Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Peserta saat mengikuti latihan pengolahan makanan komersial program TMT kerjasama OIKN dengan DUDI (IDN Times/Ervan)
Peserta saat mengikuti latihan pengolahan makanan komersial program TMT kerjasama OIKN dengan DUDI (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Warga di wilayah delineasi Ibu Kota Nusantara (IKN), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), mengaku senang mendapatkan ilmu dalam pelatihan pengolahan makanan komersial program Tailor Made Training (TMT) Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Kegiatan tersebut digagas Otorita IKN yang dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan serta PT Alfa Teknik Pratama.

“Kami senang karena mendapatkan ilmu dan mendapatkan pengalaman baru dalam pengolahan makanan komersial yang dilaksanakan OIKN, Kemenaker BBPVP Medan serta PT Alfa Teknik Pratama, juga senang bertemu teman-teman baru yang memiliki minat dan keinginan sama untuk maju di sela pembangunan IKN sekarang,” ujar Eti Nurhayati peserta pelatihan perwakilan dari SDN 003 Sepaku kepada IDN Times, Jumat (22/11/2024) di tempat pelatihan.

1. Membawa dampak positif bagi keluarga

Peserta saat mengikuti latihan pengolahan makanan komersial program TMT kerjasama OIKN dengan DUDI (IDN Times/Ervan)

Ia menambahkan, meskipun harus meninggalkan keluarga dan tidak melakukan aktivitas yang dilakukannya selama ini, namun kegiatan itu membawa dampak positif bagi keluarganya. Terutama saat dirinya mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam pelatihan ketika  berusaha mengolah makanan komersial layak konsumsi.

“Saya berharap semoga dengan adanya pelatihan ini, semua peserta dapat melaksanakan ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan. Dan semoga Otorita IKN dapat mendampingi kami para UMKM dalam berusaha di IKN kelak,” harapnya. 

Diungkapkan Eti Nurhayati, dirinya selama ini memiliki usaha jual makanan, sehingga pasca pelatihan ia akan terus berusaha mengembangkan usaha miliknya, dengan menerapkan materi yang telah diterimanya selama pelatihan.

“Dengan materi pelatihan itu maka saya dapat menyajikan makanan yang bersih, sehat, aman, bergizi dan berkualitas bagi pelanggan saya sendiri,” sebutnya.   

2. Berharap program MBG libatkan peserta latihan

Eti Nurhayati peserta pelatihan perwakilan dari SDN 003 Sepaku (IDN Times/Ervan)

Senada dengannya, Sujadmiko peserta pelatihan pengolahan makanan komersial lainnya dari perwakilan SMKN 1 PPU menyatakan senang karena bisa bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki keinginan sama dalam mengolah makanan layak konsumsi.

“Terutama kita, mendapatkan ilmu yang sangat luar biasa, karena itu ilmu yang kita dapatkan di pelatihan ini diberikan secara gratis, dan mudah-mudahan kedepannya bisa amalkan dalam usaha sendiri,” tegasnya.

Ia juga berharap, kedepan setelah selesai mengikuti pelatihan ini pemerintah memberikan perhatian dan melibatkan mereka dalam program nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Kami berharap mendapatkan tender atau proyek makanan MBG sehingga kami pun mendapatkan kesempatan dalam mengembangkan usaha kami di bidang makanan,” pinta Sujadmiko. 

3. Berencana kembangkan usaha sendiri

Sujadmiko peserta pelatihan perwakilan dari SMKN 1 PPU (IDN Times/Ervan)

Ia berencana pascamengikuti pelatihan ini untuk mengembangkan usaha makanannya, karena selama ini dalam berusaha dirinya tidak memiliki ilmu tentang pengolahan makanan yang baik, dan sesuai dengan standar kesehatan 

“Tentu ilmu yang didapatkan, akan saya terapkan dalam kegiatan usaha saya sendiri,” akunya. 

Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kedeputian Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Conrita Ermanto, menerangkan, pelatihan pengolahan makanan komersial program TMT DUDI dilaksanakan untuk masyarakat di wilayah delineasi IKN, diikuti sebanyak 32 warga Kecamatan Sepaku, PPU.

“Kegiatan berlangsung mencakup 180 jam pembelajaran selama 21 hari, sejak 14 November hingga 5 Desember 2024. Pada akhir pelatihan, peserta akan mengikuti uji kompetensi untuk memastikan kemampuan mereka sesuai dengan kebutuhan industri,” bebernya.

4. Dikuti perwakilan orangtua siswa di IKN

Direktur Penmas OIKN, Conrita Ermanto berikan arahan kepada peserta pelatihan TMT DUDI (IDN Times/Ervan)

“Peserta pelatihan ini terdiri dari warga lokal, khususnya orang tua siswa di IKN Kecamatan Sepaku, dengan perwakilan satu hingga dua orang dari setiap keluarga,” tambahnya.                                 

Conrita menjelaskan, pelatihan ini bertujuan mendorong keterampilan masyarakat dalam memproduksi makanan yang memenuhi standar komersial, baik dari segi kualitas, gizi, maupun kebersihan. Diharapkan membuka peluang usaha baru dan mempersiapkan sumber daya manusia yang kompetitif di kawasan IKN.

"Melalui program ini, kami ingin masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama dalam pembangunan IKN. Selain itu, kegiatan tersebut dirancang untuk mendukung program nasional MBG bagi anak sekolah, yang diinisiasi pak Presiden dan pak Wakil Presiden," ujarnya.

Kelak, dana program MBG akan berputar di wilayah IKN, sehingga berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Ini merupakan salah satu upaya nyata untuk meningkatkan kapasitas dan peran masyarakat lokal di IKN.

"Masyarakat dapat mengambil manfaat dan berkontribusi dalam pembangunan IKN, sehingga mereka benar-benar menjadi bagian dari perubahan besar di wilayah ini,” tutupnya.

Editorial Team