Kelurahan di Banjarmasin Deklarasi Stop Kebiasaan BAB ke Sungai

Target ODF 80 persen jadi PR Banjarmasin

Banjarmasin, IDN Times - Sebanyak 10 kelurahan di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) mendeklarasikan stop buang air besar (BAB) sembarangan atau open deficasion free (ODF) ke sungai setempat, Selasa (18/4/2023). Komitmen yang disampaikan langsung di hadapan Wali Kota Banjarmasin.

Persoalan BAB  sembarangan memang masih menjadi persoalan tersendiri di Banjarmasin mengingat mayoritas warganya yang bermukim di bantaran sungai. Mereka masih punya kebiasaan BAB sembarangan ke sungai. 

Melalui deklarasi 10 kelurahan itu setidaknya dapat memotivasi masyarakat agar terbiasa hidup bersih.

1. ODF Banjarmasin baru 28 persen

Kelurahan di Banjarmasin Deklarasi Stop Kebiasaan BAB ke SungaiJamban cemerlang bukti warga Banjarmasin masih suka buang air besar sembarangan.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengapresiasi komitmen warganya untuk melaksanakan ODF. Dengan itu, target 80 persen ODF sebagai predikat kota sehat akan segera tercapai meskipun kini baru mencapai 28 persen.

"Pemerintah Kota Banjarmasin berupaya agar kebiasaan BAB sembarangan ini terus ditekan. Kita harus mendukung kerja keras Forum Kota Sehat dan Dinas Kesehatan," katanya.

Ibnu juga berterima kasih kepada para camat, lurah, dan pokja yang rajin mendorong warganya dalam pola hidup sehat. Memiliki sanitasi yang sehat termasuk memiliki jamban yang memenuhi persyaratan. 

"Saya harap warga bantaran sungai khususnya tidak lagi BAB di sungai. Ini juga jadi tugas kita bersama untuk saling mengingatkan," bebernya.

Baca Juga: Tips Sehat Berpuasa selama Musim Pancaroba di Banjarmasin 

2. Progres ODF Banjarmasin jauh tertinggal

Kelurahan di Banjarmasin Deklarasi Stop Kebiasaan BAB ke SungaiDeklarasi ODF bersama Wali Kota, Wakil Walikota, Ketua FKS dan tokoh masyarakat.

Sementara itu, Ketua Forum Kota Sehat Faturrahman menyebutkan, persentase ODF di Banjarmasin masih memprihatinkan yakni 0 persen hasil pendataan pemerintah pusat 2018 silam. 

Jauh kondisinya dibandingkan daerah lain di mana tingkat ODF mencapai 100 persen. Artinya, selama bertahun-tahun tidak ada realisasi ODF di Banjarmasin. 

Karenanya, ia berinisiatif menyosialisasikan stop BAB sembarangan bersama instansi dan dinas terkait di Banjarmasin.  Upaya awal perlahan membuahkan hasil dan mencapai 9 persen ODF. Hingga tahun ini Forum Kota Sehat bersama Dinas Kesehatan telah berhasil menaikkan capaian ODF sebanyak 28,8 Persen.

"Banjarmasin sempat 0 persen ODF, berkat kerja keras semua pihak kini tercapai 28 persen dan target 80 persen ODF hingga 2024 bisa semakin tercapai," katanya.

3. ODF dapat kurangi bakteri e-coli

Kelurahan di Banjarmasin Deklarasi Stop Kebiasaan BAB ke SungaiSinergitas perangi jamban tidak sehat di Kota Banjarmasin.

Kepada Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadan menyampaikan, dukungan masyarakat dalam stop BAB sembarangan. Sehingga perilaku hidup sehat dilakukan  warga Banjarmasin di mana salah satunya mengurangi kebiasaan BAB sembarangan di sungai. 

"Dengan ini deklarasi dapat menumbuhkan motivasi kelurahan lainnya. Sehingga ODF di Kota ini semakin bertambah, apalagi nanti bulan September akan dilakukan 10 kelurahan yang akan deklarasi lagi dan akhir tahun juga akan menyusul," ujarnya.

Seperti diketahui, dampak negatif BAB ke sungai menyebabkan tingginya jumlah bakteri e-coli yang tumbuh di perairan sungai di Banjarmasin. Pengentasan persoalan BAB sembarangan akan berdampak positif persoalan pencemaran sungai di Banjarmasin. 

Baca Juga: TNI AL Siapkan KRI Banjarmasin untuk Angkut Pemudik Secara Gratis

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya