Penangkapan Gus Nur Disebut Salahi Aturan, Polri: Silakan Praperadilan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri sudah memeriksa Sugi Nur Raharja alias Gus Nur beserta sejumlah saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik serta ujaran kebencian pada Nahdlatul Ulama (NU).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono menanggapi pernyataan kuasa hukum Gus Nur yang menyebut penangkapan dan penahanan Gus Nur tidak sesuai dengan peraturan.
Dia mengatakan, jika kuasa hukum merasa keberatan, maka bisa mengajukan praperadilan. Pihaknya tidak masalah dengan adanya mekanisme tersebut.
"Kalau tidak setuju terkait penangkapan silakan, tersangkanya, keluarganya atau kuasanya, bisa mempraperadilkan ke kepolisian," kata dia di Mabes Polri, Senin (26/20/2020).
1. Ada tiga saksi yang diperiksa
Awi juga mengatakan sudah ada beberapa saksi yang diperiksa terkait kasus yang menjerat Gus Nur. "Sudah tiga saksi dan termasuk tersangka, jadi empat orang,” kata dia
Penangkapan Gus Nur tertuang dalam Surat Perintah Penangkapan Nomor SP.Kap/171/X/2020/Dittipidsiber.
Baca Juga: Kuasa Hukum: Gus Nur Tidak Mau Ditahan karena Kepikiran Para Santrinya
2. Kuasa hukum sebut Gus Nur ditangkap tanpa pemeriksaan awal
Kuasa Hukum Gus Nur, Chandra Purna Irawan sebelumnya mengatakan, ketika Gus Nur ditangkap belum diketahui statusnya sebagai tersangka.
Polisi yang menangkap juga hanya memberikan surat penangkapan dan surat tanda terima barang bukti.
"Bahwa Ustaz Gus Nur ditangkap tanpa proses pemeriksaan awal dan baru diperiksa dan diambil keterangan setelah ditangkap dan dibawa ke Mabes Polri. Semestinya, tindakan penangkapan hanya dapat dilakukan apabila tersangka tidak hadir tanpa alasan yang patut dan wajar setelah dipanggil dua kali berturut-turut oleh penyidik," kata dia dalam keterangan yang diterima IDN Times, Sabtu, 24 Oktober 2020.
3. Gus Nur sudah ditetapkan jadi tersangka oleh polisi
Gus Nur diduga menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau SARA terhadap kelompok tertentu. Penangkapan ini berdasarkan laporan polisi LP/B/0600/X/2020/Bareskrim tanggal 22 Oktober 2020. Laporan itu dibuat oleh NU dan kini dia sudah ditetapkan jadi tersangka.
NU melaporkan Gus Nur, lantaran diduga menghina lewat akun YouTube Munjiat Channel. Dia dianggap mencemarkan nama baik kiai dan NU dalam YouTube Refly Harun berjudul "Setengah Jam Bersama Gus Nur, Isinya Kritik Pedas Semua!!". Video itu berdurasi 29 menit 58 detik. Kasus ini sendiri bukan yang pertama kali.
Baca Juga: Ini Sosok Gus Nur, Dua Kali Tersandung Kasus Penghinaan NU