Penyakit Jiwa Iri, Dengki, dan Menyenangi Kesalahan Orang Lain

Buktikan bukan kamu orangnya!

Samarinda, IDN Times - Kebahagiaan dalam hidup seringkali dihubungkan dengan rezeki dan kesehatan yang diperoleh. Namun, di antara kita, ada yang merasa senang ketika melihat kesalahan orang lain.

Perilaku ini, yang sering disebut dengan "Schadenfreude" dalam bahasa Jerman, dapat membawa dampak negatif pada pola pikir dan gaya hidup sehari-hari.

Apakah Anda merasakan gejala-gejala berikut dalam rutinitas harian Anda?

Jika ya, mari bersama-sama mencoba untuk berubah!

1. Suka menguping pembicaraan orang lain secara diam-diam

Penyakit Jiwa Iri, Dengki, dan Menyenangi Kesalahan Orang Lainilustrasi menguping (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagai seseorang yang senang melihat kesalahan orang lain, Anda cenderung mencari tahu banyak tentang kehidupan mereka.

Anda mungkin terbiasa mendengarkan informasi dengan telinga terbuka, mencari-cari kesalahan, dan menyebarkannya sebagai gosip.

2. Kamu terbiasa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membicarakan aib orang lain

Penyakit Jiwa Iri, Dengki, dan Menyenangi Kesalahan Orang Lainilustrasi mengobrol (pexels.com/Christina Morillo)

Anda mungkin tidak menyadari bahwa menghabiskan waktu untuk membicarakan aib orang lain dapat merusak hati nurani Anda. Ketika hati Anda justru merasa senang atau terbebani untuk mengulangi perilaku ini, itu menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak seimbang dalam hidup Anda.

3. Kamu sering membanding-bandingkan hidupmu yang lebih baik dengan hidup orang lain

Penyakit Jiwa Iri, Dengki, dan Menyenangi Kesalahan Orang Lainilustrasi mengobrol (pexels.com/EKATERIN...)

Dengan melihat sisi buruk orang lain, Anda cenderung membandingkan diri Anda dengan mereka. Ini bisa membuat Anda merasa lebih baik atau lebih pintar, tetapi pada akhirnya, orang bijak akan menilai Anda sebagai sombong dan kurang empati.

Baca Juga: Ini Fakta Menarik tentang Samarinda yang Wajib Kalian Tahu

4. Kamu merasa iri melihat kehidupan baik orang lain

Penyakit Jiwa Iri, Dengki, dan Menyenangi Kesalahan Orang Lainilustrasi merasa iri (pexels.com/Budgeron Bach)

Apakah kebahagiaan Anda dipengaruhi oleh kesedihan atau kebahagiaan orang lain? Jika ya, itu mungkin karena Anda terlalu banyak bergantung pada prasangka buruk terhadap orang lain.

5. Kamu suka mengungkit kesalahan dari masa lalu

Penyakit Jiwa Iri, Dengki, dan Menyenangi Kesalahan Orang Lainilustrasi bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Mengungkit kesalahan orang lain dari masa lalu atau terus membicarakannya di masa sekarang merupakan perilaku yang tidak etis. Setiap orang pernah melakukan kesalahan, dan menghormati proses pemulihan serta perubahan adalah tanda kematangan.

Mencari kesenangan dalam melihat kesalahan orang lain adalah sikap yang merugikan. Sebaliknya, cobalah untuk melihat dengan lebih empati dan memahami perjuangan orang lain. Dengan begitu, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan mengurangi kebencian serta prasangka dalam kehidupan sehari-hari.

6. Kamu terbiasa membicarakan keburukan orang lain di segala momen

Penyakit Jiwa Iri, Dengki, dan Menyenangi Kesalahan Orang Lainilustrasi bergosip (pexels.com/RODNAE Productions)

Melakukan gibah itu memang bisa di mana saja. Tetapi bukan di segala momen ya! Kamu harus tahu situasi yang tidak memungkinkan membicarakan orang lain, seperti contohnya di depan anak kecil. Tetapi bagi yang sudah terbiasa melakukannya tidak tahu aturan ini. Mereka takut tidak memiliki kesempatan lagi untuk membicarakan aib orang lain.

Jika hidupmu dipenuhi rasa senang saat melihat kesalahan orang lain, maka coba benahi dengan cara mencari kesenangan lain. Terutama hati, cobalah mengiringnya ke rasa simpati dan empati atas kehidupan orang lain. Sesekali taruhlah sudut pandang si pembuat kesalahan di saat menilai orang lain.

Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang rugi setiap harinya ya!

Baca Juga: 11 Tempat Penyewaan PS yang Terlengkap di Samarinda

yenny anggraini Photo Community Writer yenny anggraini

Bersikap santun, berpikir cerdas, bergerak teratur!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya