerlindunganIlustrasi anak yang sedang menangis (pexels.com/Yan Krukov)

Salah satu tanda yang sering terjadi pada korban bullying adalah perubahan suasana hati atau mood. Anak yang menjadi korban bully seringkali menunjukkan perubahan mood yang signifikan dan cepat.

"Lena Suarez-Angelino, seorang clinical social worker berlisensi, menjelaskan bahwa anak mungkin menjadi lebih mudah tersinggung atau tampaknya memiliki sumbu yang lebih pendek (gampang marah)," seperti yang dilaporkan oleh Very Well Family.

Perubahan mood ini seringkali disebabkan oleh anak yang menahan amarahnya akibat bullying. Hal ini menyebabkan anak memiliki emosi yang tidak stabil. Perubahan mood yang cepat juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan mental.

Orang tua sebaiknya memperhatikan tanda ini agar dapat segera membawa anak ke psikolog.

Baca Juga: 5 Oleh-Oleh Khas Balikpapan yang Wajib Dibawa Pulang!

2. Mengalami permasalahan pada pola tidur

Waspada Tanda Anak Korban Bullying dan Langkah PerlindunganIlustrasi mengalami insomnia (pexels.com/cottonbro)

Anak yang mengalami bullying biasanya mengalami gangguan tidur. Kecemasan dan rasa gugup yang dialami anak akibat bullying dapat mengganggu pola tidurnya, menyebabkan anak sering merasa lelah.

"Bailey Lindgren, seorang associate di National Bully Prevention Center, mengatakan bahwa jika seorang anak terlihat lebih lelah saat sarapan atau terlihat lebih kelelahan dari biasanya, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami kesulitan tidur di malam hari," dilansir dari Reader's Digest.

Orang tua tidak boleh mengabaikan masalah tidur anak karena dapat berdampak pada kesehatan fisiknya. Penting untuk berbicara dengan anak untuk memahami apa yang sedang terjadi dan memastikan bahwa mereka tidak menjadi korban bullying.

3. Gejala atau keluhan fisik

Waspada Tanda Anak Korban Bullying dan Langkah PerlindunganIlustrasi anak yang sedang sakit kepala (pexels.com/Yan Krukov)

Korban bullying tidak hanya mengalami luka secara mental tetapi juga fisik. Beberapa anak mungkin mengalami kekerasan fisik sebagai bentuk bullying.

Orang tua harus memperhatikan keluhan fisik anak mereka. Periksa apakah ada luka atau memar di tubuh anak. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami kekerasan fisik di sekolah.

Selain itu, orang tua juga perlu waspada jika anak sering mengeluh sakit kepala dan perut. Menurut Sherri Gordon, seorang penulis dan advokat pencegahan bullying, sakit kepala dan perut mungkin disebabkan oleh kecemasan atau peningkatan stres akibat bullying di sekolah.

4. Mengalami penurunan nilai

Waspada Tanda Anak Korban Bullying dan Langkah PerlindunganIlustrasi anak yang sedang murung di sekolah (pexels.com/RODNAE Productions)

Tindakan bullying dapat memengaruhi banyak hal, termasuk kinerja akademis anak. Anak yang menjadi korban bullying seringkali kurang fokus dan mengalami penurunan nilai di sekolah.

"Lena Suarez-Angelino menyatakan bahwa perubahan kinerja sekolah, seperti penurunan nilai, mungkin merupakan tanda bullying karena meningkatnya stres dan gangguan yang disebabkan oleh bullying."

Jika anak mengalami penurunan nilai yang signifikan, orang tua sebaiknya bertanya kepada anak tentang kondisinya. Trauma yang dialami anak tidak boleh diabaikan karena dapat berdampak buruk pada masa depan mereka.

5. Memiliki masalah dalam pertemanan

Waspada Tanda Anak Korban Bullying dan Langkah PerlindunganIlustrasi anak yang sedang dibully (pexels.com/Keira Burton)

Banyak anak yang menjadi korban bullying akhirnya enggan untuk berteman dengan siapapun. Juliana LaBianca, seorang editor dan strategist SEO, mengatakan bahwa anak yang menjadi korban bullying biasanya sulit bergaul dengan teman-temannya.

Hal ini disebabkan oleh trauma yang mendalam pada anak, yang membuat mereka takut untuk berteman dan menjadi korban bullying lagi. Karena itu, anak yang menjadi korban bullying seringkali memiliki sedikit teman.

Orang tua harus memperhatikan tanda-tanda di atas dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut. Membawa anak ke psikolog bisa menjadi langkah awal untuk membantu mereka mengatasi dampak negatif dari pengalaman bullying.

Baca Juga: 20 Tempat Nongkrong Hits yang Ramah Kantong di Balikpapan 

Zara Photo Community Writer Zara

dualisme

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya