Terpapar Corona, Dokter Spesialis di  Balikpapan Meninggal Dunia

dr. Djailani menjadi tenaga ahli di RSKD sejak tahun 2005

Balikpapan, IDN Times - Kota Balikpapan kembali berduka. Satu lagi tenaga medis gugur dikarenakan COVID-19.

Adalah dr. Djailani yang dinyatakan meninggal dunia setelah berjuang melawan virus asal Wuhan, China ini didalam tubuhnya sejak 3 Oktober lalu.

Dirinya merupakan dokter spesialis THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan) di RS Restu Ibu Balikpapan dan RSKD Balikpapan. 

Saat dikonfirmasi melalui Direktur Utama RSKD Balikpapan Eddi Iskandar, almarhum menghembuskan nafas terakhir saat waktu maghrib.

"Almarhum meninggal jam 18.25 Wita," tulis Eddi, melalui pesan singkat Whatsapp, Kamis (29/10/2020) pukul 22.00 Wita.

1. Memiliki penyakit bawaan

Terpapar Corona, Dokter Spesialis di  Balikpapan Meninggal Duniatransferencia.tec.mx

Usai terpapar virus corona dan berusaha berjuang melawan selama lebih kurang 3 minggu, dr. Djailani pun tutup usia. Diketahui selama menjalani masa perawatan, didapatkan pula bahwa almarhum memiliki penyakit bawaan atau komorbid hipertensi.

Sedangkan, untuk keluarga mendiang dipastikan semua dalam keadaan sehat.

"Memang ada komorbid hipertensi. Alhamdulillah istri dan anak beliau dalam keadaan sehat," terangnya.

2. Diduga terpapar usai memeriksa MCU calon kepala daerah

Terpapar Corona, Dokter Spesialis di  Balikpapan Meninggal DuniaWebsite

Eddi menerangkan, sebelumnya almarhum sempat ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan MCU (Medical Check Up) kepada calon kepala daerah. Saat itu pada bulan September 2020.

Sejak saat itu, beberapa hari kemudian, almarhum dinyatakan positif COVID-19.

"Terakhir beliau ditugaskan bulan September lalu untuk memeriksa MCU calon kepala daerah, dan beberapa hari setelah itu beliau terindikasi positif COVID-19," jelasnya.

3. Sepak terjang dr. Djailani

Terpapar Corona, Dokter Spesialis di  Balikpapan Meninggal DuniaIlustrasi tenaga medis (IDN Times/Mia Amalia)

Mendiang yang diketahui merupakan seorang dokter spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokkan) ini mengawali karirnya sejak tahun 2005 silam. Berawal dari dokter umum, hingga akhirnya menjadi dokter spesialis di RSKD Balikpapan. 

Ia pun merupakan seorang ASN di rumah sakit berplat merah tersebut.

"Beliau adalah seorang dokter pejuang. Walau mengetahui banyak resiko dibidang THT dalam menangani pasen COVID-19 beliau tetap ikhlas memberikan pelayanan," tutur Eddi, saat mengenang kembali jasa mendiang.

Jasad Almarhum dr. Djailani pun langsung dibawa ke  TPU KM15 dan dimakamkan sesuai dengan prosedur penanganan COVID-19. Kepergiannya dilepas langsung oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, pada pukul 22.00 Wita

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Gubernur Isran Minta Warga Tes PCR sebelum Pelesiran ke Luar Kaltim

Topik:

  • Anjas Pratama

Berita Terkini Lainnya