Tiongkok Klaim 715 Pasien Terinfeksi Virus Corona Dinyatakan Sembuh

Virus Corona tidak separah Ebola, SARS, dan MERS

Jakarta, IDN Times - Otoritas kesehatan Tiongkok mengklaim tingkat fatalitas kasus (CFR) virus corona jenis baru mulai menurun menjadi 2,1 persen dengan angka kesembuhan yang sudah mencapai 715 kasus per Selasa (4/2) malam.

“Pada awal-awal virus ini merebak, CFR-nya tercatat 2,3 persen,” kata Jiao Yahui dari Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dilansir dari Antara (5/2).

1. Tercatat 20.523 kasus positif 2019-nCoV dengan jumlah kematian 426 kasus

Tiongkok Klaim 715 Pasien Terinfeksi Virus Corona Dinyatakan SembuhAnggota keamanan memakai masker menyebrangi jalan di Financial Street di pusat Beijing, Tiongkok, saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus corona baru, pada 3 Februari 2020. Foto diambil tanggal 3 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee

CFR merupakan angka perbandingan jumlah kematian akibat wabah 2019-nCoV dengan jumlah orang yang dinyatakan positif mengidap virus tersebut.

Tercatat 20.523 kasus positif 2019-nCoV dengan jumlah kematian 426 kasus. Kasus kematian ini makin jauh lebih rendah daripada angka kesembuhan yang sudah mencapai 715 kasus.

Baca Juga: Ini Alasan Pria Lebih Rentan Kena Virus Corona Dibanding Perempuan

2. Virus Corona tidak separah Ebola, SARS, dan MERS

Tiongkok Klaim 715 Pasien Terinfeksi Virus Corona Dinyatakan SembuhSuasana jalan-jalan kosong di Kota Wuhan, Tiongkok, pada 3 Februari 2020, dalam foto yang didapatkan dari media sosial. ANTARA FOTO/VLADIMIR MARKOV/via REUTERS

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menganggap 2019-nCoV tidak separah virus mematikan yang pernah mewabah sebelumnya, seperti Ebola, SARS, dan MERS.

“Meskipun 2019-nCoV telah menginfeksi banyak orang, angka kematian yang hanya 2,1 persen di Tiongkok jauh berada di bawah penyakit menular seperti Ebola, SARS, dan MERS,” ucapnya.

3. Provinsi Hubei menyumbang 97 persen kasus kematian pneumonia

Tiongkok Klaim 715 Pasien Terinfeksi Virus Corona Dinyatakan SembuhPetugas RSUD Bahteramas Kendari mengenakan pakaian khusus di ruang isolasi khusus untuk pasien yang terinfeksi virus corona di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/1/2020). (ANTARA FOTO/JOJON)

Sementara itu, di Provinsi Hubei sebagai tempat terbanyak kasus kematian, CFR-nya tercatat 3,1 persen. Itu berarti Hubei menyumbang 97 persen kasus kematian pneumonia yang diakibatkan oleh virus corona di Tiongkok.

Wuhan sebagai Ibu Kota Provinsi Hubei yang dinyatakan episentrum 2019-nCoV menyumbang 74 persen kematian secara nasional.

Di luar Provinsi Hubei, CFR-nya hanya 0,16 persen. “Rasio kematian ini perlahan-lahan berkurang di beberapa daerah di Tiongkok. Kami sangat yakin itu sehingga masyarakat tidak perlu panik,” kata Jiao menambahkan.

4. Mayoritas kasus kematian akibat virus corona terjadi pada kaum pria

Tiongkok Klaim 715 Pasien Terinfeksi Virus Corona Dinyatakan SembuhAnggota keamanan memakai masker berjalan di sepanjang Financial Street di pusat Beijing, Tiongkok, saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus corona baru, pada 3 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee

Menurut dia, mayoritas kasus kematian akibat virus corona terjadi pada kaum pria. Sekitar 80 persen pasien yang meninggal akibat virus tersebut berusia lebih dari 60 tahun.

Lalu lebih dari 75 persen pasien yang meninggal memiliki riwayat penyakit lain yang menyertainya, seperti kardiovaskular, diabetes, dan tumor.

“Para manula yang terinfeksi virus yang juga memiliki penyakit bawaan sangat berisiko tinggi terhadap kematian,” ujar pejabat perempuan itu.

Baca Juga: Tiongkok Minta RI Tak Berlebihan Hadapi Wabah Virus Corona

https://www.youtube.com/embed/GB4nEDEXzFs

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya