IWD 2020: Cerita Risma Panjat Jembatan Jambangan untuk Atur Kemacetan

Gara-garanya ia terjebak macet jam 10 malam

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membagikan secuil kisahnya selama memimpin Kota Pahlawan pada International Women Day (IWD) 2020 yang digelar IDN Times di Lab Creative IDN Media Surabaya, Sabtu (7/3). Ia menunjukkan bahwa perempuan pun bisa setara, tidak selalu harus menjadi nomor dua.

Beberapa langkah yang tak terduga pernah dia lakukan saat menemui kendala, yakni terdampak kemacetan di jalan tol. Mulanya, Risma sapaan akrab wali kota berpesan ke sopirnya kalau hujan ingin lewat jalan raya. Tujuannya untuk melihat kondisi jalan dan sungai-sungai di Surabaya secara langsung.

"Ternyata tiba-tiba dia (sopir) masuk ke tol. Sudah jam 10 malam, ternyata macet," ujarnya saat sambutan.

Tak menunggu waktu lama, wali kota kelahiran Kediri ini pun menelepon salah satu radio di Surabaya. Ia menanyakan kemacetan terjadi sudah berapa lama. Alhasil dia mendapat informasi kemacetan dalam tol sudah sejak pukul 16.00 WIB. "(Dijawab) mulai tadi bu jam 4 (16.00 WIB)," ucapnya.

Risma bergegas mencari handy talkie (HT) andalannya, ia menghubungi Dinas Perhubungan, BPB Linmas, Satpol PP Kota Surabaya. Mereka dikerahkan agar menahan pengendara roda empat tidak masuk ke jalan tol karena semakin padat.

"Dishub tahan orang masuk tol dari (Jalan) Mayjend Sungkono, Linmas di (Bundaran) Waru, Satpol PP di (Tanjung) Perak," kata Risma.

Tak tahan dengan kondisi macet, mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ini memilih turun dari mobilnya. Ia memutuskan jalan kaki didampingi ajudannya Febriadhitya Prajatara yang kini menjabat Kabag Humas Pemkot Surabaya.

"Saya ngomong ke ajudan saya, Feb (Febri) kamu bawa HT dan tasmu, aku titip dompet. Febri bilang buk jauh, gak apa-apa kita jalan aja," kata Risma.

Dalam kondisi jalan yang gelap, wali kota dua periode ini mengutarakan keinganannya naik ke jembatan kawasan Jambangan. Nah, kondisi jembatan itu harus memanjat dinding kawasan jalan tol.

"Febri bilang, Bu bahaya, tangan saya habis patah. Terus aku bilang gak apa-apa, kalau kamu bisa naik, aku bisa naik," dia membeberkan.

Setelah berhasil memanjat, Risma berpapasan dengan mobil patroli Polsek Jambangan. Dia pun memberhentikannya secara tiba-tiba. "Saya setop, untung tidak dikira hantu. Kan gelap," katanya sembari berkelakar.

Pada petugas polisi, Risma minta dicarikan taksi di sekitar kawasan Gunungsari. Selanjutnya di menuju ke Jalan Dupak ditemani Febri. "Di situ saya atur lalu lintas. Warga di situ di warung-warung ikut ngatur supaya (kendaraan) gak masuk tol," katanya.

Sekitar pukul 00.30 WIB, sopir Risma pun menjemput sang wali kota di Jalan Dupak. Mereka semua kembali ke kediaman.

Baca Juga: International Women's Day 2020: Risma Masih Rajin Ngelap Sepatu Suami

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya