TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Bikin Seseorang Meragukan Ketulusan Hati

Merasa sudah tidak percaya lagi pada kebaikan 

ilustrasi meragukan ketulusan hati (unsplash.com/Trung Thanh)

Menilai ketulusan hati seseorang tidak mudah dilakukan. Karena semua kembali lagi pada niat. Sedangkan kita tidak benar-benar tahu niat yang terselip dalam hati orang lain. Rasanya susah sekali untuk mempercayai ketulusan yang ditunjukkan oleh seseorang. Selalu ada sikap was-was dan kecemasan menyertai.

Bukan tanpa alasan kita meragukan ketulusan hati yang ditunjukkan seseorang. Pasti ada sesuatu yang melatar belakanginya. Mungkin dari sikap kehati-hatian yang berlebihan. Mungkin juga disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang pahit. Berikut penjelasan lengkapnya.

Baca Juga: 10 Penemuan Menakjubkan NASA di Luar Angkasa yang Mengejutkan

1. Terlanjur didominasi oleh pikiran negatif

ilustrasi meragukan ketulusan hati (unsplash.com/Max Titov)

Seseorang memiliki banyak cara untuk menunjukkan ketulusan hati. Contohnya membantu masyarakat sekitar saat sedang kesusahan. Ketulusan hati juga bisa ditunjukkan dengan pengorbanan. Ia rela mendedikasikan hidup sepenuhnya untuk kepentingan orang-orang sekitar. Namun ketulusan ini belum tentu diterima.

Ada beberapa orang yang justru meragukan ketulusan hatinya. Mereka sudah terlanjur didominasi oleh pikiran negatif. Orang-orang ini memiliki kecurigaan jika kebaikan yang ditunjukkan pasti memiliki maksud tertentu. Dan lambat laun membawa kerugian bagi orang-orang sekitar.

2. Sebelumnya pernah dikecewakan oleh seseorang

ilustrasi merasa kecewa (unsplash.com/AH NP)

Adakalanya kita menaruh ekspektasi terlalu tinggi kepada orang lain. Termasuk mengharap ia sepenuhnya berperilaku baik kepadamu. Tetapi kenyataan sangat jauh dari ekspektasi yang sudah melambung tinggi. Seseorang yang kamu banggakan ternyata membawa kekecewaan mendalam. Kejadian ini mempengaruhi sudut pandangmu di kemudian hari.

Jangan heran saat kamu berjumpa dengan seseorang yang susah menerima ketulusan hati. Mereka bersikap seperti ini karena pengaruh masa lalu. Dahulu pernah percaya sepenuhnya kepada seseorang, tetapi harus dikecewakan secara mendalam. Mereka takut jika ketulusan hati yang ditunjukkan seseorang hanyalah topeng kepalasuan.

3. Memiliki sikap waspada berlebihan

ilustrasi perempuan berkacamata (unsplash.com/Tamara Bellis)

Menjalani hidup dengan penuh kehati-hatian memang diharuskan. Jangan sampai kamu terperosok ke dalam situasi terburuk. Namun sikap waspada yang kelewat batas juga tidak baik. Karena bisa memengaruhi relasi sosial dengan masyarakat sekitar.

Salah satunya susah menghargai ketulusan hati orang lain. Sikap waspada terlalu berlebihan pada akhirnya memunculkan prasangka negatif. Kamu dipenuhi ketakutan yang belum tentu terbukti kebenarannya. Bahkan ketakutan dalam dirimu terbilang tidak masuk akal.

4. Karena terkenal dengan perilaku buruk

ilustrasi berbuat anarkis (pexels.com/Adi Goldstein)

Penilaian orang lain tergantung pada tindak-tanduk yang ditunjukkan. Menjadi seseorang yang mampu menjaga tutur kata serta perilaku, akan mendapat penilaian positif dari orang-orang sekitar. Penilaian sebaliknya terjadi saat kamu menjadi orang yang tidak tahu sopan santun.

Sikap dan pembawaan juga memengaruhi pandangan seseorang terkait ketulusan hati. Mereka susah menerima karena tahu yang bersangkutan terkenal dengan perilaku buruk. Ketika ia menunjukkan kebaikan, terlihat aneh dan tidak wajar. Orang-orang tidak percaya dengan ketulusan hati yang ada di depan mata.

Baca Juga: 9 Kata Romantis Vinsmoke Sanji yang Sangat Menghargai Wanita

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya