Lulus Studi di Rusia, 29 Mahasiswa asal Kaltim Pulang ke Tanah Air

Mereka pulang setelah dinyatakan negatif COVID-19

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 29 mahasiswa Indonesia asal Kalimantan Timur kembali ke tanah air pada Sabtu 25 Juli 2020, setelah mereka selesai menempuh studi di Rusia. Mereka adalah penerima program beasiswa yang dikirim Pemerintah Provinsi Kaltim pada 2014, untuk mendalami bidang perkeretaapian atas kerja sama antara Pemprov Kaltim dengan PT Kereta Api Borneo.

Kepulangan mereka di tengah pandemik virus corona atau COVID-19 yang belum berakhir. Namun dalam beberapa waktu terakhir, situasi pandemik di Rusia, khususnya Moskow, sudah membaik.

1. Mahasiswa pulang setelah dinyatakan negatif COVID-19

Lulus Studi di Rusia, 29 Mahasiswa asal Kaltim Pulang ke Tanah AirDok.Kedubes Rusia

Kepulangan mereka menggunakan penerbangan komersil, yang dibantu KBRI Moskow. Dua staf KBRI Moskow turut memfasilitasi dan mengantar keberangkatan mereka dari Bandara Internasional Domodedovo, Moskow.

Mahasiswa yang pulang ke tanah air mengikuti protokol kesehatan dan penerbangan, seperti melakukan tes swab COVID-19 sebelum keberangkatan yang hasil tesnya negatif.

Studi di Rusia selama enam tahun itu memberikan kesan tersendiri bagi para mahasiswa. Suka dan duka mereka rasakan, termasuk jauh dari orang tua dan keluarga.

Namun, kehadiran KBRI Moskow sangat berarti, seperti dirasakan Yulan Cahya dan Rantina Purba yang kuliah di Russian University of Transport di Moskow, serta Riaelsa Septri Masuroh dan Hendra Reimon Pangemanan yang kuliah di St Petersburg State Transport University.

Para mahasiswa menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian KBRI Moskow terhadap mereka, khususnya pada saat pandemik berlangsung.

Menurut Hendra, KBRI Moskow selalu mengingatkan para mahasiswa Indonesia untuk menjaga kesehatan dan menjaga diri, serta selalu memberi informasi dan menanyakan kabar mereka. KBRI Moskow juga memberikan bantuan vitamin dan masker.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada KBRI Moskow yang telah banyak membantu kami. Semoga masyarakat Indonesia di Rusia selalu sehat, saling membantu dan saling menolong, karena kita keluarga,” kata Hendra, spesialis di bidang Railway Rolling Stock itu.

Baca Juga: Rusia dan Turki Dukung Pelaksanaan Gencatan Senjata di Libya

2. Mahasiswa diharapkan dapat mempererat hubungan Indonesia-Rusia

Lulus Studi di Rusia, 29 Mahasiswa asal Kaltim Pulang ke Tanah AirDok.Kedubes Rusia

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus M Wahid Supriyadi mengapresiasi kelulusan mahasiswa Indonesia di Rusia. Enam tahun merupakan waktu yang tidak sebentar.

Studi di Rusia, kata Wahid, juga tidak mudah. Mahasiswa dihadapkan pada berbagai tantangan, tidak hanya mata kuliah itu sendiri, tetapi aspek lainnya, seperti iklim, lingkungan, bahasa, dan budaya.

“Mereka adalah para mahasiswa yang luar biasa, berhasil lulus dan dapat mengatasi berbagai tantangan selama studi, termasuk dampak pandemik COVID-19 di tahun terakhir studi mereka,” kata dia.

Wahid berharap mahasiswa yang pulang ke tanah air mendapat kelancaran selama perjalanan, dan setibanya di Indonesia turut membangun bangsa dan negara, termasuk Kaltim, dengan ilmu pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki.

Selain itu, Wahid juga berharap mereka dapat terus berperan untuk lebih mengembangkan hubungan Indonesia dengan Rusia.

3. Sebanyak 102 mahasiswa lulus tahun ini

Lulus Studi di Rusia, 29 Mahasiswa asal Kaltim Pulang ke Tanah AirDok.Kedubes Rusia

Pada 2020, di Rusia tercatat ada 645 mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Maluku, hingga Papua. Mereka studi di 41 kota di Rusia, dari Kaliningrad di wilayah paling barat, hingga Vladivostok di wilayah paling timur.

Sebanyak 102 mahasiswa lulus pada 2020, termasuk 41 mahasiswa asal Kaltim yang mendalami perkeretaapian. Kepulangan mereka ke Indonesia dilakukan secara bergelombang. Sebelum pulang, mereka mengurus kelengkapan dokumen studi, khususnya legalisasi ijazah.

Pandemik COVID-19 berdampak pada para mahasiswa. Saat diberlakukan isolasi mandiri dan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Rusia sejak akhir Maret hingga pertengahan Juni 2020, mereka tidak dapat ke luar asrama dengan bebas. Mereka kuliah secara virtual atau jarak jauh, dan ujian semester, termasuk ujian kelulusan dan wisuda juga dilakukan secara virtual.

Baca Juga: Rusia Kirim Lebih Banyak Peralatan Militer ke Libya, AS Meradang

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya