17 Orang Tewas Akibat Virus Corona, Tiongkok Tutup Kota Wuhan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wuhan, IDN Times - Tiongkok menutup Kota Wuhan yang menjadi pusat munculnya Virus Corona dalam beberapa waktu terakhir. Keputusan ini diambil pada Kamis (23/1) setelah jumlah korban tewas mencapai 17 jiwa dan sebanyak kurang lebih 600 orang terinfeksi.
Dilansir Reuters, pemerintah setempat menginformasikan semua jaringan transportasi dihentikan dan penerbangan keluar dari Wuhan ditunda sejak pukul 10.00 pagi. Virus berbahaya tersebut sudah menyebar ke beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Amerika Serikat.
1. Pemerintah meminta warga tak meninggalkan Wuhan
Salah satu fasilitas transportasi publik, stasiun kereta api Hankou, dilaporkan hampir kosong dengan pagar terkunci. Kemudian, untuk mengantisipasi penyebaran virus semakin meluas, pemerintah lokal meminta warga agar tak meninggalkan Kota Wuhan kecuali dalam keadaan mendesak.
Para petugas keamanan melakukan patroli di jalan-jalan utama. Sejumlah video yang beredar di media sosial memperlihatkan antrean panjang di beberapa tempat pengisian bahan bakar meski pemerintah tidak melaporkan adanya kendaraan pribadi milik warga yang meninggalkan kota.
Baca Juga: Pemprov DKI Antisipasi Penularan Virus Corona, Begini Cara Mencegahnya
2. Pemerintah pusat meminta otoritas terkait transparan
Editor’s picks
Jika dibandingkan dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) pada 2002 dan 2003 lalu yang menewaskan hampir 800 orang, pemerintah di Beijing meminta agar otoritas terkait rajin melaporkan perkembangan tentang Virus Corona jenis baru ini. Menurut pemerintah, ini guna menghindari kepanikan menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir pekan ini.
Seperti dilaporkan Xinhua, Wakil Premier Sun Chunlan mengatakan seluruh lembaga berwenang penting untuk bersikap terbuka mengenai penyebaran virus. Kalau perlu, Tiongkok mendatangkan pakar-pakar kesehatan global. Ini sama seperti permintaan badan kesehatan dunia WHO pada minggu lalu.
Menurut WHO, langkah ini sangat penting agar negara-negara lain bisa memahami dan mengambil tindakan preventif sebelum ada warganya yang terjangkit.Virus itu pertama kali dilaporkan kepada WHO di Tiongkok pada 31 Desember 2019.
3. WHO batal umumkan situasi darurat
Awalnya, WHO berencana mengumumkan untuk mendeklarasikan situasi darurat kesehatan global pada Rabu (22/1). Dilansir dari CNBC, WHO kemudian membatalkan keputusan tersebut. Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan para pakar masih butuh lebih banyak informasi.
Pertemuan dikabarkan akan berlanjut di Jenewa, Swiss, pada Kamis (23/1). "Hari ini ada diskusi luar biasa selama pertemuan komite, tapi juga jelas bahwa untuk melanjutkan, kami butuh lebih banyak informasi," kata Tedros kepada awak media.
Baca Juga: [BREAKING] Huawei Indonesia Bantah Karyawannya Terserang Virus Corona