Kesaksian Petugas Gali Kubur Terduga Teroris ZA, Tanpa Nisan dan Bunga

Pemakaman digelar dini hari dengan pengawalan ketat aparat

Jakarta, IDN Times - Dering telepon Japid tiba-tiba berbunyi pada Rabu malam, tepat pukul 19.00 WIB. Petugas gali kubur tersebut tersentak saat menerima tugas dari Kepala TPU Pondok Ranggon untuk menggali makam terduga teroris ZA yang menyerang Mabes Polri, Rabu 31 Maret 2021.

Dia langsung bergerak mengumpulkan satu tim penggali kubur yang berjumlah 10 orang. Menggunakan sepeda motor bersama rekannya, dia menerobos gelapnya malam di sekitar TPU menuju area pemakaman di Blad 13 pemakaman khusus muslim.

"Kebetulan saya standby sini jam 7 malam dapat telepon, saat itu juga saya langsung gali makam bersama teman-teman," ujarnya pada IDN Times di TPU Pondok Ranggon, Kamis (1/4/2021)

1. Petugas gali kubur selama dua jam

Kesaksian Petugas Gali Kubur Terduga Teroris ZA, Tanpa Nisan dan BungaTPU Pondok Ranggon. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Japid mengungkapkan tidak ada aturan khusus untuk menggali makam untuk teroris. Dia bersama timnya membutuhkan waktu dua jam untuk menggali makam tersebut.

"Kuburannya sama dengan yang lain tidak dibedakan, jadi galinya dua jam, jam 19.00 selesai jam 21.00 malam," imbuhnya.

Baca Juga: Penampakan Makam Terduga Teroris Mabes Polri ZA di TPU Pondok Ranggon

2. Aparat kawal pemakaman ZA

Kesaksian Petugas Gali Kubur Terduga Teroris ZA, Tanpa Nisan dan BungaTPU Pondok Ranggon. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Japid mengungkapkan jenazah tiba di TPU Pondok Ranggon pada Kamis (1/4/2021) pukul 01.00 WIB. Dia mengatakan suasana dini hari cukup tegang karena terdapat personel gabungan dari TNI, Polri, serta Satpol PP.

"Banyak sekali petugasnya semalam, tapi saya juga gak lihat pasti apakah bawa senjata lengkap atau tidak karena gelap," katanya.

3. Keluarga turut mengantarkan jenazah hingga dimakamkan

Kesaksian Petugas Gali Kubur Terduga Teroris ZA, Tanpa Nisan dan BungaSuasana Mabes Polri Setelah Peristiwa Penembakan Terduga Teroris pada Rabu (31/3/2021) (IDN Times/Ilyas Mujib)

Dia menuturkan kerabat dan keluarga ikut mengantarkan jenazah terduga teroris di peristirahatan terakhir. Sang Ibu tak kuasa menahan tangis.

"Mungkin ibunya karena agak tua sama kerabat entah ayah atau siapa karena tugas saya hanya gali kubur gak sampai nanya-nanya juga," katanya.

4. Japid sudah biasa menguburkan teroris di TPU Pondok Ranggon

Kesaksian Petugas Gali Kubur Terduga Teroris ZA, Tanpa Nisan dan BungaIlustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Japid mengatakan proses pemakaman memakan waktu satu jam mulai pukul 01.00 sampai 02.00 WIB. Saat itu, cuaca mendukung dan proses pemakaman berjalan lancar.

"Saat memakamkan tidak ada perasaan gimana karena sudah biasa juga, sini juga sebelumnya juga banyak pemakaman teroris jadi biasa aja," katanya.

5. Tak ada nisan dan bunga di atas makam

Kesaksian Petugas Gali Kubur Terduga Teroris ZA, Tanpa Nisan dan BungaMakam terduga pelaku teroris ZA di TPU Pondok Ranggon. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Pantauan IDN Times gundukan tanah merah nampak mencolok di antara makam lain di Blad 13 A 1 Unit Islam. Di atas tanah merah yang masih basah tersebut, tidak ada taburan bunga juga nisan.

Japid mengatakan pemakaman teroris atau peristiwa mendadak kadang memang tidak ada taburan bunga dan nisan.

"Ini kan dadakam mungkin keluarga belum menyiapkan," katanya.

 

6. Tidak ada petak khusus untuk makam teroris

Kesaksian Petugas Gali Kubur Terduga Teroris ZA, Tanpa Nisan dan BungaPetugas penggali makam terduga teroris ZA, Japid (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon, Jayadi, menerangkan tidak ada petak khusus untuk pemakaman teroris di TPU Pondok Ranggon. Jayadi mengatakan makam teroris sama dengan dengan makam lain. Meski demikian, Jayadi tidak tahu pasti berapa jumlah makam teroris yang dimakamkan di TPU Pondok Ranggon.

"Mungkin kurang sepuluh, kalau makam teroris tidak ada lapak khusus karena lahannya juga terbatas," imbuhnya.

 

Baca Juga: Terduga Teroris Mabes Polri Dimakamkan di TPU Pondok Ranggon

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya