Isu Demo Jilid IV di Balikpapan, Brimob Siapkan Satu Kompi Personel
Ilustrasi demo buruh menolak Omnibuslaw (IDN Times/Indah Permata Sari)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Beredarnya informasi adanya aksi demo penolakan UU Cipta Kerja jilid IV di Balikpapan, kembali menjadi perhatian. Pasalnya berkaca dari dua aksi sebelumnya, dimana sempat terjadi kericuhan.
Meski aksi ketiga berjalan aman, tentu hal ini perlu diwaspadai, jika nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab itu, Brimob Polda Kaltim yang juga ikut dalam pengamanan aksi unjuk rasa akan menurunkan sejumlah personelnya.
"Biasanya kami turunkan satu kompi untuk membantu mengamankan," ujar Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Kaltim John Kombes Pol John Huntal Sarjananto Sitanggang, saat ditemui di kantornya siang tadi, Selasa (27/10/2020).
1. Belum ada permintaan BKO
(IDN Times/Riani Rahayu)Meski begitu, belum diketahui apakah aksi tersebut jadi dilakukan. Karena hingga saat ini, Brimob Polda Kaltim belum menerima adanya permintaan bantuan kendali operasi (BKO).
Namun Dansat memastikan, pihaknya siap jika nanti diperlukan untuk membantu pengamanan. Pun dengan kelengkapan alat keamanan lainnya.
"Kalau ini belum ada permintaan," ucapnya.
Baca Juga: Update Ketua KPU Balikpapan Positif Corona, Ini Hasil Swab Komisioner
2. Pertama kali tembakkan gas air mata di Balikpapan.
IDN Times/Irwan IdrisSama seperti sebelumnya, peralatan pengamanan yang disiapkan oleh Brimob Polda Kaltim yaitu seperti gas air mata dan tongkat.
Pada peralatan tersebut, yang paling sering digunakan oleh Brimob Polda Kaltim dalam aksi anarkis, yakni gas air mata. Karena tergolong "safe" dan efektif membubarkan massa.
"Jadi kalau gas air mata itu yang paling safe, tidak melukai siapapun dan dapat meredakan amarah para pendemo," tuturnya.
Ia juga mengaku, tembakan gas air mata pada dua aksi kemarin merupakan yang pertama kali dikeluarkan di Balikpapan. Mengingat memang sebelumnya tidak pernah terjadi demo hingga berakhir kerusuhan di kota ini.
3. Menunggu arahan dari Polresta Balikpapan
Ilustrasi Brimob. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi AdhaSementara itu, Jhon mengatakan, jika memang ada aksi biasanya pihaknya akan segera dihubungi dari Polres daerah. Salah satunya Polresta Balikpapan.
"Belum ada permintaan dari Polresta Balikpapan. Kalau kemarin kan sudah ada permintaan," terangnya.
Ia berharap, jika aksi demo kembali dilakukan, tetap dengan damai dan tidak bertindak anarkis. Seperti aksi demo ketiga beberapa waktu lalu.
"Semoga tetap damai. Unjuk rasa boleh, tetapi jangan sampai bertindak anarkis," imbuhnya.
Baca Juga: Kabar Baik! Kasus Positif COVID-19 di Balikpapan Mengalami Penurunan