Terbang ke Beijing Temui Menlu Wang Yi, Apa yang Dibahas Menko Luhut?

Tiongkok ingin segera wujudkan proyek infrastruktur di RI

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke Kota Tengchong, Tiongkok pada Jumat, 9 Oktober 2020 lalu, sehari setelah terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran menolak pengesahan UU Cipta Kerja. Luhut bertemu dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi untuk membahas tindak lanjut kerja sama di beberapa bidang, termasuk pengadaan vaksin COVID-19. 

Dikutip dari kantor berita Tiongkok, Xinhua, Sabtu, 10 Oktober 2020, Indonesia mengandalkan dua vaksin buatan Tiongkok yang rencananya akan diberikan ke publik Tanah Air pada awal 2021. Dua vaksin itu diproduksi oleh Sinovac Biotech dan Sinopharm CNBG. Perusahaan Sinopharm turut menggandeng G42, perusahaan teknologi asal Uni Emirat Arab (UEA).

Dari kunjungan yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN, Erick Thohir pada 24 Agustus 2020 lalu, pemerintah mengklaim telah mengamankan 290 juta hingga 340 juta pasokan vaksin COVID-19 untuk tahun 2021. 

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan oleh Kemenko Marves pada Minggu (11/10/2020), Menko Luhut berharap perusahaan farmasi asal Tiongkok itu bisa segera mewujudkan untuk melakukan transfer teknologi pembuatan vaksin COVID-19. PT Bio Farma akan menjadi mitra bagi Sinovac Biotech dalam pembuatan vaksin di Indonesia. 

"Menlu Wang Yi menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan kapasitas produksi vaksin terkuat di Asia Tenggara sehingga bisa menjadi peluang bagi perusahaan Tiongkok. Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama khususnya berbagi teknologi dan pengalaman, supaya Indonesia bisa menjadi pusat produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara," kata Wang ketika menemui Luhut. 

Lalu, apa yang diminta oleh Tiongkok dari Indonesia?

1. Tiongkok ingin segera mewujudkan proyek infrastruktur sabuk dan jalan (OBOR) di Indonesia

Terbang ke Beijing Temui Menlu Wang Yi, Apa yang Dibahas Menko Luhut?Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi (www.ndtv.com)

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Wang Yi turut menyebut bahwa mempercepat untuk realisasi proyek infrastruktur "Sabuk dan Jalan" atau yang lazim disebut "One Belt One Road" menjadi senjata yang ampuh untuk mengatasi pandemik COVID-19. 

Kerja sama ini diinisiasi oleh Tiongkok dengan tujuan untuk membuka keran konektivitas dagang antar negara di Eropa dan Asia melalui jalur sutra maritim. Tahun lalu, Menko Luhut menyebut Tiongkok sudah menyiapkan rancangan Framework Agreement untuk bekerja sama di Kuala Tanjung, Sumatra Utara (Sumut) sebagai proyek tahap pertama. Selanjutnya, ada beberapa tahap proyek kerja sama lain yang telah disepakati seperti Kawasan Industri Sei Mangkei dan kerja sama strategis pada Bandara Internasional Kualanamu untuk tahap kedua.

"Kemudian, pengembangan energi bersih di kawasan Sungai Kayan, Kalimantan Utara, pengembangan kawasan ekonomi eksklusif di Bitung, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Kura-Kura Island di Bali," ungkap Luhut pada 21 Maret 2019 lalu. 

“Tahap pertama hampir selesai dengan nilai proyek beberapa miliar dolar AS yang akan ditandatangani pada waktunya," lanjutnya. 

Dalam pertemuan selama dua hari dengan Menlu Wang Yi, Luhut mengatakan akan segera meneken dokumen mengenai proyek kerja sama proyek OBOR segera. 

Baca Juga: Beri Ucapan Selamat HUT ke-75 RI, Tiongkok Ingin Pererat Hubungan

2. Indonesia meminta Tiongkok agar lebih banyak mengimpor batu bara

Terbang ke Beijing Temui Menlu Wang Yi, Apa yang Dibahas Menko Luhut?Ilustrasi biji batu bara (IDN Times/Mela Hapsari)

Sementara, selain membahas peralihan teknologi vaksin COVID-19, Menko Luhut juga meminta kepada Menlu Wang Yi agar Tiongkok meningkatkan angka impor batu baranya ke Indonesia. Permintaan itu, kata Kemenko Marves akan ditindaklanjuti. 

"Selain itu, Pemerintah Tiongkok juga akan menindaklanjuti permohonan dari Menko Luhut agar ada peningkatan akses pasar untuk buah tropis, produk perikanan dan seafood, serta sarang burung walet," demikian pernyataan yang disampaikan oleh Kemenko Marves hari ini. 

3. Luhut ingin ada kolaborasi riset Indonesia dan Tiongkok agar perusahaan teknologi bisa berinvestasi di RI

Terbang ke Beijing Temui Menlu Wang Yi, Apa yang Dibahas Menko Luhut?Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan diminta Presiden Jokowi untuk fokus menangani kasus Covid-19 di sembilan provinsi yang berkontribusi besar terhadap total kasus nasional (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Hal lain yang juga menjadi perhatian Menko Luhut yakni pengembangan pusat edukasi Tsinghua South East Asia Center di Pulau Kura-Kura, Bali. Pusat edukasi kampus dari Tiongkok itu dibangun di Bali pada Oktober 2018 lalu. 

Luhut menyampaikan harapannya agar Pemerintah Tiongkok dapat mendorong para profesor dan pakarnya melakukan kolaborasi riset dengan Tsinghua South East Asia Center. "Supaya perusahaan teknologi seperti Huawei, dan Tencent ikut berinvestasi di sana," ujar Kemenko Marves. 

Di sisi lain, Menlu Wang Yi menyatakan Tiongkok selalu memandang hubungan kedua negara dari sudut strategis. RI dan Tiongkok diharapkan dapat memperkuat rasa saling percaya di bidang politik dan terus memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan. “Kerja sama di berbagai area telah mencapai progres yang luar biasa cepat," kata Kemenko Marves. 
 

Baca Juga: Abaikan Protokol COVID, Wisatawan Membeludak di Tembok Besar Tiongkok

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya