Program Khusus Grab Indonesia untuk Memacu UMKM di Era New Normal

Membangkitkan perekonomian pasca-pandemik COVID-19

Balikpapan, IDN Times - Grab Indonesia meluncurkan program #TerusUsaha untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat beradaptasi dan berkembang di era tatanan kehidupan normal baru atau new normal

Program ini mencakup berbagai inisiatif akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM, serta iklan gratis untuk membantu mereka meningkatkan visibilitas secara daring atau online.

Head of East Indonesia at Grab Indonesia, Halim Wijaya, menjelaskan usaha kecil merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun dari sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia, 87% dari mereka masih menjual secara offline. Padahal dengan situasi dunia yang semakin bergantung pada kemampuan digital, mereka harus merangkul teknologi dan melakukan digitalisasi atau mereka akan tertinggal.

“TerusUsaha adalah bagian dari komitmen GrabForGood yang bertujuan untuk memberikan akses teknologi, peningkatan keterampilan, dan layanan digital. Program ini kami ciptakan untuk mendukung program Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan Presiden Joko Widodo, dan kami berharap dapat membantu bisnis-bisnis kecil menavigasi era tatanan baru dengan semangat gotong royong,” kata Halim dalam acara Peluncuran Program Digitalisasi UMKM Balikpapan bersama Grab Indonesia, Selasa (7/7/2020).

1. Mendorong pertumbuhan UMKM pascapandemi COVID-19

Program Khusus Grab Indonesia untuk Memacu UMKM di Era New NormalIlustrasi perekonomian Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Grab akan meluncurkan berbagai inisiatif dalam enam bulan ke depan untuk membantu UMKM, antara lain penyediaan iklan gratis khusus pada halaman utama aplikasi. Grab juga akan memberikan ruang untuk beriklan di media sosial dan saluran digital Grab, serta influencer media sosial yang bekerja sama dengan Grab, di mana Grab akan menanggung biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat materi pemasaran ini.

Grab juga akan memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi UMKM Indonesia, serta membantu masyarakat yang mata pencahariannya terdampak akibat COVID-19 untuk bergabung sebagai agen individu Grab Kios. Mereka bisa menawarkan produk finansial dan digital seperti pengiriman uang, pembelian produk asuransi mikro, pembayaran tagihan, dan pulsa melalui aplikasi Grab Kios kepada komunitas sekitar mereka. Program lainnya adalah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk digitalisasi bisnis tradisional.

2. Kaltim masih bergantung pada migas dan pertambangan

Program Khusus Grab Indonesia untuk Memacu UMKM di Era New Normalindonesia.go.id

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, mengaku sangat mengapresiasi program ini untuk meningkatkan kembali kembali UMKM yang ada di Kota Balikpapan yang sempat terkena dampak akibat pandemik COVID-19. Karena sektor UMKM merupakan satu faktor yang dapat menghidupkan kembali perekonomian yang ada di Kota Balikpapan ketika memasuki era new normal

“UMKM kita ini adalah penyelamat ekonomi jadi kalau kita keluar dari krisis akibat dampak COVID-19 ini, kita harus bisa menyokong untuk meningkatkan kembali UMK. Dan diharapkan program ini bisa menjadi program penyelamatan UMKM,” ujarnya.

Ia menjelaskan ancaman penyebaran virus corona yang sudah melanda telah berdampak pada kondisi ekonomi, sehingga harus dibangun kembali dari awal di tahapan new  normal ini.

“Dengan adanya pandemi Covid-19 ini sudah menyebabkan ekonomi menjadi kembali lagi seperti yang baru lagi bahkan mungkin di bawahnya,” terangnya.

Untuk itu, ia berencana akan terus mendorong UMKM di Kota Balikpapan untuk meningkatkan kemampuannya dalam penggunaan teknologi supaya persoalan ekonomi yang ada di era new normal ini bisa dihadapi. 

“Mau tidak mau, kita harus mendorong UMKM kita ini pada arah penggunaan teknologi digital di era new normal ini supaya persoalan ekonomi yang ada sekarang bisa kita hadapi,” terangnya.

Ia menambahkan berdasarkan laporan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Balikpapan, bahwa dari 300 ribu pekerja mandiri yang ada di Kota Balikpapan, 60 ribu di antaranya merupakan pelaku UMKM.

Sektor UMKM merupakan salah satu harapan utama untuk meningkatkan kembali perekonomian Kota Balikpapan, yang selama ini sebagian besar masih tergantung dari sektor migas dan pertambangan.

“Memang UMKM di Kota Balikpapan ini masih harus banyak belajar dan masih jauh tertinggal dibandingkan UMKM yang ada di Sulawesi atau di Pulau Jawa yang sudah melek teknologi bahkan dekat dengan pasar karena memang kota Balikpapan termasuk Kalimantan Timur masih tergantung dari sumber daya alam,” tambahnya.

Baca Juga: Grab PHK 360 Karyawan Termasuk di Indonesia

3. PAD Balikpapan hilang Rp650 miliar

Program Khusus Grab Indonesia untuk Memacu UMKM di Era New NormalWali Kota Balikpapan Rizal Effendi pada jumpa pers perkembangan kasus COVID-19, pada 19 Juni 2020 (Instagram/Humas.Pemkot.Balikpapan)

Pandemik COVID-19 yang terjadi dalam beberapa bulan ini menyebabkan Kota Balikpapan mengalami banyak kerugian. Rizal menyebutkan akibat dampak penyebaran virus corona, Kota Balikpapan kehilangan sekitar Rp650 miliar pendapatan asli daerah.

"Dari APBD kita yang tetapkan sekitar Rp 2,6 triliun, kita kehilangan pendapatan kita sekitar Rp650 miliar akibat  pandemik COVID-19," katanya.

Kondisi ini diperparah lagi dengan kebijakan refocusing anggaran yang telah dianggarkan di APBD Kota Balikpapan untuk membiayai program percepatan penanggulangan COVID-19 yang tercatat mencapai Rp150 miliar.

Ia menerangkan banyaknya potensi pendapatan daerah yang hilang akibat dampak pandemik COVID-19, karena memang sebagian besar pendapatan kota Balikpapan berasal dari sektor jasa yakni hotel dan restoran, sedangkan di masa pandemik COVID-19, hotel dan restoran banyak yang tutup.

Untuk itu, dirinya berencana akan kembali mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan yang selama ini masih tergantung pada sektor migas dan pertambangan beralih fokus pengembangan peluang usaha UMKM.

"Kita harus berubah, dalam dunia baru ini atau new normal  kita tidak perlu terlalu berharap dari sektor migas dan pertambangan," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya akan merangkul sejumlah UMKM yang ada di Balikpapan untuk kembali menghidupkan perekonomian Kota Balikpapan dan bekerja lebih keras lagi.

"Seperti arahan Bapak Presiden bukan hanya bekerja secara linier atau apa adanya tapi harus kerja keras," terangnya.

Baca Juga: KPPU Denda Grab Rp30 Miliar karena Praktik Persaingan Usaha Tak Sehat

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya