Ribuan Anak Indonesia Masih Alami Kekerasan Seksual

Kado pahit di Hari Anak Indonesia

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan kasus kekerasan pada anak masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai di Hari Anak Nasional 2020.

"Kita sadari bersama PR kita cukup tinggi untuk melindungi anak-anak terutama dari kasus kekerasan yang menimpa. Dari hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2 dari 3 yang berusia 13 sampai 18 tahun mengalami kekerasan," ujar Bintang dalam diskusi daring peringatan Hari Anak Indonesia, Rabu (23/7/2020).

1. Ada 3.928 kasus kekerasan pada anak sejak Januari 2020 sampai dengan 17 Juli 2020

Ribuan Anak Indonesia Masih Alami Kekerasan SeksualIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bahkan Berdasarkan Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI) Kemen PPPA terdapat 3.928 kasus kekerasan terhadap anak-anak yang dilaporkan sejak Januari 2020 sampai dengan 17 Juli 2020.

"Kekerasan yang dilaporkan hampir 55 persen merupakan kekerasan seksual baik fisik dan emosional, maka kita akan terus berikan sosialisasi serta kerja konkret dan nyata ke depan untuk melindungi anak bangsa," ungkapnya.

Baca Juga: KemenPPPA: Selama Pandemik Ada 3.087 Anak Jadi Korban Kekerasan

2. Anak rentan menjadi korban kekerasan di masa pandemi

Ribuan Anak Indonesia Masih Alami Kekerasan SeksualIlustrasi anak-anak (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Bintang menambahkan peran keluarga dalam pengasuhan semakin hari semakin berat tantangannya di era digital dan masa sulit pandemi saat ini, padahal pengasuhan yang baik dan aman sangat menentukan pembentukan karakter anak.

“Menjadi keprihatinan bagi kita semua bahwa angka kekerasan terhadap anak sangat tinggi. Dalam masa pandemi, anak rentan menjadi korban kekerasan karena orang tua memiliki beban ganda mendidik, mendampingi, dan ikut menemani anak belajar sekaligus tetap bekerja," ucapnya.

3. Layanan 119 extention8 SEJIWA buka konsultasi pengasuhan

Ribuan Anak Indonesia Masih Alami Kekerasan SeksualIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara itu Deputi II Bidang Pembangunan Manusia, Kantor Staf Presiden, Abetnego Tarigan mengungkapkan untuk mendukung upaya perlindungan pada anak, Kantor Staf Presiden bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kemen PPPA dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) membuka layanan 119 extention8 SEJIWA.

“SEJIWA kami adakan karena kami melihat begitu banyak tekanan dalam keluarga. Sejak periode 10 Juni hingga 10 Juli, 59 persen pengaduan yang masuk adalah keluhan masalah dalam keluarga seperti pengasuhan,” ungkap Abetnego.

4. Masalah proses pengajaran di era new normal harus ada solusi

Ribuan Anak Indonesia Masih Alami Kekerasan SeksualBelajar bersama anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Ketua Umum OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju) Erni Guntarti Tjahyo Kumolo menyatakan, pihaknya mendukung program kerja Kemen PPPA melalui OASE yang juga bersinergi dengan organisasi perempuan, seperti Dharma Wanita, Organisasi Bhayangkari, PKK, dan organisasi lainnya.

“Saat pandemi, ketika terjun langsung kami selalu mengingatkan protokol kesehatan sehingga anak-anak sejak dini bisa mempraktikkan hidup bersih dan sehat. Mungkin kita bisa cari solusi bersama terkait proses pengajaran di era new normal ini bersama Kemen PPPA,” ujar Erni.

 

Baca Juga: Curhat Haru Anak-anak Korban COVID-19, Begini Respons Menkes Terawan  

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya