OIKN akan Tata Ulang Pasar Rebo Sepaku yang Timbulkan Macet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Badan Otorita Ibukota Negara (IKN) Nusantara akan menata ulang Pasar Rebo di Desa Sukaraja dan Bukit Raya Sepaku Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim). Penataan pasar ini diharapkan mampu mengurai kemacetan sepanjang jalan beririsan dengan Pasar Rebo.
Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin menyatakan, masyarakat setempat sudah setempat sudah sepakat dalam penataan Pasar Rebo yang dianggap menimbulkan kemacetan.
“Warga sepakat dan meminta agar pasar Rebo Sepaku ditata agar tidak semrawut dan menghindari kemacetan,” ujarnya setelah diskusi dengan warga setempat, Senin malam (5/8/2024).
1. Otorita IKN fasilitasi pelaksanaan survei
Alimuddin menjelaskan, Otorita IKN telah memfasilitasi survei yang dilakukan pada 22-28 Juli 2024. Survei ini dimulai dengan pembentukan Tim Desa dan Tim Survei, yang mendapatkan pelatihan komprehensif.
“Survei ini melibatkan 140 responden dan menghasilkan beberapa kesimpulan penting sebagai dasar penataan lebih lanjut. Sebanyak 92 persen responden setuju untuk dilakukan perbaikan karena kondisi pasar yang belum ideal,” jelasnya.
Lebih lanjut, 97 persen responden setuju dilakukan penataan koridor Pasar Sepaku karena kondisi pasar yang mengganggu dan menimbulkan kemacetan. “Masyarakat memainkan peran vital dalam menentukan penataan koridor di Sepaku. Pembangunan di Nusantara bersifat partisipatoris,” tambah Alimuddin.
Baca Juga: ASN IKN Diusulkan Dapat Insentif Rp100 Juta, Alasannya Biaya Mahal
2. Masyarakat berperan vital tentukan penataan
Alimuddin menegaskan bahwa masyarakat diajak terlibat tidak hanya dalam perencanaan tetapi juga dalam pelaksanaan, sehingga aspirasi masyarakat dapat tersalurkan dalam penataan Koridor di Sepaku.
Ia berharap perancangan untuk penataan Koridor Sepaku, khususnya Pasar Sepaku, selesai pada Oktober 2024, dan pembangunan dapat dimulai awal 2025. Langkah selanjutnya akan melibatkan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, Rencana Induk Terintegrasi, serta Basic Design Infrastruktur Dasar dengan pendekatan partisipatif.
“Ini penting untuk memastikan semua kebutuhan dan aspirasi masyarakat terakomodasi dalam rencana penataan tersebut,” tegasnya.
3. Sebanyak 97 persen responden setuju
Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Conrita Ermanto, menekankan teknis partisipatif dalam pendataan survei di tingkat masyarakat.
“Survei dilakukan dengan mendata warga dan pedagang pasar yang terdampak. Tim surveyor berasal dari masyarakat lokal dengan pendampingan Badan Permusyawaratan Desa masing-masing,” ujar Conrita.
Hasil survei menunjukkan bahwa 97 persen responden dari pedagang Pasar Sepaku menginginkan pengelolaan pasar yang lebih baik, dan 98 persen responden menginginkan pembangunan drainase untuk menampung limpasan air hujan.
4. Apresiasi langkah partisipatoris Otorita IKN
Kepala Desa Sukaraja, Sugiyanto, mengapresiasi langkah partisipatif dari Otorita IKN dalam menghimpun dan mengakomodasi aspirasi warga.
“Dari hasil survei, mayoritas masyarakat menerima penataan di Koridor Sepaku. Harapannya, ini bisa terealisasi sehingga masyarakat dapat menerima manfaatnya dengan baik,” pungkas Sugiyanto.
Sejalan dengan Sugiyanto, Kepala Desa Bukit Raya, Yatiman Setiawan, menyatakan bahwa keinginan ini berasal dari masyarakat desa, baik di Sukaraja maupun Sepaku, dan berharap pembangunan tidak hanya terfokus di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN.
“Kami berharap penataan segera dilakukan. Setidaknya, perencanaan selesai Oktober dan pembangunan dimulai tahun 2025, sesuai dengan keinginan masyarakat,” tutupnya.
Baca Juga: Transportasi ART Tiba di Balikpapan, Siap Uji Coba di IKN