6 Cara Agar Kamu dan Sahabat Akur Kembali Setelah Bertengkar Hebat!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki sahabat adalah keuntungan yang besar. Support system-mu bertambah satu! Akhirnya, akan ada tempat dimana kamu bisa mencurahkan isi hati dan saling bertukar pikiran. Namun, nyatanya perjalanan membangun persahabatan gak semudah itu, lho. Ada kalanya kamu dan sahabat berbeda pendapat hingga memicu konflik, ya gak?
Psikolog bernama Dr. Andrea Bornior, dalam wawancaranya dengan Bustle mengungkapkan bahwa persahabatan itu bagian dari menjaga kesehatan mental. Jadi, sangat penting untukmu melepaskan amarah atau kekecewaan dan kembali berbaikan. Yuk, simak beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar kembali akur dengan sahabat!
1. Jangan berekspektasi lebih
Langkah pertama, kamu harus bisa berpikir realistis. Memaafkan orang lain bukan perkara yang mudah. Begitu pun ketika kamu yang salah, permintaan maafmu belum tentu diterima.
Dilansir refinery29, Dr. Bornior, psikolog menjelaskan bahwa selama kamu berusaha untuk mengembalikan hubungan persahabatan, bersiaplah untuk menghadapi hal yang sulit. Karenanya, ia mengingatkan untuk tidak memiliki ekspektasi yang lebih, karena mempengaruhi orang lain untuk memberi maaf itu tidaklah mudah.
2. Segeralah meminta maaf, terlepas dari siapa yang salah. Jangan menunda!
Kalau kamu melakukan suatu hal yang memicu konflik, meminta maaf adalah hal terbaik. Pastikan bahwa permintaan maafmu itu adalah tanda bahwa kamu benar-benar empati dan tulus. Jangan sampai kamu hanya sekadar meminta maaf, tanpa memahami rasa sakit yang dirasakan sahabatmu.
Dr. Bornior memaparkan terlepas siapa pun yang memicu konflik, gak ada salahnya kok untuk meminta maaf terlebih dahulu. Justru dengan meminta maaf, kamu bisa meyakinkan bahwa kejadian ini gak akan terulang lagi. Kamu berjiwa besar!
3. Cobalah untuk gak terlalu lama memendam emosi
Jangan terlalu lama memendam emosi negatif, gak baik! Marah atau kesal itu wajar saja, tapi kalau terlalu lama dipendam bisa mempengaruhi kesehatan mentalmu, lho. Memang berat, gak semua orang bisa dan mau untuk berpikir positif.
Padahal menempatkan diri di perspektif sahabat itu penting. Pasalnya, terkadang masalah yang besar berawal dari hal-hal sepele atau mungkin kesalahpahaman. Coba deh berpikir, "Kenapa ya dia bisa kecewa?", "Apakah perkataanku terlalu kasar?" dan lainnya. Bisa jadi bahan instrospeksi diri juga!
Editor’s picks
Baca Juga: Ajari Sikap Baik pada Anak dari Dini, Dimulai dari Maaf & Terima Kasih
4. Turunkan ego, coba inisiatif untuk mengajaknya berbicara terlebih dahulu
Jalan terbaik untuk meluruskan permasalahan adalah bertemu langsung dengan sahabatmu. Bisa saja kamu berkomunikasi via media sosial, tapi hati-hati bukannya akur malah semakin salah paham. Yuk, turunkan ego!
Jangan tinggi hati, berdiskusilah dengan kepala dingin. Semakin kamu gengsi, pertemuan kalian akan semakin awkward, lho.
5. Beri dia waktu untuk sendiri, setidaknya kamu sudah berusaha
Kalau usahamu belum membuahkan hasil. Sudah saatnya, kamu membiarkan sahabatmu sendirian. Ini termasuk proses healing, lho. Mungkin dengan tidak berkomunikasi sejenak akan membantu kalian untuk saling merenung dan menata hati.
Terserah, bisa beberapa jam atau mungkin berhari-hari. Bisa jadi sahabatmu duluan lho yang menghubungimu. Jika tidak, gak ada salahnya juga kamu yang pertama kali membuka pembicaraan dengan saling bertukar kabar.
6. Punya mindset "yang sudah terjadi adalah masa lalu, sekarang waktunya move on"
Pernah gak kamu bertengkar hebat dengan pacar atau mungkin orangtua, namun akhirnya kamu sadar sudah membuang tenaga dan emosi hanya karena masalah sepele? Dilansir Bustle, Dr. Bornior menjelaskan daripada membuang waktu untuk konflik yang tak kunjung habis, lebih baik kamu move on dan memikirkan rencana-rencana yang ingin kamu lakukan dengan sahabat.
Mungkin terkesan mudah, tapi untuk melakukan hal-hal di atas butuh proses. Untukmu yang sedang berselisih dengan sahabat, it's okay! Yuk, coba terapkan cara-cara diatas ini. Semoga kamu dan sahabatmu bisa akur kembali, ya!
Baca Juga: Gak Baik, Ini 5 Dampak Negatif Terlalu Sering Minta Maaf sama Pasangan