Puan Maharani Disebut-sebut di Kasus Juliari, Begini Reaksi PDIP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto membantah kabar adanya aliran dana hasil korupsi Menteri Sosial non-aktif Juliari P Batubara ke PDIP, lewat staf Ketua DPP PDIP Puan Maharani berinisial L.
“Tak ada satu pun staf atau ajudan Ibu Puan yang berinisial L,” kata Bambang kepada IDN Times, Senin (21/12/2020).
Baca Juga: Puan Dianugerahi Bintang Mahaputera, Ternyata Ini Alasannya
1. Bambang bantah uang hasil korupsi untuk kampanye Pilkada
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu itu juga membantah adanya dugaan uang suap mengalir, untuk memenangkan calon kepala daerah dari PDIP dalam Pilkada 2020 yang digelar pada 9 Desember lalu.
“Kalau itu jelas (tidak ada aliran dana hasil korupsi Juliari ke PDIP),” ujar Bambang.
Perlu diketahui, menurut sumber majalah Tempo, pada Selasa, 3 November lalu, sekitar pukul 10.40, Juliari pergi ke Semarang dengan menyewa jet pribadi. Setelah itu, dia menempuh perjalanan darat selama 45 menit ke Kabupaten Kendal. Di Gudang Bulog di Kaliwungu, Juliari menyalurkan bantuan sosial beras.
Menurut sumber Tempo, seusai acara itu, Juliari diduga bertemu dengan salah satu anggota staf Puan Maharani berinisial L. Dalam pertemuan itulah duit miliaran rupiah diserahkan kepada perempuan tersebut. Sebelum menjadi menteri, Juliari terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan J awa Tengah I, yang meliputi Kota dan Kabupaten Semarang, Salatiga, dan Kendal.
2. PDIP juga bantah Gibran merekomendasikan PT Sritex
Terkait dugaan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka terlibat dalam pengadaan tas sembako bantuan sosial (bansos) ke PT Sritex, Bambang juga sebut itu keliru.
“Katanya Mas Gibran sebagai pemberi rekom pembuatan goodie bag itu salah,” ujar dia.
Editor’s picks
3. Gibran juga bantah merekomendasikan PT Sritex
Sebelumnya, Gibran juga sudah membantah kabar dirinya merekomendasikan PT Sritex, ia pun menyinggung korupsi yang lebih besar.
“Kalau mau proyek ya proyek yang lebih gede. PLN, Pertamina, jalan tol, itu nilainya triliunan. Saya gak pernah begitu, saya gak ikut-ikut campur soal bansos. Bisa di-crosscheck ke Sritex,” kata Gibran usai blusukan di Kampung Banyuagung, Senin (21/12/20).
4. Gibran sebut berita soal dia terlibat skandal bansos tidak benar
Pemenang Pilkada Kota Solo itu menegaskan dirinya tidak ada kaitannya dengan dugaan korupsi dana bansos yang diberitakan media. Ia bahkan kaget namanya disebut-sebut dalam pemberitaan tersebut.
"Saya itu tidak pernah merekomendasikan atau ikut campur urusan bansos itu, itu berita tidak benar," ujarnya.
Gibran juga mengatakan, selama ini dana kampanye yang disinyalir berasal dari dugaan korupsi bansos itu tidak benar. Ia bahkan meminta masyarakat untuk mengecek kebenarannya di web KPU karna terbuka dan transparan.
"Sumber dana kampanye bisa di cek, LHKPN, dana kampanye semua bisa di cek online. Semua tidak di tutupi," kata dia.
Gibran mengaku kecewa adanya berita yang mencatut namanya terkait dalam dugaan korupsi dana bansos. Gibran meminta pihak terkait untuk membuktikan kebenaran berita tersebut.
Ditanya soal rencana membawa ke ranah hukum, Gibran masih memikirnya. Ia mengaku tidak akan meminta tolong Jokowi terkait berita yang mencatut namanya tersebut.
"Lihat nanti, tapi saya merasa sangat dirugikan, enak aja menulis berita-berita begitu, gak ada buktinya, sumber tidak jelas, berita tidak bener itu," tegas Gibran.
Baca Juga: Puan Akhirnya Akui Matikan Mic Saat Sidang Paripurna UU Cipta Kerja