Bontang Optimistis Capai Target Investasi Rp2,5 Triliun Tahun Ini

Bontang, IDN Times – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Kalimantan Timur, optimistis target investasi sebesar Rp2,5 triliun pada akhir 2025 dapat tercapai. Keyakinan ini didukung oleh realisasi investasi yang terus meningkat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Kami optimistis target investasi Rp2,5 triliun hingga triwulan IV 2025 bisa tercapai. Hingga triwulan III, realisasi investasi sudah mencapai Rp821 miliar atau 44,17 persen, dan saat ini sejumlah proyek dan industri baru terus bermunculan,” ujar Kepala DPMPTSP Kota Bontang, Muhammad Aspiannur dilaporkan Antara, di Bontang, Sabtu (1/11/2025).
1. Komitmen daerah menjaga iklim investasi

Aspiannur menilai capaian tersebut mencerminkan komitmen kuat pelaku usaha dan pemerintah daerah dalam menjaga iklim investasi yang kondusif. Hal ini juga menunjukkan bahwa Bontang memiliki daya tarik besar bagi investor di Kalimantan Timur.
Berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), sektor industri kimia dan farmasi, perdagangan, serta konstruksi masih menjadi penopang utama investasi di Bontang.
2. DIversifikasi investasi di daerah

Namun, DPMPTSP berupaya mendorong diversifikasi investasi agar tidak hanya bergantung pada industri besar. Salah satu sektor baru yang tengah dikembangkan adalah industri soda ash, yang peletakan batu pertamanya telah dilakukan pada Jumat (31/10).
“Pabrik soda ash ini diproyeksikan menyerap banyak tenaga kerja. Produk ini juga sangat dibutuhkan di berbagai industri seperti kaca, deterjen, baterai lithium-ion, hingga farmasi,” jelas Aspiannur.
3. Reformasi pelayanan perizinan di Bontang

Untuk mempercepat arus investasi, Pemkot Bontang melalui DPMPTSP juga melakukan reformasi pelayanan perizinan. Langkah ini diwujudkan dengan optimalisasi sistem daring terintegrasi guna mempercepat, mempermudah, dan membuat proses perizinan lebih transparan.
“Sejak Januari hingga 22 Oktober 2025, kami telah menerbitkan 2.489 Nomor Induk Berusaha (NIB). Kami berharap upaya ini semakin memperkuat iklim investasi dan menarik minat investor baru,” tutupnya.


















