Tiongkok Klaim 715 Pasien Terinfeksi Virus Corona Dinyatakan Sembuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Otoritas kesehatan Tiongkok mengklaim tingkat fatalitas kasus (CFR) virus corona jenis baru mulai menurun menjadi 2,1 persen dengan angka kesembuhan yang sudah mencapai 715 kasus per Selasa (4/2) malam.
“Pada awal-awal virus ini merebak, CFR-nya tercatat 2,3 persen,” kata Jiao Yahui dari Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dilansir dari Antara (5/2).
1. Tercatat 20.523 kasus positif 2019-nCoV dengan jumlah kematian 426 kasus
CFR merupakan angka perbandingan jumlah kematian akibat wabah 2019-nCoV dengan jumlah orang yang dinyatakan positif mengidap virus tersebut.
Tercatat 20.523 kasus positif 2019-nCoV dengan jumlah kematian 426 kasus. Kasus kematian ini makin jauh lebih rendah daripada angka kesembuhan yang sudah mencapai 715 kasus.
Baca Juga: Ini Alasan Pria Lebih Rentan Kena Virus Corona Dibanding Perempuan
2. Virus Corona tidak separah Ebola, SARS, dan MERS
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menganggap 2019-nCoV tidak separah virus mematikan yang pernah mewabah sebelumnya, seperti Ebola, SARS, dan MERS.
“Meskipun 2019-nCoV telah menginfeksi banyak orang, angka kematian yang hanya 2,1 persen di Tiongkok jauh berada di bawah penyakit menular seperti Ebola, SARS, dan MERS,” ucapnya.
Editor’s picks
3. Provinsi Hubei menyumbang 97 persen kasus kematian pneumonia
Sementara itu, di Provinsi Hubei sebagai tempat terbanyak kasus kematian, CFR-nya tercatat 3,1 persen. Itu berarti Hubei menyumbang 97 persen kasus kematian pneumonia yang diakibatkan oleh virus corona di Tiongkok.
Wuhan sebagai Ibu Kota Provinsi Hubei yang dinyatakan episentrum 2019-nCoV menyumbang 74 persen kematian secara nasional.
Di luar Provinsi Hubei, CFR-nya hanya 0,16 persen. “Rasio kematian ini perlahan-lahan berkurang di beberapa daerah di Tiongkok. Kami sangat yakin itu sehingga masyarakat tidak perlu panik,” kata Jiao menambahkan.
4. Mayoritas kasus kematian akibat virus corona terjadi pada kaum pria
Menurut dia, mayoritas kasus kematian akibat virus corona terjadi pada kaum pria. Sekitar 80 persen pasien yang meninggal akibat virus tersebut berusia lebih dari 60 tahun.
Lalu lebih dari 75 persen pasien yang meninggal memiliki riwayat penyakit lain yang menyertainya, seperti kardiovaskular, diabetes, dan tumor.
“Para manula yang terinfeksi virus yang juga memiliki penyakit bawaan sangat berisiko tinggi terhadap kematian,” ujar pejabat perempuan itu.
Baca Juga: Tiongkok Minta RI Tak Berlebihan Hadapi Wabah Virus Corona