Amalan Ibadah di 10 Malam Terakhir Ramadan, Salat Malam hingga Sedekah

Amalan ini cara terbaik untuk memohon rida Allah SWT

Jakarta, IDN Times – Tak terasa bulan suci Ramadan 1442 H telah kita lewati lebih dari setengahnya. Kini, umat muslim di seluruh dunia semakin mendekati Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Menjelang berakhirnya bulan Ramadan, sesungguhnya ini menjadi waktu terbaik untuk semakin meningkatkan ibadah. Apalagi di 10 malam terakhir bulan Ramadan yang memiliki keistimewaan tersendiri.

Untuk meningkatkan pahala kita di bulan Ramadan, ada beberapa amalan atau ibadah-ibadah yang dapat kita lakukan di 10 hari terakhir Ramadan dan untuk menyambut datangnya Idul Fitri.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, berikut beberapa penjelasan mengenai keutamaan menjalankan amalan di 10 malam terakhir Ramadan:

Baca Juga: Sore-Sore Berkah: Amalan-Amalan Utama di Bulan Ramadan 

1. Amalan di 10 malam terakhir Ramadan cara terbaik untuk memohon rida Allah SWT

Amalan Ibadah di 10 Malam Terakhir Ramadan, Salat Malam hingga SedekahIDN Times/Debbie Sutrisno

Meningkatkan ibadah di 10 malam terakhir Ramadan merupakan ajaran dari Rasululullah SAW, seperti tercantum dalam hadis riwayat Muslim yang berbunyi:

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut." (HR. Muslim)

Hadis di atas menunjukkan betapa Rasul menyukai 10 hari terakhir Ramadan hingga mengisinya dengan ibadah yang sungguh-sungguh melebihi ibadah lainnya.

Memperbanyak ibadah dan amalan di 10 malam terakhir Ramadan ini merupakan cara terbaik bagi umat muslim memohon rida dari Allah SWT.

Terlebih lagi bila ibadahnya dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan niat ikhlas dan tulus karena Allah SWT, juga karena mengikuti ajaran Rasulullah SAW.

2. Empat faktor penyebab keutamaan ibadah 10 malam terakhir Ramadan

Amalan Ibadah di 10 Malam Terakhir Ramadan, Salat Malam hingga SedekahIDN Times/Debbie Sutrisno

Kecintaan Rasulullah terhadap ibadah di 10 malam terakhir Ramadan hingga kemudian mengajarkannya kepada umat muslim didukung oleh beberapa alasan.

Setidaknya ada empat hal yang membuat ibadah di 10 malam terakhir Ramadan menjadi sangat istimewa, antara lain:

Pertama, malam-malam ini menjadi penutup bulan Ramadan yang memang sejatinya penuh berkah. Kedua, termasuk sebagai malam-malam yang dicintai Rasulullah SAW.

Ketiga, dapat dilihat sebagai wujud kerinduan terhadap malam Lailatul Qadar yang terkenal akan keutamaan 1000 malamnya. 

Keempat, menjadi contoh dari Rasulullah agar umat manusia tidak terlena dalam kesibukkan menjelang Idul Fitri.

3. Amalan yang dapat dilakukan untuk mengisi 10 malam terakhir Ramadan

Amalan Ibadah di 10 Malam Terakhir Ramadan, Salat Malam hingga SedekahIlustrasi Salat (IDN Times/Besse Fadhilah)

Untuk menjadi umat muslim yang senantiasa mengikuti ajaran Rasulullah, dapat dilakukan dengan meningkatkan ibadah di 10 malam terakhir, seperti di antaranya:

  • Memperbanyak amal dan sedekah

Salah satu amalan utama yang dapat dilakukan untuk mengisi 10 malam terakhir Ramadan dengan kegiatan bermanfaat adalah memperbanyak amal serta sedekah.

Amalan ini menjadi cara manusia untuk mengungkapkan syukur atas nikmat yang telah diterima, bahkan mampu menjadi penyempurna ibadah puasa di bulan Ramadan.

Beberapa cara untuk memperbanyak sedekah antara lain dengan membayar zakat fitrah dan zakat mal, maupun sedekah harta, pangan, pakaian dan makanan bagi kaum dhuafa dan yang membutuhkan.

  • Memperpanjang waktu salat malam

Rasulullah SAW mencontohkan ibadah di 10 malam terakhir Ramadan dengan memperpanjang waktu salat malam bahkan sampai tidak tidur, serta zikir hingga subuh hari.

Kebiasaan ini tertuang dalam hadis riwayat sebagai berikut:

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

  • Melaksanakan i’tikaf

Di 10 malam terakhir bulan Ramadan juga senantiasa melaksanakan I’tikaf atau berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT.

Amalan ini sudah popular dan sering dilaksanakan oleh umat muslim di Indonesia. Namun sayangnya, di tengah situasi pandemik COVID-19, ibadah ini perlu penyesuaian seperti menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus.

Ibadah I’tikaf dengan berdiam diri di masjid dapat diisi dengan berzikir, berdoa, membaca Al-Qur'an, salat sunah, berselawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.

  • Membaca Al Qur’an

Mengisi 10 malam terakhir bulan Ramadan juga dapat dilakukan dengan membaca Al-Quran, baik di masjid, di rumah masing-masing, atau dimanapun.

Dengan membaca Al-Qur'an, apalagi berhasil khatam di bulan Ramadan, sejatinya akan menjadi pahala yang luar biasa bagi umat muslim. Bahkan dapat memberi kebahagiaan tersendiri bagi seorang muslim.

Baca Juga: Amalan Nisfu Sya’ban dan Hukumnya dalam Islam

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya