Jelang Ramadan, Stok Pangan di Penajam Paser Utara Aman

Penajam, IDN Times - Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Surito Widarie mengatakan, jelang bulan suci puasa Ramadan tahun 2020, stok pangan di wilayah PPU dinilai cukup, bahkan mampu memenuhi kebutuhan untuk lima bulan kedepan.
"Stok pangan kita khususnya beras cukup untuk memenuhi kebutuhan lima bulan kedepan. Dimana berdasarkan penghitungan stok beras sampai akhir Maret kemarin masih surplus ," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (20/4) di Penajam.
1. Ketersedian bahan pokok selama Ramadan aman
"Ketersediaan beras di PPU surplus 8.064 ton, setelah dikurangi kebutuhan bulan ini sebanyak 1.293 ton beras. Belum termasuk hasil panen diakhir April ini. Jadi saya pastikan cukup untuk lima bulan kedepan termasuk kebutuhan puasa Ramadan nanti," tegas Surito.
Terkait dengan kondisi lumbung pangan, katanya, saat ini dalam kondisi aman pula karena pangan berbentuk gabah hingga kini belum bergerak dengan jumlah 80 ton gabah kering. Pihaknya juga masih menunggu hasil panen diakhir April ini.
Selain itu, cadangan pangan pemerintah pusat yang dititipkan di Bulog untuk PPU ada sekitar 100 ton dan cadangan pangan Pemkab PPU sebanyak 34 ton keduanya dalam posisi aman.
Cadangan pangan itu, disiapkan dalam rangka mengantisipasi apabila terjadi krisis pangan karena wabah virus corona atau COVID-19. Jadi saat ini ada 134 ton beras yang dititip ke gudang Bulog dalam posisi siap didistribusikan jika dibutuhkan.
Baca Juga: Kasus Positif Corona 14 Orang, Pemkab PPU Bersiap Ajukan PSBB
2. Meskipun hampir semua komoditi pangan aman namun harga daging sapi bertahan Rp125 ribu Per Kilogram
Diakuinya, meskipun hampir semua komoditas pangan aman saat Ramadan atau Lebaran nanti, namun ada kenaikan harga jual daging sapi yang sampai kini masih bertahan Rp125 ribu per kilogram. Pihaknya berencana untuk melakukan operasi pasar mendekati Ramadan nanti.
"Operasi pasar itu khusus untuk daging sapi beku sebanyak 80 ton lebih dan ini merupakan program Bulog. Sebelumnya dilakukan survei lebih dahulu, nanti harga daging saat operasi pasar dijual sekitar Rp80 ribu perkilogram," imbuhnya.
Selain daging sapi, akunya kenaikan harga paling menonjol saat ini adalah gula pasir, biasanya dijual rata - rata Rp9 ribu per kilogram kini dijual seharga sekitar Rp19 ribu per kilogram. Kondisi ini disebabkan distribusi gula kurang lancar akibat cuaca, dimana PPU sangat tergantung pengiriman dari Pulau Jawa dan Sulawesi.
3. Masyarakat PPU dihimbau tidak panik karena seluruh barang pokok masih tersedia di lapangan
Ia menghimbau, kepada seluruh masyarakat PPU tidak panik dalam menghadapi wabah virus corona atau menghadapi hari - hari besar keagamaan, sebab pada prinsipnya seluruh barang pokok masih tersedia. Jadi tidak perlu ada aksi borong yang justru menyebabkan kelangkaan dan akan meningkatkan inflasi daerah.
Surito menilai, sampai sekarang distribusi pangan ke PPU tidak ada persoalan. Apalagi saat ini distribusi pangan ke daerah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat, agar tidak ada kelangkaan, namun tetap tergantung kondisi cuaca.
Menurutnya, terkait dengan pembagian sembako gratis untuk membantu masyarakat PPU yang terimbas wabah virus corona, khususnya komoditas beras semua mampu dipenuhi dari stok lokal dengan jumlah sekitar 500 ton lebih.
"Pemanfaatan stok lokal beras untuk sembako gratis akibat COVID-19 kepada masyarakat PPU, menurut saya berdampak positif karena surplus beras dapat terserap semua. Upaya yang dilakukan oleh Pemkab PPU saat mewabahnya corona saat ini, sebagai bentuk memberikan rasa aman terkait ketersediaan pangan bagi masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Waspada, PPU Bisa Susul Balikpapan Jadi Daerah Transmisi Lokal Corona