Koalisi Prabowo-Sandiaga Ditinggal Partai Pengusung?

Hanya tersisa PKS dan Gerindra

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Razman Arif Nasution mengatakan koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga kini hanya tersisa PKS dan Gerindra. Sebab Partai Demokrat dan PAN sudah mulai komunikasi dengan Joko Widodo.

Benar klaim Razman Arif tersebut?

1. BPN benarkan sikap Demokrat dan PAN kini tak jelas

Koalisi Prabowo-Sandiaga Ditinggal Partai Pengusung?Dok. IDN Times/Istimewa

Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Nada Alichiah, mengatakan jika partai pengusung yang masih ada di koalisi Prabowo-Sandiaga tinggal tiga partai.

“Sejak proses ke MK yang kelihatan loyal tinggal Berkarya, Gerindra, PKS. Kalau PAN mungkin sebagian karena salah satu jubir kaya Faldo sendiri juga udah ninggalin perahu kalau lihat dari vlog dia di YouTube,” kata Juru Debat BPN Nada Alichiah kepada IDN Times, Senin (24/6).

Mengenai Demokrat, Nada mengatakan sudah absen dari forum-forum BPN sejak Komandan Komando Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu empat mata dengan Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo pada 2 Mei 2019 di Istana Merdeka, Jakarta.

“Demokrat udah engga (nongol) dari lama. Semenjak AHY sowan ke kubu sebelah pertama kali yang ada fotonya yang beredar, sejak kita belum bersidang di MK,” ujar Nada.

2. Bagaimana dengan PAN?

Koalisi Prabowo-Sandiaga Ditinggal Partai Pengusung?IDN Times/Rochmanudin

Wasekjen PAN Faldo Maldini membantah jika partai telah hengkang dari koalisi Prabowo-Sandiaga.

“Kami di PAN memang lebih banyak konsolidasi internal, evaluasi setelah pileg, dan pilpres. Tapi, perwakilan PAN masih aktif kok, kayak Pak Amien masih sering ketemu Pak Prabowo. Jadi, itu tuduhan tidak tepat,” kata Faldo Maldini kepada IDN Times, Minggu (23/6).

Faldo tidak membantah saat dikonfirmasi mengenai tuduhan Juru Bicara Andre Rosiade yang mengatakan Faldo sudah tidak di BPN sejak 17 April.

“Saya sejak sehari sebelum masa tenang udah tidak datang rapat. Saya bingung kenapa Bang Andre Rosiade baru sadar sekarang. Tidak ada teguran apa-apa,” ujar Faldo.

3. Faldo memprediksi kemungkinan Gerindra merapat ke petahana

Koalisi Prabowo-Sandiaga Ditinggal Partai Pengusung?IDN Times/Panji Galih Aksoro

Mengenai Gerindra, Faldo dalam video vlognya 'Prabowo Tidak Mungkin Menang di MK' berbicara soal kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam politik. Faldo lantas berbicara perolehan suara Partai Gerindra di Pileg 2019. Gerindra diketahui menempati posisi kedua dalam pileg dengan perolehan suara sebanyak 12,97 persen.

"Mungkin nggak yang 12 persen gabung sama Jokowi? Gue nggak bilang sih, kalau Gerindra gabung ke Jokowi itu buruk. Itu realistis. Itu pilihan bagi parpol, berada dalam lingkaran kekuasaan tentu lebih baik," kata Faldo.

4. Koalisi Indonesia Adil Makmur rapuh?

Koalisi Prabowo-Sandiaga Ditinggal Partai Pengusung?Artikel IDN Times/Arief

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengaku tidak heran melihat kedekatan PAN-Demokrat ke Jokowi. “Karena dalam teori politik ‘siapa, mendapat apa, kapan dan bagaimana,” kata Ujang kepada IDN Times, Senin (24/6).

“Kan itu ketika koalisi itu terbentuk maka mohon maaf koalisi itu bangunannya kan rapuh, di Indonesia kan koalisinya bukan koalisi ideologis, bukan koalisi permanen, tapi koalisi berbasis pragmatisme berbasis kepentingan sesaat,” sambungnya.

Oleh karena itu, Ujang menilai pertemuan AHY dengan Jokowi, PAN dan Demokrat adalah bentuk dari membangun politik yang bersifat pragmatis. “Kalau ada yang merapat ke Pak Jokowi kaya PAN dan Demokrat itu bagian daripada membangun politik yang bersifat pragmatis taktis,” ujarnya.

Namun demikian, secara etika politik menurut Ujang tidak baik. Fenomena seperti ini sudah biasa dalam Pemilu di Indonesia, Ujang menyontoh Pemilu 2014 lalu.

“Kita tahu dulu juga Golkar dan PAN bukan koalisi Jokowi-JK tapi di tengah jalan mereka nyeberang. Artinya koalisi kita adalah koalisi kepentingan. Ketika kepentingan sudah tidak sejalan maka langkah kaki menentukan,” katanya.

Jika melihat pada pertemuan petinggi PAN dan Demokrat dengan Jokowi, Ujang melihat upaya lobi-lobi politik untuk merapat ke penguasa.

“Kubu 01 juga kan mau memperkuat koalisinya makannya mereka pretelin koalisi 02. Di kubu 02 juga partai pasti berpikir bagaimana caranya mengembangkan partainya lima tahun ke depan, mau gak mau mereka harus ikut ke penguasa,” tutup Ujang.

Baca Juga: Apa Dampaknya Jika Prabowo Benar-benar Merapat ke Jokowi?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya