Kenali 5 Tanda Anak yang Pernah Dibully, Orangtua Wajib Tahu!

Samarinda, IDN Times - Orangtua tentunya gak 24 jam bisa mengawasi anak. Terlebih ketika anak sedang berada di sekolahnya. Hal ini terkadang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orangtua, karena bisa saja anak mendapatkan bullying di sekolahnya.
Ternyata, anak yang pernah mendapatkan bullying biasanya akan menunjukkan beberapa tanda-tanda. Orangtua wajib mengetahui hal ini, karena anak sebaiknya segera dibawa ke psikolog guna memperoleh trauma healing.
Inilah beberapa tanda dari anak-anak yang pernah mendapatkan bullying.
1. Suasana hatinya berubah dengan cepat
Salah satu tanda yang banyak terjadi terhadap korban bullying adalah perubahan suasana hati atau mood. Anak yang pernah mendapatkan bully, biasanya sering menunjukkan perubahan mood yang signifikan dan cenderung cepat.
"Kamu mungkin melihat anak mulai menjadi lebih mudah tersinggung atau tampaknya memiliki sumbu yang lebih pendek (gampang marah)," jelas Lena Suarez-Angelino, seorang clinical social worker berlisensi, dilansir Very Well Family.
Hal tersebut biasanya disebabkan karena anak memendam amarahnya akibat mendapatkan bullying. Sehingga, amarah yang terpendam itu membuat anak memiliki emosi kurang stabil. Lena menambahkan, perubahan mood yang cepat pun bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan mental.
Sebaiknya, para orangtua mengetahui hal ini, agar anak bisa segera dibawa ke psikolog.
Baca Juga: 5 Oleh-Oleh Khas Balikpapan yang Wajib Dibawa Pulang!
2. Mengalami permasalahan pada pola tidur
Anak yang pernah mendapatkan bullying biasanya mengalami kekacauan pada jam tidur. Hal tersebut disebabkan karena anak mengalami kecemasan serta rasa gugup. Sehingga, pada akhirnya berpengaruh pada jam tidurnya. Pola tidur yang kacau biasanya akan membuat anak sering merasa kelelahan.
"Jika seorang anak tampak lebih lelah saat sarapan atau terlihat lebih kelelahan dari biasanya, itu bisa menjadi tanda mereka mengalami kesulitan tidur di malam hari," ujar Bailey Lindgren, seorang associate di National Bully Prevention Center, dilansir Reader's Digest.
Permasalahan ini gak bisa dibiarkan oleh orangtua. Karena jika anak terus menerus mengalami masalah tidur, maka akan berdampak pada kesehatan fisiknya. Oleh sebab itu, cobalah ajak anak berbicara terkait apa yang sebenarnya sedang terjadi, karena dikhawatirkan anak memang pernah menjadi korban bullying.
3. Gejala atau keluhan fisik
Korban bullying biasanya bukan hanya mengalami luka pada mental saja. Namun, biasanya akan berdampak juga pada kondisi fisiknya. Gak jarang, beberapa anak mengalami bullying berupa kekerasan fisik.
Oleh sebab itu, kamu juga harus menyadari jika anak sering mengeluhkan kondisi fisiknya. Cobalah periksa, apakah terdapat luka atau memar di sekujur tubuhnya. Karena dikhawatirkan anak mengalami kekerasan fisik di lingkungan sekolahnya.
Selain itu, bersikaplah waspada jika anak sering mengeluh sakit pada bagian kepala dan perut. Dilansir Very Well Family, Sherri Gordon, seorang author dan bullying prevention advocate, menyebutkan bahwa sakit pada bagian perut dan kepala mungkin disebabkan oleh kecemasan atau peningkatan stres.
Hal tersebut bisa jadi dialami oleh anak dikarenakan mereka pernah mendapatkan bullying di sekolahnya.
4. Mengalami penurunan nilai
Tindakan bullying memang bisa berpengaruh terhadap banyak hal. Bukan hal yang jarang, para korban bullying pun biasanya mengalami penurunan nilai di sekolahnya. Anak yang pernah mendapatkan bullying, biasanya akan menjadi kurang fokus terhadap banyak hal. Hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh trauma dan kecemasan dalam dirinya.
"Perubahan kinerja sekolah (penurunan nilai) mungkin merupakan tanda intimidasi, karena meningkatnya jumlah stres dan gangguan yang disebabkan oleh bullying," kata Lena Suarez-Angelino.
Jika anak mengalami penurunan nilai yang sudah cukup parah, maka orangtua gak ada salahnya untuk mencoba bertanya kepada anak tentang kondisinya. Karena trauma yang ada dalam diri anak sebaiknya jangan dibiarkan. Hal itu akan cukup berdampak buruk pada masa depan anak.
5. Memiliki masalah dalam pertemanan
Banyak anak korban bullying yang akhirnya enggan untuk berteman dengan siapapun. Dilansir Reader's Digest, Juliana LaBianca, seorang editor dan SEO strategist mengatakan, bahwa anak yang pernah mendapatkan bullying biasanya akan sulit bergaul dengan teman-temannya.
Tentunya, hal tersebut disebabkan karena anak memiliki trauma yang mendalam untuk berteman dengan orang lain. Anak merasa takut akan mendapatkan bullying jika harus berteman. Itulah mengapa, anak yang pernah menjadi korban bullying biasanya jarang mempunyai banyak teman.
Itulah beberapa tanda dari anak yang pernah menjadi korban bullying. Sebagai orangtua, tentunya kamu harus mewaspadai tanda-tanda di atas. Jika tanda-tanda di atas dialami anakmu, maka jangan ragu untuk segera membawanya ke psikolog.
Baca Juga: 20 Tempat Nongkrong Hits yang Ramah Kantong di Balikpapan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.