Pria 100 Tahun Sembuh dari Virus Corona, Obatnya Antivirus dan Terapi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kabar baik datang dari seorang pasien virus corona yang dinyatakan sembuh dari virus mematikan itu. Dilansir New York Post, seorang pria berusia 100 tahun asal Tiongkok dinyatakan sembuh dari penyakit yang berasal dari Wuhan tersebut.
Berdasarkan laporan dari media Pemerintah Tiongkok, pria itu menjadi pasien tertua yang dinyatakan sembuh dari virus corona. Kabar baik ini datang dari sebuah rumah sakit di Wuhan, yang menjadi pusat wabah COVID-19, pada Sabtu (7/3).
Baca Juga: Akibat Virus Corona, 14 Kapal Pesiar Mewah Batal Kunjungi Bali
1. Dirawat sejak 24 Februari di Rumah Sakit Bersalin dan Perawatan Kesehatan Anak Hubei
Pria tersebut dirawat di Rumah Sakit Bersalin dan Perawatan Kesehatan Anak Hubei sejak 24 Februari, setelah dinyatakan terinfeksi virus COVID-19.
Berdasarkan informasi yang dihimpun New York Post, pria tersebut diketahui menderita masalah kesehatan lainnya seperti penyakit Alzheimer, hipertensi, dan gagal jantung.
2. Dirawat menggunakan obat antivirus, terapi plasma, dan obat tradisional khas Tiongkok
Editor’s picks
Laki-laki berusia 100 tahun itu dirawat menggunakan obat antivirus. Selain itu, dia juga dirawat dengan menggunakan terapi plasma penyembuhan dan obat tradisional khas Tiongkok.
Menjalani perawatan, pria tersebut diasingkan bersama lebih kurang 80 pasien lainnya. Setelah itu seluruh pasien tersebut dinyatakan sembuh dan diizinkan keluar dari rumah sakit.
3. Lansia banyak berujung meninggal dunia akibat virus corona
Penyakit menular berbahaya virus corona COVID-19 sudah memakan ribuan korban jiwa, terutama di Tiongkok. Sebagian besar pasien yang meninggal tercatat berusia lanjut. Penyakit akibat virus Covid-19 ini memang diketahui parah bagi lansia.
Terlebih jika pasien diketahui memiliki catatan riwayat penyakit lain. Tiongkok sendiri telah melaporkan lebih dari 80.000 kasus terkait virus corona. Sekitar 3.000 di antaranya berujung pada kematian di Provinsi Hubei.
Baca Juga: [LINIMASA] Ancaman Wabah Virus Corona di Indonesia