3 Skenario Jokowi untuk Atasi Virus Corona, Apa Saja?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyebut pemerintah telah menyiapkan skenario ringan, sedang, hingga buruk dalam penanganan virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Jokowi menyampaikan itu saat memimpin rapat terbatas bersama menteri kabinet dan kepala daerah guna membahas penyebaran virus corona di Indonesia.
"Beberapa skenario juga telah kita hitung, telah kita kalkulasi mengenai prediksi COVID-19 di Indonesia. Bulan April seperti apa, Mei seperti apa, skenario buruk, sedang, ringan seperti apa," kata Jokowi melalui siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3).
1. Jokowi harap Indonesia akan tetap gunakan skenario ringan
Kendati pemerintah telah menyiapkan tiga skenario untuk atasi virus corona, namun Jokowi tetap berharap bahwa skenario yang digunakan hanya skenario ringan saja. Ia berharap jangan sampai skenario terburuk diterapkan di Indonesia.
"Saya kira kita ingin, kita berada di skenario yang ringan dan kalau betul-betul sulit dibendung, ya paling tidak kita masuk ke skenario sedang, jangan sampai masuk ke skenario yang paling buruk," ujar Jokowi.
Baca Juga: Ingatkan Kepala Daerah, Jokowi: Kita Semua Harus Satu Visi!
2. Buruh di NTB bisa alami penurunan pendapatan jika terapkan skenario sedang
Menyoal ketiga skenario itu, Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah telah menghitung daya tahan dan penurunan pendapatan dari setiap provinsi di semua skenario. Dia menjelaskan, apabila pemerintah menerapkan skenario sedang, maka buruh di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengalami penurunan pendapatan.
Editor’s picks
"Misalnya untuk buruh NTB, kalau skenario sedang akan ada penurunan pendapatan kurang lebih 25 persen karena hitungan kita kita mampu bertahan Juni-September," jelas Jokowi.
3. UMKM di Kalimantan Utara bisa merosot
Untuk petani sendiri, apabila pemerintah menerapkan skenario sedang, maka petani di Kalimantan Barat akan mengalami penurunan pendapatan sampai 34 persen dengan daya tahan pada November.
"UMKM, skenario sedang yang berat di Kalimantan Utara dengan penurunan pendapatan sampai 36 persen dan kemampuan bertahan sampai Agustus-Oktober," Jokowi melanjutkan.
Sementara untuk sopir angkot dan ojek, kata Jokowi, yang paling berat terdampak di Sumatera Utara.
4. Jokowi minta kepala daerah kalkulasi kembali setiap skenario
Jokowi mengingatkan agar angka-angka seperti itu dikalkulasikan oleh pemerintah daerah. Serta persiapan bantuan sosial (bansos) provinsi, kabupaten, melalui realokasi dan refocusing.
"Kalau bekerja detail di lapangan juga kita ikuti, masyarakat bergerak, provinsi-provinsi juga telah bekerja dengan baik, baik penyemprotan disinfektan, menyosialisaikan jarak aman, dan skenario paling ringan yang muncul," kata Jokowi.
Baca Juga: Alasan Presiden Jokowi Belum Lakukan Lockdown untuk Atasi COVID-19