Duh, Positif COVID-19 di Penajam Paser Utara Bertambah 8 Pasien Lagi

Dua ASN PPU positif COVID-19

Penajam, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dr. Arnold Wayong mengatakan, kasus konfirmasi positif PPU kembali bertambah delapan orang.

“Kami telah menerima informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ada delapan tambahan pasien dengan kasus konfirmasi positif berdasarkan hasil swab yang diuji di Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Kesehatan Kaltim,” ujarnya kepada IDN Times, Jumat (4/9/2020) di Penajam.

1. Semua pasien merupakan hasil tracing dengan rapid test reaktif dan swab positif

Duh, Positif COVID-19 di Penajam Paser Utara Bertambah 8 Pasien LagiIlustrasi rapid test (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kedelapan orang tersebut, lanjutnya, diberi kode PPU 77, PPU 78, PPU 79, PPU 80, PPU 81, PPU 82, PPU 83 dan PPU 84. Semua pasien merupakan hasil tracing dengan hasil rapid test reaktif. Dilanjutkan uji sampel swab di UPTD Laboratorium Kesehatan Kaltim dengan hasil positif.

“Sebagian besar merupakan pasien tanpa gejala. Dua diantaranya merupakan pasien berstatus aparatur sipil negeri (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten PPU. Masing-masing bertugas di Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) serta Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP),” ujarnya

Adapun dua ASN yang dimaksud tersebut, beber Arnold, yakni, pasien dengan kode PPU 77, laki-laki (34) tinggal di Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, ASN di Bapelitbang.

Juga PPU 81 laki-laki (46) yang berdomisili di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam bertugas di DPMPTSP. Mereka menjalani rapid test bersama pegawai lainnya beberapa waktu lalu, dan kemudian diketahui hasil swab-nya positif.

Baca Juga: Awas, Langgar Protokol Kesehatan di PPU Bakal Disanksi Tegas

2. Tiga pasien kontak erat dengan pasien konfirmasi positif sebelumnya

Duh, Positif COVID-19 di Penajam Paser Utara Bertambah 8 Pasien LagiInfografis COVID-19 PPU (Dok. Satgas COVID-19 PPU)

“Selain dua ASN, ada tiga pasien yang terpapar karena kontak erat yakni PPU 79 perempuan usia satu tahun tiga bulan, berdomisili di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam," kata Arnold.

Ia melanjutkan, balita ini diduga terjangkit dari ayahnya, yaitu PPU 34 yang telah meninggal dengan swab positif. Anak ini juga kontak erat dengan ibunya, yakni PPU 42. Sekarang kedua pasien ibu dan anak ini melakukan  isolasi karantina mandiri karena tanpa gejala.

Sementara pasien lainnya, PPU 83, seorang laki-laki (29) tinggal di Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam. Ia diduga terjangkit karena kontak erat dengan PPU 72 yang  merupakan mertuanya. Selain itu, PPU 84 laki-laki (32) domisili di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku kontak erat dengan PPU 48, pendeta yang telah meninggal dunia.

“Ada juga tiga pasien terkonfirmasi positif dari hasil tracing rapid test reaktif dan swab positif seperti PPU 78 berjenis kelamin perempuan (47) dan PPU 80 laki-laki (25) keduanya tinggal di Desa Girimukti, Kecamatan Penajam dan PPU 82 laki-laki berusia 40 tahun tinggal di Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Waru,” urainya.

3. Kasus konfirmasi tanpa gejala jalani isolasi mandiri

Duh, Positif COVID-19 di Penajam Paser Utara Bertambah 8 Pasien LagiPenempelan stiker di rumah salah satu pasien konfirmasi positif PPU yang jalani isolasi mandiri (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Arnold menegaskan, karena sebagai besar konfirmasi tanpa gejala maka sesuai peraturan Kementerian Kesehatan, mereka diminta untuk melakukan isolasi mandiri di tempat masing-masing, tentu dengan pengawasan tim surveillance kesehatan Dinkes PPU.

Saat ini total kasus konfirmasi positif COVID-19 di PPU sebanyak 84 kasus dengan perincian 45 pasien menjalani perawatan, empat meninggal dan 35 dinyatakan sembuh.

“Setiap pasien konfirmasi yang melakukan isolasi karantina mandiri dilakukan penempelan stiker oleh Satgas Penanganan COVID-19 PPU dan mereka juga mendapat dukungan sembako karena mereka tidak bisa melakukan aktivitas di luar,” katanya.

Meskipun demikian, Arnold mengakui tidak mudah bagi pasien konfirmasi yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Karena meskipun telah menggunakan masker tapi rawan terjadi kontak erat dengan anggota keluarga karena tinggal dalam satu rumah.

“Kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan selalu menjaga jarak, tidak berkumpul serta tidak melakukan kunjungan ke daerah yang wilayahnya dinyatakan berstatus merah atau hitam,” pungkas Arnold.

Baca Juga: Konfirmasi Positif COVID-19 Bertambah Dua Kasus di Penajam Paser Utara

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya