Beberapa Hari Pulang dari Bali, Turis Tiongkok Positif Virus Corona

Jusuf Kalla menduga virus sudah masuk tapi belum terdeteksi

Denpasar, IDN Times - Seorang turis asal Tiongkok yang mengunjungi Bali pada akhir Januari lalu positif terinfeksi virus corona baru atau yang oleh badan kesehatan dunia (WHO) disebut sebagai Covid-19. Informasi ini dikeluarkan oleh otoritas di Huainan, Provinsi Anhui, Tiongkok, dan saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya mengonfirmasinya.

Dikutip The Straits Times, Tiongkok mengumumkan hal ini pada 6 Februari lalu melalui media sosial Weibo. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Huaian menyampaikan pada sehari sebelumnya bahwa warga yang hanya diidentifikasi sebagai Jin itu terbang dari Wuhan ke Bali pada 22 Januari. Lalu, ia melakukan penerbangan ke Shanghai pada 28 Januari.

1. Beberapa hari setelah dari Bali, ia dikonfirmasi terinfeksi virus corona

Beberapa Hari Pulang dari Bali, Turis Tiongkok Positif Virus CoronaSejumlah penumpang pesawat mengantre di loket imigrasi saat tiba di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Supadio di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada 6 Februari 2020. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Otoritas kesehatan di Huainan menyebut Jin menjadi pasien pada 5 Februari setelah dikonfirmasi terinfeksi virus corona. Tiongkok pun mengungkap bahwa pasien itu ada dalam penerbangan Lion Air JT2618 saat menuju Bali dan Garuda Indonesia GA858 ketika kembali ke negaranya.

"Bagi semua penumpang penerbangan yang disebutkan di atas, dimohon mengambil langkah-langkah pencegahan segera," tulis pemerintah Provinsi Anhui lewat Weibo. Ini karena dikhawatirkan selama penerbangan berlangsung, virus yang sampai Kamis (13/2) telah menewaskan lebih dari 1.300 orang itu sebenarnya sudah menyebar.

"Mohon jangan bepergian keluar untuk sementara waktu dan jika Anda mengalami demam, pergilah ke rumah sakit terdekat. Mohon pakai masker jika Anda pergi ke pusat medis dan jangan gunakan transportasi publik," tambahnya.

Baca Juga: Negatif Corona, 2 Turis Tiongkok Dirawat di Ruang Isolasi RSUP Sanglah

2. Kementerian Kesehatan Indonesia buru-buru menangkis laporan tersebut

Beberapa Hari Pulang dari Bali, Turis Tiongkok Positif Virus CoronaSeniman dari Sanggar Gumiart menampilkan tari Baris Wayang dalam rangkaian kegiatan Pekan Generasi Sadar Aksara (Parasara) di Denpasar, Bali, pada 9 Februari 2020. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, mengaku belum mendengar kabar ini dan pihaknya masih berusaha "mengonfirmasi" kebenarannya. Namun, ia dilaporkan buru-buru menangkisnya sebagai "sebuah rumor".

Sikap Kementerian Kesehatan sempat dipertanyakan publik baru-baru ini. Menteri Terawan Agus Putranto mengklaim tidak ada kasus virus corona di Indonesia meski negara ini sudah dikepung oleh virus tersebut, baik dari negara-negara ASEAN maupun Australia. Ia pun menyebut studi dari Universitas Harvard sebagai sebuah hinaan.

Dilansir dari laman resmi Harvard pada 11 Februari lalu, profesor epidemiologi Marc Lipsitch, curiga sebenarnya virus corona sudah menyebar di Indonesia tapi belum terdeteksi. "Indonesia berkata beberapa hari lalu telah melakukan 50 tes, tapi negara itu [menerima banyak keberangkatan dan kepergian melalui udara] dengan Wuhan, apalagi seluruh Tiongkok," kata Lipsitch.

"Jadi, 50 tes tidak cukup untuk membuat percaya diri bahwa Anda telah mengetahui seluruh kasus. Itu adalah sedikit bukti yang menurut saya sangat menonjol," tambahnya. Lipsitch membandingkan Indonesia dengan negara tetangga Singapura yang begitu cepat mendeteksi keberadaan virus corona.

"Saya membaca laporan The Wall Street Journal bahwa Singapura punya tiga kasus sejauh ini yang tak terlacak ke kasus-kasus lain. Singapura berlawanan dengan Indonesia dalam artian mereka punya lebih banyak kasus dibandingkan yang Anda duga berdasarkan volume perjalanan, mungkin karena mereka lebih baik dalam melakukan pendeteksian."

3. 200 turis dari Wuhan berada di Bali

Beberapa Hari Pulang dari Bali, Turis Tiongkok Positif Virus CoronaPetugas otoritas kesehatan memeriksa dokumen perjalanan seorang turis asing dari Malaysia di terminal kedatangan Pelabuhan Internasional PT Pelindo I Dumai di Dumai, Riau, pada 4 Februari 2020. Otoritas kesehatan Pelabuhan Dumai terus meningkatkan tindakan pencegahan virus corona. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Konsul Jenderal Tiongkok di Bali mengungkap pada minggu lalu bahwa hingga kini ada sekitar 5.000 wisatawan dari negaranya yang masih berada di Bali, termasuk 200 dari Wuhan. Salah satu di antaranya adalah keluarga dari Shanghai yang liburan di Singapura pada bulan lalu.

Begitu tahu virus corona mewabah di negara tersebut, mereka memilih pindah tempat ke Bali pada 30 Januari dan tak berencana untuk meninggalkan pulau itu. "Orang-orang di Bali memperlakukan kami dengan baik dan ramah," kata Eva Qin kepada The New York Times. Ia berlibur bersama ibu, suami dan anak laki-lakinya. "Kami tak disuruh ikut tes kesehatan apa pun."

Mantan Wakil Presiden yang kini menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla, menduga virus corona mungkin sudah masuk ke Indonesia, tapi belum dikenali gejalanya. "Singapura punya sistem ketat, tapi virus masih bisa masuk ke sana. Mungkin ada yang terinfeksi, tapi di Indonesia orang-orang berpikir itu hanya demam biasa atau mereka kira itu demam berdarah," ucapnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Pemerintah Belum Putuskan Nasib Turis Tiongkok yang Masih di Bali 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya