Kutipan Penting 9 Tokoh Nasional tentang Pancasila

Hari lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni

Jakarta, IDN Times - Hari Lahir Pancasila selalu diperingati pada 1 Juni, sejarah panjang mengenai momen ini juga membuatnya ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Hal tersebut termaktub dalam Keppres Nomor 24 Tahun 2016, maka sejak 2017 Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai libur nasional.

Berikut kutipan-kutipan penting pernyataan para tokoh nasional terkait Pancasila, sebagai pengingat bagaimana Pancasila lahir dan penting dalam perjalanan Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara.

Baca Juga: Fakta-fakta Hari Lahir Pancasila yang Ditetapkan Jokowi

1. Sukarno tentang lahirnya Pancasila

"Aku tidak mengatakan bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah." - Sukarno

2. Bung Karno soal nama Pancasila

"Sekarang banyak prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan dan ketuhanan, lima bilangnya. Namun bukan panca dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seseorang teman ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar dan di atas kelima dasar itulah kita mandirikan negara Indonesia, kekal dan abadi." -  Sukarno

3. Pramoedya Ananta Toer

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan. - Pramoedya Ananta Toer

Baca Juga: Kisah Peringatan Hari Lahir Pancasila, Sempat Menghilang 3 Dekade

4. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur

"Pancasila bukan agama, tidak betentangan dengan agama dan tidak digunakan untuk menggantikan kedudukan agama." - Abdurrahman Wahid atau Gus Dur

5. Joko Widodo atau Jokowi

"Kita tidak boleh berhenti bekerja untuk menghadirkan Pancasila." - Joko Widodo

6. Butet Kertaredjasa

"Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi negara mampu mempersatukan berbagai kalangan baik yang agamis, nasionalis, sosialis, serta kalangan lainnya dalam mimpi kolektif untuk mewujudkan sebuah Indonesia yang terbayangkan." - Butet Kertaredjasa

7. K.H.R. As'ad Syamsul Arifin

"Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara Indonesia, harus ditaati, harus diamalkan, harus tetap dipertahankan, dan harus dijaga kelestariannya." - K.H.R. As'ad Syamsul Arifin

8. Said Aqil Siradj

“Justru itu (Pancasila) adalah nilai-nilai Islam, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan musyawarah semuanya ada itu di Al-Qur'an. Yang terakhir itu keadilan sosial, di Al-Qur'an itu banyak sekali kata-kata adil.” - Said Aqil Siradj

9. KH Hasyim Asy'ari

"Agama dan nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama dan kedudukannya saling menguatkan." - KH Hasyim Asy'ari

10. M. Hanif Dhakiri

"Pancasila itu ideologi bangsa dan negara. Ideologi semua untuk semua, bukan golongan tertentu saja. Ideologi kita yang satu dan mempersatukan kita yang berbeda-beda." - M. Hanif Dhakiri

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya