Kisah Umar bin Khattab, Sahabat Rasulullah Berjuluk Singa Padang Pasir

Umar dulu sangat membenci Islam

Jakarta, IDN Times - Menjalankan sunah Rasulullah SAW adalah amalan terpuji, bahkan dapat menyelamatkan kita dari api neraka, apabila kita sering bersalawat dan mengikuti perbuatan, perkataan, maupun kebiasaan Nabi Muhammad SAW.

Namun taukah kamu, ternyata Rasulullah juga memiliki sahabat-sahabat yang tidak kalah luar biasanya dalam membela Islam, tekad dan pengorbanannya di jalan Islam menuai kekaguman. Pun merupakan sosok yang patut diteladani.

Berikut sekilas kisah salah seorang sahabat Rasulullah yang terkenal cerdas dan pemberani, yakni Umar bin Khattab, yang dijuluki singa padang pasir.

Baca Juga: Doa-Doa Penenang Hati agar Kamu Selalu Dilindungi Allah SWT

Kisah Umar bin Khattab, Sahabat Rasulullah Berjuluk Singa Padang PasirJabal Rahmah, Arafah, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Umar bin Khattab lahir pada 13 tahun setelah tahun Gajah, atau tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sedangkan, ibunya bernama Hantamah binti Hasyim bin Mughiroh bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.

Dikisahkan dari buku "Biografi 60 Shahabat Nabi" karya Khalid Muhammad Khalid yang seperti dikutip dari laman archive.org, Umar berasal dari kalangan terpandang suku Adiy' yang termasuk rumpun suku Quraisy, suku terpandang di Makkah, Arab Saudi.

Umar radhiyallahu'anhu adalah sosok yang memiliki kecerdasan luar biasa, bahkan dikatakan mampu memperkirakan masa depan. Karenanya umar menjadi orang yang dipilih sebagai duta dari kabilahnya pada masa jahiliyah.

Jika terjadi perselisihan di antara para kabilah, maka sahabat Umar lah orang yang diutus untuk melerai dan mendamaikan. Hal ini menunjukkan tak hanya cerdas, namun Umar juga sosok yang bijaksana. 

2. Kebencian Umar pada ajaran Islam

Kisah Umar bin Khattab, Sahabat Rasulullah Berjuluk Singa Padang PasirSuasana di Kota Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Sebelum masuk Islam, Umar radhiyallahu'anhu dikenal memiliki sifat yang kejam dan suka mabuk-mabukan. Bahkan, pada masa jahiliyyah, ia menikahi banyak gadis dan memiliki banyak keturunan. 

Umar juga dikenal sebagai salah seorang yang paling menentang seruan Nabi Muhammad SAW. Umar menganggap ajaran Rasulullah adalah salah satu pemicu pecah belahnya suku Quraisy dengan masyarakat Makkah. 

Umar bahkan bertekad menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW, dan mengembalikan kedamaian di Makkah.

3. Umar akhirnya masuk Islam

Kisah Umar bin Khattab, Sahabat Rasulullah Berjuluk Singa Padang PasirIlustrasi (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Pada suatu hari, Umar memperoleh kabar adiknya, Fatimah, beserta suami telah masuk Islam, agama yang paling ia musuhi. Seketika itu juga Umar murka, dan segera pergi ke rumah adiknya. Sesampainya di sana, ia langsung menampar Fatimah dan suaminya. 

Saat kemarahannya memuncak, Umar melihat sebuah lembaran yang bertuliskan ayat Al-Quran. Menurut sebagian riwayat, ayat itu adalah bagian dari surat Taha.

Umar kemudian mengambil dan membaca ayat yang ada pada lembaran itu. Setelah membacanya, ia merasakan ketenangan di hatinya. Lantas ia bergegas menemui Rasulullah SAW di rumah al-Arqam.

Sesampainya Umar di sana, para sahabat ketakutan, tetapi dengan tetap tenang Rasulullah SAW menyambut kedatangan Umar. Sikap tersebut justru membuat Umar lunak dan takut, Rasul kemudian mengajak Umar masuk Islam.

Seketika itu juga Umar mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyatakan masuk Islam.

4. Kekhalifahan Umar menggantikan Abu Bakar

Kisah Umar bin Khattab, Sahabat Rasulullah Berjuluk Singa Padang PasirIlustrasi (Pixabay.com/Free-Photos)

Setelah masuk Islam, Umar menjadi sosok yang sangat penting dalam dakwah Islam. Umar kerap memberikan saran dan masukan kepada Rasulullah SAW, bahkan memberi saran agar Rasulullah mendakwahkan Islam secara terang-terangan, bukan sembunyi-sembunyi. Sehingga sejak itulah Islam didakwahkan secara terbuka atau terang-terangan. 

Umar bin Khattab menjadi penasihat terdekat Rasulullah SAW, bahkan hingga akhir hayat Rasul. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, Abu Bakar radhiyallahu'anhu adalah sosok yang menggantikan kepemimpinan Rasul dengan menjadi khalifah pertama. 

Namun, setelah memerintah selama kurang lebih dua tahun, Abu Bakar jatuh sakit, sehingga ia bermusyawarah dengan para sahabat untuk mempertimbangkan penggantinya sebagai khalifah.

Abu Bakar kemudian memilih Umar bin Khattab, dan membuat bai'at berisi pernyataan Umar sebagai penggantinya. Dengan demikian orang mukmin harus patuh terhadapnya.

Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah dan dibai'at pada Jumada al-Akhirah tahun 13 Hijriyah, dan memerintah selama kurang lebih 10 tahun, yaitu pada 634-644 Masehi.

Baca Juga: Baca Selawat Nabi Ini Sebagai Penolong Saat Sakaratul Maut

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya