Memaafkan bukanlah hal mudah. Rasa sakit dari luka lama sering kali terasa terlalu dalam untuk dihapus begitu saja. Namun dalam psikologi, memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan kesalahan, melainkan melepaskan diri dari beban emosional yang melemahkan. Proses ini tak terjadi dalam semalam, melainkan melalui perjalanan batin yang perlahan mengubah luka menjadi pelajaran.
Memaafkan dengan tulus adalah tanda kedewasaan emosional yang tinggi. Artinya, kamu sudah berdamai dengan masa lalu tanpa lagi menuntut permintaan maaf atau balas dendam. Menurut psikologi positif, orang yang mampu memaafkan dengan tulus cenderung memiliki kesehatan mental lebih baik, stres lebih rendah, dan hubungan sosial yang lebih hangat.
Berikut enam tanda kamu sudah benar-benar memaafkan dengan tulus.
