Prabowo: Yang Demo Kemarin Belum Baca Hasil Omnibus Law UU Ciptaker

Prabowo duga ada kekuatan asing ciptakan hoaks UU Ciptaker

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyayangkan aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung anarkis. Menteri Pertahanan itu mengatakan banyak demonstran yang belum baca draf UU Ciptaker dan termakan hoaks.

“Jadi banyak sekarang ini yang kemarin demo itu belum baca hasil omnibus law itu, dan banyak hoaks, banyak hoaks di mana-mana, seolah-olah ini gak ada, itu gak ada, dikurangi,” ujar Prabowo dalam wawancara Courtessy DPP Gerindra, yang ditayangkan di YouTube InewsTv, Selasa (13/10/2020).

1. Prabowo yakin hoaks datang dari luar negeri

Prabowo: Yang Demo Kemarin Belum Baca Hasil Omnibus Law UU CiptakerSalah seorang penyusup demo tolak UU Cipta kerja di depan kantor Balaikota Solo, diamankan aparat kepolisian. IDNTimes/Larasati Rey

Prabowo meyakini, hoaks yang tersebar di masyarakat datang dari luar negeri untuk mengadu domba rakyat Indonesia.

“Ada kekuatan-kekuatan asing, ada negara-negara tertentu di dunia yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju. Kadang-kadang tokoh-tokoh kita liat, benar, dia yakin dia benar, tapi dia lakukan sesuatu dan dia tidak sadar sebenarnya ini permainan orang lain, dan selalu saya tadi katakan dari ratusan tahun yang lalu selalu diadu domba,” kata Prabowo.

Baca Juga: Pesangon PHK di Omnibus Law Hanya 25 Kali Gaji, Ini Alasan Menaker

2. 80 persen masukan buruh diakomodasi dalam UU Ciptaker

Prabowo: Yang Demo Kemarin Belum Baca Hasil Omnibus Law UU CiptakerSejumlah buruh perempuan melakukan aksi damai menolak Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/ Ardiansyah)

Padahal, mengenai substansi UU Ciptaker, Prabowo klaim Gerindra sudah menampung sebanyak-banyaknya masukan buruh, namun ia tak memungkiri bahwa ada kepentingan politik dalam penyusunan UU yang banyak diprotes oleh berbagai elemen masyarakat itu.

“80 persen sudah diakomodasi di dalam omnibus law ini, 80 persen. Kita tidak bisa 100 persen, namanya politik negara, kadang-kadang kita harus mengeri kita harus kadang-kadang ada kebutuhan ini itu, ada keperluan, ya kan kita butuh investasi dari mana-mana,” ujar Prabowo.

3. Prabowo duga ada penyusup dalam aksi demo yang berujung vandalisme

Prabowo: Yang Demo Kemarin Belum Baca Hasil Omnibus Law UU CiptakerHalte bus di kawasan Kramat, Senen, Jakarta Pusat dipenuhi coretan dari demonstran Omnibus Law (IDN Times/Aryodamar)

Maka dari itu, Prabowo mengimbau buruh untuk tidak emosional merespons UU Ciptaker sehingga berakibat vandalisme. Namun demikian, Prabowo menduga buruh dan mahasiswa tidak akan melakukan vandalisme merusak fasilitas umum.

“Saya gak yakin ya itu dari anak-anak mahasiswa atau pemuda, ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini, ini anasir yang dibiayai asing. Gak mungkin seorang patriot mau bakar milik rakyat. Kalau mau demo silakan, demokrasi itu boleh demo, masa bakar milik rakyat,” ujar dia.

4. Prabowo minta buruh tempuh jalur hukum

Prabowo: Yang Demo Kemarin Belum Baca Hasil Omnibus Law UU CiptakerIlustrasi (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jika buruh belum puas dengan UU Ciptaker, Prabowo menyarankan buruh untuk menempuh jalur hukum dengan cara uji materi ke Mahkamah Konstitusi.

“80 persen sudah tercapai, 10 persen 20 persen lagi kan masih bisa diperjuangkan. Masih banyak cara, ada ‘judicial review’ ke MK, ada negosiasi sama pengusaha kalau mau 100 persen, kalau tidak, ya ini kan tidak bijak,” kata Prabowo.

Baca Juga: Prabowo Akhirnya akan Kunjungi AS Setelah Hampir 20 Tahun Dicekal

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya