Mengerikan! Ini 10 Potret Pandemik COVID-19 di India
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 gelombang kedua di India semakin mengganas. Rekor baru tercatat hari ini, Rabu (28/4/2021), ketika 201.187 dilaporkan meninggal akibat corona.
Dalam beberapa hari terakhir, India juga mencatatkan rekor penambahan kasus harian. Puncaknya terjadi pada Selasa, 27 April 2021, dengan 362.902 kasus infeksi dalam sehari.
Pada hari yang sama, India juga mencatatkan rekor kematian tertinggi, yaitu 3.285 orang meninggal gara-gara COVID-19.
Berikut 10 potret mengerikannya pandemik COVID-19 di India.
Baca Juga: COVID-19 India, Fauci Nilai Negara-Negara Gagal Bersatu
1. Akibat peningkatan kasus kematian, krematorium di sejumlah kota harus beroperasi selama 24 jam, karena tingginya permintaan kremasi jenazah
2. Lonjakan gelombang kedua pandemik, diduga oleh sejumlah epidemiolog disebabkan mutasi virus corona varian India atau B1617
3. WHO melaporkan varian virus corona B1617 telah ditemukan di lebih dari 17 negara. Varian ini diduga lebih menular dari SARS-CoV-2 yang pertama kali muncul di Tiongkok
4. Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Singapura, berjanji membantu penanganan pandemik di India. AS juga akan mendonasikan vaksin AstraZeneca kepada India
5. Media lokal melaporkan, banyak pasien yang meninggal ketika menunggu antrean tempat tidur di rumah sakit
Editor’s picks
6. India saat ini mengalami krisis oksigen dan tempat tidur. Dua orang bahkan harus rela ditempatkan di atas satu kasur yang sama
7. Selain mutasi virus corona, ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menjadi faktor banyaknya orang terpapar COVID-19 di India
8. Ironisnya, Perdana Menteri India Narendra Modi justru dimabuk hasrat politik. Ketika angka kasus meningkat, dia justru sibuk menggelar demonstrasi politik demi keuntungan elektoral
9. Sejumlah ahli menduga India akan memasuki titik terparah akibat COVID-19 pada pertengahan Mei. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memprediksi sedikitnya 5.000 orang akan meninggal pada 10 Mei 2021
10. Gelombang kedua pandemik menyebabkan India dari yang semula eksportir vaksin, menjadi negara yang paling membutuhkan vaksin. Alhasil, distribusi vaksin global juga ikut tertunda
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti agar masyarakat Indonesia mematuhi protokol kesehatan, dan tidak pulang kampung saat Lebaran. Jika tidak, maka situasi pandemik di Indonesia bisa seperti di India.
Terlebih, program vaksinasi nasional di Indonesia relatif lambat karena pasokan vaksin COVID-19 tertunda.
Baca Juga: WHO: COVID-19 Varian India Menyerang Lebih dari 17 Negara