Tak Ada Pesta Tahun Baru, Penjual Trompet di Balikpapan Rugi Rp17 Juta

Rusni menyimpan kembali 2.000 biji trompet buatannya

Balikpapan, IDN Times - Malam tahun baru 2020-2021 akan terasa berbeda dari perayaan pergantian tahun sebelum-sebelumnya. Biasanya suara kembang api dan trompet akan menghiasi detik-detik menjelang pergantian tahun. Namun, semua itu tak bisa dilakukan mengingat situasi pandemik COVID-19 yang saat ini terjadi.

Pelarangan perayaan tahun baru juga telah disampaikan oleh pemerintah. Bahkan sejumlah lokasi yang kerap jadi tempat berkumpul orang untuk menyambut tahun baru, dinyatakan akan ditutup.

Dampak dari pandemik ini turut dirasakan oleh para pedagang trompet dan topeng-topengan di Balikpapan, Rusni (45). Ia mengaku hanya bisa pasrah dengan keadaan ini.

"Biasanya jualan di Lapangan Merdeka. Karena di sana ditutup jadi gak bisa jualan," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (30/12/2020).

1. Dua ribu buah trompet dan topeng mainan disimpan kembali

Tak Ada Pesta Tahun Baru, Penjual Trompet di Balikpapan Rugi Rp17 JutaIlustrasi. Penjual Trompet di Jalan Cibadak, Kota Bandung. IDN Times/Azzis Zulkhairil

Padahal, Rusni mengatakan, dirinya telah memproduksi 2.000 trompet dan topeng mainan untuk dijual pada momen perayaan tahun baru nanti. Karena adanya pelarangan yang dikeluarkan pemerintah, jualannya itu disimpannya kembali.

Dia mengaku akan menyimpan trompet-trompet itu hingga tahun baru berikutnya jika masyarakat sudah bisa menggelar perayaan malam tahun baru.

"Terpaksa dibungkus kembali. Kalau tahun depan sudah diizinkan, nanti dijual. Makanya kasih masuk lagi dalam kardus," ucapnya.

Sama halnya dengan stok bahan untuk pembuatan trompet. Rusni mengaku masih memiliki sejumlah bahan untuk mengantisipasi jika permintaan trompet tahun ini melimpah. Sayangnya, niat itu harus pupus karena pandemik.

2. Rusni mengaku rugi belasan juta rupiah

Tak Ada Pesta Tahun Baru, Penjual Trompet di Balikpapan Rugi Rp17 JutaIlustrasi. Penjual Trompet di Jalan Cibadak, Kota Bandung. IDN Times/Azzis Zulkhairil

Rusni merupakan produsen trompet yang juga mendistribusikan jualannya itu ke pedagang mainan di Kota Balikpapan. Banyak pedagang lain yang mengambil darinya untuk kemudian dijual kembali. Tetapi tahun ini, tak ada satupun dari trompet Rusni yang terjual.

Rusni mengaku, untuk membuat ribuan trompet, dia harus menyiapkan modal sekurangnya Rp17 juta dengan keuntungan yang tidak begitu banyak. Namun, hingga saat ini tak ada satupun trompetnya yang terjual.

"Terpaksa berhenti dulu. Iya, jadinya gak ada pemasukan," kata dia.

Baca Juga: Tahun 2020, Tiga ASN di Kota Balikpapan Dipecat karena Narkoba

3. Segala bentuk perayaan tahun baru ditiadakan

Tak Ada Pesta Tahun Baru, Penjual Trompet di Balikpapan Rugi Rp17 JutaIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Tahun ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengeluarkan kebijakan untuk melarang segala bentuk perayaan tahun baru guna mencegah penularan COVID-19. Kepala Satpol PP Kaltim, Zulkifli mengatakan, akan ada denda bagi pihak yang nekat memicu kerumunan pada malam pergantian tahun.

"Karena kan sifatnya itu mengundang kerumunan. Jadi kita himbau masyarakat apapun perayaannya untuk tahun ini ditiadakan," terang Zulkifli saat rilis akhir tahun, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Penyebab Pasien COVID-19 Gejala Berat Meningkat di Balikpapan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya