Kasih Makan Mahasiswa Demo, Marzuki Alie: Agar Tidak Tergiur Sponsor

Politikus Partai Demokrat Marzuki Alie eks ketua DPR RI

Jakarta, IDN Times - Rektor Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang Marzuki Alie angkat bicara, soal kabar yang sempat beredar menyebutkan dirinya mendanai demonstrasi mahasiswa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) 6-8 Oktober lalu.

“Saya kan sekarang tenaga pendidik, saya kasih makan anak-anak kok dibilang danai demo,” ujar Marzuki saat wawancara live bersama tvOne, Senin (12/10/2020).

“Justru kita harus di depan agar anak kita lebih baik, biar empati, kalau tak diarahkan justru timbul masalah, saya ambil peran mereka ikut unjuk rasa tapi beradab dan ikut aturan,” kata ketua DPR 2009-2014 itu, melanjutkan.

Baca Juga: Dituding Sponsori Demo Tolak UU Cipta Kerja, Ini Respons Demokrat

1. Marzuki mengakui kerahkan mahasiswa dan memberikan makan yang ikut demonstrasi

Kasih Makan Mahasiswa Demo, Marzuki Alie: Agar Tidak Tergiur SponsorDemo tolak Omnibus Law di kawasan Harmoni pada Kamis (8/10/2020). (IDN Times/Ilyas Mujib)

Marzuki mengakui dirinya mengerahkan bagian kemahasiswaan kala itu untuk memberikan uang makan siang kepada mahasiswa yang turun demonstrasi. “Karena hari itu menjelang siang, saya bilang ke bagian bidang kemahasiswaan, kasih makan supaya gak ikut sponsor-sponsor,” ujar politikus Partai Demokrat tersebut.

Dia mengaku tak habis pikir tindakannya tersebut digolongkan sebagai pendana demonstrasi. “Loh danai demo beda loh, bisa siapkan mobil soundsystem, itu danai demo, ini saya kasih makan anak-anak saya, kok,” ujar Marzuki.

2. Marzuki ingatkan mahasiswanya untuk unjuk rasa tanpa anarki

Kasih Makan Mahasiswa Demo, Marzuki Alie: Agar Tidak Tergiur SponsorMassa penuntut Omnibus Law melempari aparat di sekitar patung kuda, Jakarta pada Kamis (8/10/2020) (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Sebagai tenaga pendidik, Marzuki mengaku sempat mengingatkan mahasiswanya untuk tetap taat aturan hukum saat mengikuti demonstrasi. Dia mengimbau agar mahasiswanya tidak melakukan tindakan anarkis.

Mengingat demonstrasi berlangsung di tengah pandemik dengan angka kasus COVID-19 yang terus meroket, Marzuki juga mengingatkan agar mahasiswanya menjalankan protokol kesehatan seperti memberi masker dan hand sanitizer.

Terlebih, kata dia, Palembang tidak menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti daerah-daerah lainnya.

3. Pesan Marzuki untuk Mendikbud, Menkopolhukam dan anggota DPR

Kasih Makan Mahasiswa Demo, Marzuki Alie: Agar Tidak Tergiur SponsorRapat Paripurna DPR RI ke-7 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 pada Senin (5/10/2020) (Youtube.com/DPR RI)

Marzuki juga memberikan pandangannya soal Surat Edaran Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang mengimbau agar mahasiswa tak turun demonstrasi. Dia menyebut, surat edaran tersebut terlambat karena terbit setelah aksi demonstrasi.

Marzuki juga menyampaikan imbauan dan kritik kepada Menkopolhukam Mahfud MD dan anggota DPR. “Saya imbau Mahfud MD, jangan anak-anak kita digebuki. Orang mereka baik-baik sampaikan reformasi, dengan dibiarkan penyusup gampang sekali masuk,” ujar mantan Ketua DPR RI itu.

Menurut dia, mahasiswanya yang turun ke jalan dan kembali ke kampus setelah dua jam unjuk rasa, menjalani isolasi mandiri selama empat hari, demi menghindari kemungkinan penularan COVID-19 kepada orang lain.

“Apa mahasiswa melenceng? Ini karena tidak keterbukaan teman-teman saya di DPR, jadi saya merasa gamang sekali. Seharusnya kalau baca undang-undang yang sangkut kepentingan publik harus terbuka, saya juga sudah kirim utusan agar klaster pendidikan ditarik (dari Omnibus Law),” kata dia.

Menurut Marzuki, ada pasal-pasal dalam UU Cipta Kerja yang masih dipertanyakan mahasiswa, sehingga rentan timbul disinformasi atau hoaks. “Kalau DPR terbuka, itu baik sekali. Mestinya kita undang, bukan ketuk palu tengah malam,” sindir dia.

Baca Juga: Demokrat Terima Surat Pengunduran Diri Ferdinand Hutahaean

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya